Kyaaaaaak!!! Ini lanjutannya chingu..
Mianhe kalao jeleekk L
Hiks.... yaudah ini
langsung aja yaa... ffnya gak panjang koookk J
Author :
Winahyu Saputri ( @putriws_ )
Cast :
-
Cho Kyuhyun
-
Choi Siwon
-
Kim Jong Woon
-
Lee Sungmin
-
Choi Ji Yoon
-
Lee Soojin
-
Min HyoRin
Genre :
Roman, Funky, Mystery etc.
ATTENTION : Typo beterbangan!! :D
NB :
100 % Buatan author! Ijin for Copas ^^
Namja yang
selalu mengenakan pakaian putih sampai membuat badannya terlihat bersinar itu
berjalan menuju ruang keluarga dan duduk disana. Ji Yoon hanya mengamati namja
itu.
“Ternyata kau juga hidup kesepian.” Ucap
Kyuhyun mendadak
“Apa maksudmu?” Ji Yoon mulai mendekati
Kyuhyun
“Kau tinggal sendirian bukan?”
“Lalu kenapa? Aku bahagia.”
“Hm… arra. Kapan oppamu pulang?”
“Darimana kau tahu oppaku pergi?”
“Sudah ku bilang aku ini orang daerah sini,
jadi berita itu sudah menyebar. Hehehe.” Tawanya
“Aneh.” Batin Ji Yoon
*dreeet-dreeet… terlihat ponsel Ji Yoon
bergetar diatas meja yang berada di hadapan Kyuhyun
“Cepat angkat, sudah puluhan panggilan
tidak kau jawab.” Ucap kyu sambil meraih Koran di samping ponsel itu
“Hish! Ne!” Ji Yoon lalu menjauh dari
Kyuhyun dan mengangkat panggilan dari Soojin
“Yeobseo?”
“YAH!
Kau ini kemana! Hampir satu minggu aku menghubungimu tapi tak bisa! Odiosseo?!”
“Soojin-ah, mianhanda. Aku sedang di rumah dan
aku baik-baik saja. Aku hanya menenangkan diri.”
“Lalu
kenapa kau tidak mengabariku!”
“Mianhe…”
“Dasar!!
Hey! Kau sudah makan? Jaga kesehatan.” Tanya Soojin
dengan nada yang sedikit halus
“Sudah. Nenene,” ucap Ji Yoon sambil
melihat Kyuhyun dari luar
“Ah aku sedang sibuk, nanti ku kabari lagi
Soojin, annyeong!”
“tuuuut-ttuuutt….” Panggilan itu lalu di
tutup oleh Ji Yoon
Ji Yoon lalu berjalan menuju Kyuhyun yang
sedang duduk.
“Jadi, ceritakan padaku tentang Kassel?” Ji
Yoon langsung duduk di hadapan Kyuhyun
“Kau ingin tau tentang Kassel?”
“Ne! ceritakan padaku! Palliwa!”
Kyuhyun
mulai bercerita panjang lebar dengan gesture tangannya yang menggambarkan
seolah-olah yang di ceritakannya berada di rumah itu saat juga. Mimik wajah
Kyuhyun terlihat serius menceritakkan semuanya dan disela-sela bercerita,
mereka berdua tertawa bersama. Dan Ji Yoon kini kembali tertawa seperti biasa.
Kemudian Kyuhyun membuat tangannya menjadi bentuk O besar dan Ji Yoon mendengarkan
dengan seksama. Dan lagi-lagi, mereka mendadak tertawa bersama. Setelah
seminggu tanpa senyum, kini Ji Yoon bisa kembali tertawa.
*****
Beberapa minggu
kemudian setelah Ji Yoon mengenal Kyuhyun, kehidupan yeoja itu menjadi kembali
berwarna. Mereka semakin dekat dan kyuhyun menjadi sering pergi ke rumah Ji
Yoon untuk menemani dan menghiburnya. Ji Yoon kini sedang membersihkan dan
merapikan rumah. Saat berada di kamarnya yang serba putih itu, Ji Yoon membuka
laci meja riasnya. Tak sengaja dia melihat sebuah kotak perhiasan. Yeoja
berambut menggelombang itu lalu meraih kotak perhiasan itu. Dia membuka kotak
itu dan melihat sebuah liontin. Ji Yoon mengeluarkannya dan membuka bandul
liontin itu. Terlihat fotonya bersama Sungmin.
---------Flash Back--------
Di
pinggiran sungai han malam itu terlihat dua orang sedang duduk di sebuah
bangku. Lampu-lampu gedung di Seoul membuat sungai han menjadi berwarna warni.
“Ji Yoon-ah, aku punya hadiah untukmu.”
Ucap Sungmin
“Apa oppa???”
“Tutup matamu dulu.” Pinta Sungmin
“CK! Kau mencurigakan sekali oppa!”
“Palli.” Balas Sungmin
“nenene.” Ji Yoon lalu memejamkan mata
Sungmin menggambil sesuatu dari saku
celananya. Terlihat sebuah liontin sedang di pegangnya. Tak lama, Sungmin
menggantungkan kalung itu dihadapan mata Ji Yoon.
“Sekarang buka matamu.” Ucap Sungmin
Ji Yoon langsung membuka mata dan terkejut
ada sebuah liontin di hadapannya.
“OMO! Oppa?! Indah sekali!”
“Ne, untukmu.”
“Jinjja!?”
“Ne, sini ku pakaikan.” Sungmin lalu
memakaikan liontin itu di leher yeoja cantik di hadapannya
“Gamsahamnidah oppa!” Ji Yoon lalu memeluk
Sungmin
-----------End-------------
Saat
mengingat masa lalu, tak terasa air mata Ji Yoon menetes begitu saja. Yeoja itu
lalu mengusap air matanya dan mencoba melihat ke atas supaya air matanya tak
banyak menetes. Saat menangis, tiba-tiba terdengar suara harmonika lagi dari
halaman. Ji Yoon terdiam dan melirik ke halaman. Dengan segera Ji Yoon
meletakkan liontin itu dan berlari ke halaman. Saat berada diluar halaman, Ji
Yoon mengikuti lagi suara itu. Kali ini terlihat Kyuhyun sedang memainkan
harmonikanya lagi di antara alang-alang.
“Yah!” panggil Ji Yoon
“Huh?” Kyuhyun menghentikan permainan
harmonikanya dan menoleh ke arah Ji Yoon
“Apa tidak ada yang bisa kau lakukan selain
memainkan harmonika?”
“Ani. Obseoyo.” Balas Kyuhyun innocent
“ass! Namja ini apa tidak punya pakaian,
selalu saja memakai pakaian itu.” Batin Ji Yoon sambil berjalan mendekati
Kyuhyun
“Apa orang-orang di Kassel tidak pernah
menggantikan pakaiannya??” gumam Ji Yoon sambil duduk di samping Kyuhyun
“Yah, ini trendku! Hahaha!” tawa Kyuhyun
sambil mengantongi harmonikanya
“Apa kau suka memainkan itu di Kassel?”
Tanya Ji Yoon
“Ne, aku sering memainkan ini bersama
chinguku di jalanan Kassel,”
“Wah! Daebak!”
“Alat musik apa yang bisa kau mainkan?”
Tanya kyu
“Hm, aku bisa memainkan piano.”
“Ah! Makanya ada piano di dekat ruang
tamu.”
“Kau ini benar-benar sudah tahu seluk beluk
rumahku ternyata.”
“Memang! Hahaha.” Tawa Kyuhyun lagi
menggelegar
“kau tidak mencobanya untuk memainkan harmonika
di pinggiran jalan seoul?” Tanya Ji Yoon
“Hm, aku tidak suka berinteraksi dengan
orang lain.”
“Hm… geurae.”
“Yah! Kenapa kau tidak pergi keluar?” Tanya
Kyuhyun mendadak
“Aku tidak mau. Aku malu. Dan aku tidak
ingin bertemu dengan mantan tunanganku.” Jelas Ji Yoon
“Hm.. kurasa yang terakhir benar. Lebih
baik kau di rumah saja dulu dan jangan temui mantan tunanganmu.”
“memangnya kenapa?” Tanya Ji Yoon penasaran
“Karena kau akan terluka karenanya.” Jawab
kyu sambil menatap dalam mata Ji Yoon
******
Di
Seoul Hospital, tepatnya di ruang ICU, terlihat Hyorin dan Sungmin keluar dari
ruang ICU. Hyorin berada di depan dan Sungmin sedang menutup pintu itu. Hyorin
terdiam dan Sungmin mendekatinya. Lorong di depan ruang ICU terlihat sepi di
malam itu.
“Ada apa chagiya?” Tanya Sungmin
“Kau yakin itu semua murni kecelakaan?!”
Tanya Hyorin dengan nada sedikit kencang
“Polisi sudah bilang iya chagi, kau ini
sebenarnya kenapa?”
“Aku tidak yakin oppa! Aku merasa Kyuhyun
kecelakaan karenaku?”
“Kenapa kau bilang seperti itu lagi?”
“Kau sudah tahu bukan kalau Kyuhyun
sebenarnya sudah menyukaiku sejak dulu? Salah satu pegawai kantor bilang bahwa
sebelum kejadian itu Kyuhyun sedang ke kantor untuk mencariku. Tapi tiba-tiba
dia kembali lagi dan keluar dari kantor. Setelah itu Kyuhyun mengalami
kecelakan. Saat itu kita sedang melakukannya bukan?!!” pekik Hyorin
“Ssst. Jangan keras-keras, ini semua bukan
salahmu, jangan mempersalahkan dirimu chagiya.” Sungmin menenangkan yeoja itu
sambil memeluknya
“Bagaimana aku tidak mempersalahkan
diriku!? Kyuhyun mendadak kecelakaan setelah itu dan aku menyakiti hati
tunanganmu itu! Bagaimana kau bisa sesantai ini!” berontak Hyorin dari pelukan
Sungmin
“Ahhh!” geram Hyorin lalu berjalan pergi
“Hyorin-ya! Min Hyorin!” panggil Sungmin
sambil mengejar yeoja yang membawa dompet itu
<SKIP>
Pagi
harinya di rumah Ji Yoon, Ji Yoon kembali membuka lacinya. Yeoja itu melihat
kotak perhiasannya lagi dan memandangnya lama.
Setelah berpikir panjang, Ji Yoon lalu mengambil kotak perhiasan itu dan
dia segera berganti pakaian. Seusai
berganti pakaian, adik dari siwon itu pergi ke pinggir jalan dan menunggu
taksi. Saat menunggu taksi, dia memandang langit yang perlahan-lahan mendung.
Ketika sedang memandang langit, tiba-tiba sebuah taksi berhenti di hadapannya.
Ji Yoon segera masuk dan duduk di dalam.
“Kantor E-Bussines ya ahjussi.”
“Baik nona.” Balas supir itu
******
Di
kantor e-bussines, Hyorin sedang berjalan cepat menuju ruangannya dan dari
belakang terlihat Sungmin sedang mengejarnya.
“Hyorin-ah! Chamkkam!” panggil Sungmin
“…” Hyorin tak menjawab apapun dan masuk ke
ruangannya
Saat itu, terlihat Ji Yoon yang sedang
berbicara dengan resepsionis melihat Sungmin yang sedang mengejar Hyorin.
“Gamsahamnidah untuk infonya, sepertinya
aku sudah menemukan presdir Sungmin.” Ucap Ji Yoon kepada resepsionis itu
Sungmin yang mengenakan pakaian rapi itu
lalu masuk ke dalam ruangan Hyorin, dan Ji Yoon mengikuti mereka.
“Hey,” ucap Sungmin pelan dan Ji Yoon
mendengarkan percakapan itu sambil mengintip dari pintu
“Sudah ku bilang jangan ganggu aku!”
“Kenapa kau menjadi seperti ini chagiya,”
“Aku membencimu Sungmin-ah!” teriak yeoja
itu
“Mianhe chagi, aku tahu selama ini aku
sering menyakitimu dengan sandiwara pertunangan itu, tapi sekarang semua ini
sudah berakhir. Aku akan memulainya dari awal lagi.” Kata Sungmin lembut sambil
megang pundak Hyorin
“Aku harap kau bisa memperbaiki semuanya.”
Tiba-tiba
Sungmin mencium bibir Hyorin tepat di hadapan Ji Yoon. Ji Yoon yang berada di
depan pintu sambil membawa kotak perhiasan itu lalu terdiam. Badannya gemetaran
dan wajahnya langsung memucat. Dengan sedikit sempoyongan Ji Yoon berjalan
menjauh dari kedua orang yang sedang bercumbu itu. Matanya berkaca-kaca dan dia
terdiam. Ji Yoon lalu sudah berada di luar kantor E-bussines. Yeoja dengan
pakaian berwarna putih dan rok birunya itu berjalan sempoyongan di pinggiran
jalanan seoul. Tiba-tiba langit yang dari tadi mendung mendadak meneteskan air
hujannya. Semua orang yang sedang berjalan langsung berlarian untuk berteduh. Sedangkan
Ji Yoon masih berjalan sempoyongan di bawah guyuran hujan saat itu. Tatapan
matanya kosong dan langkah kakinya tidak kuat. Air matanya ikut menetes bersama
hujan. Mendadak ada seorang namja yang berlari untuk mencoba berteduh dan tak
sengaja menabrak yeoja yang sedang sempoyongan itu. Alhasil Ji Yoon terjatuh
tersungkur di tanah. Dia tidak segera berdiri dan tetap menangis di tempat itu
juga. Hatinya bertambah sakit saat mendengar sebuah kenyataan yang menyakitkan.
Hujan terus menetes tapi Ji Yoon tak segera bangun dan membuat badannya basah
kuyub. Tiba-tiba di hadapan Ji Yoon dia melihat kaki yang berhenti didepannya.
Ji Yoon lalu melihat keatas dan dilihatnya Kyuhyun sedang berdiri sambil
membawa sebuah payung hitam. Tak ada senyum di bibirnya saat melihat yeoja yang
menyedihkan itu.
“Sudah ku bilang jangan menemui mantan
tunanganmu.” Ucap Kyuhyun
“Mianhe.” Balas Ji Yoon lemah
“Kajja.” Kyuhyun langsung menarik tangan Ji
Yoon dan dia segera bangkit
****
Di
rumah Ji Yoon, Ji Yoon sedang mengenakan handuk untuk mengeringkan rambutnya.
Tatapan matanya kosong sementara Kyuhyun mempersiapkan sebuah air hangat untuk
menghangatkan kaki Ji Yoon. Kyuhyun sudah berada di depan Ji Yoon dengan
membawa sebuah baskom plastik berisi air hangat,
“Masukkan kakimu kesini.” Perintah kyu
halus
“Kenapa kau menolongku?” Tanya Ji Yoon
sambil melihat namja yang sedang berlutut di hadapannya
“Kenapa kau menemui mantan tunanganmu?”
Kyuhyun berbalik bertanya
“Kau tidak tahu rasanya jadi aku!” bentakJi
Yoon dan kakinya tidak segera di masukkan ke dalam air itu
“…” Kyuhyun terdiam dan tidak menjawab
apapun, lalu dia mengingat sesuatu
Seorang namja dan yeoja yang sedang
bersetubuh di sebuah ruang kerja saat kyuhyun akan masuk ke dalam ruangan itu.
Sesaat Kyuhyun terdiam mengingat itu.
“Aku tahu rasanya.” Balas Kyuhyun dengan
suara yang terdengar begitu jujur dan dalam
“….” Ji Yoon terkejut dan matanya
terbelalak
“Cepat masukan kakimu ke sini.” Ucap
Kyuhyun lembut sambil memasukkan kaki Ji Yoon ke baskom itu
“ddddeeeeegg-deeeeg….” Hati Ji Yoon kini
berdebar lagi tak menentu
Kyuhyun masih
menunggu Ji Yoon dengan posisi seperti itu. Ji Yoon menatap dalam Kyuhyun yang
sedang melihat kakinya. Hati yeoja yang rambutnya basah itu tersentuh melihat
namja yang sedang bersimpuh di hadapannya. Seorang namja yang rela hujan-hujan
hanya demi mencarinya. Seorang namja yang mau merawatnya dan mengertinya.
Tangan Ji Yoon lalu bergerak menuju rambut Kyuhyun. Tangan mungilnya lalu
mengusap lembut rambut Kyuhyun yang berwarna coklat itu.
“Wae?” Kyuhyun lalu mengangkat kepalanya
“Ada uban!” mendadak Ji Yoon melihat uban
dan mencabutnya
“ACK!” ringis
Kyuhyun
“Lihat!” Ji Yoon menunjukkan sebuah rambut
berwarna putih
“Ah, aku bertambah tua. Hehehe.” Canda
Kyuhyun
<SKIP>
Hari
berikutnya. Di ruang ICU, ruangan dimana Kyuhyun di rawat terlihat Hyorin
sedang duduk di sampingnya sambil membawakan bunga. Yeoja berbadan kurus itu
lalu menggenggam tangan Kyuhyun yang tertempel sebuah infus. Dia menatap tubuh
Kyuhyun yang terbaring di ranjang.
“Hey Kyuhyun-ah. Apa kabar? Kenapa kau
tidak bangun?”
“….” Namja itu masih tertidur pulas
“Kau sudah tertidur hampir 1 bulan ini.
Kenapa tidak bangun dan mengobrol dengan Noona? Kau bilang ingin bertemu
denganku?” ucapnya sendiri
“….” Namja yang memakai masker oksigen itu tetap
tak menjawab
“Mianhe.” Tambahnya sambil melihat sebuah
kotak musik di samping ranjang Kyuhyun
Sementara
itu di rumah Ji Yoon, yeoja yang sedang duduk di luar sambil melipat lututnya
itu terlihat sedang memandangi pemandangan di hadapannya. Dia di temani sebuah
kotak perhiasan yang di dalamnya terdapat sebuah liontin dan cincin
tunangannya. Yeoja yang mengikat rambutnya satu ke belakang itu lalu
menyandarkan kepalanya di lututnya. Kemudian datang seorang namja dari
belakangnya.
“Masih memikirkan mantan tunanganmu?”
tanyanya tiba-tiba
“Huh?! Kyuhyun??” Ji Yoon menoleh dan
melihat Kyuhyun sudah berdiri di belakangnya
“Has.. kau ini masih saja memikirkan hal
seperti itu.” Namja yang lagi-lagi mengenakan pakaian sama itu lalu duduk di
samping Ji Yoon
“Aniya, aku tidak memikirkannya.”
“Bohong. Lihat itu.” Kyuhyun lalu menunjuk
kotak perhiasan di samping Ji Yoon
“ck.” Ji Yoon terlihat menutupi
kebohongannya
“Kemarikan.” Kyuhyun meraih kotak perhiasan
itu lalu meletakkan jauh dari Ji Yoon
“Apa yang mau kau lakukan?”
“Terkadang hal yang berkilau itu tak
selamanya indah. Ini.” Lalu Kyuhyun memberikan sebuah kotak musik di tangan Ji
Yoon
“Apa ini?” Tanya Ji Yoon sambil melihat
kotak musik itu
“Ini kotak musik favoritku. Ketika aku
sedang sedih, eommaku akan memutarkan lagu di kotak musik itu.” Jelasnya sambil
menunjukkan cara kerjanya
Perlahan terdengar bunyi suara lembut dari
kotak musik yang sudah sedikit usang itu. Ji Yoon tersenyum dan mendengarkan
alunan piano dari kotak musik itu.
Beberapa saat, Ji Yoon masih mendengarkan musik itu, namun kemudian dia
menutupnya.
“Wae?”
“Tidak papa. Kyuhyun-sshi, aku ingin
bertanya padamu.” Ji Yoon lalu menyimpan kotak musik itu di sampingnya
“Apa?”
“Kau bilang kau tahu apa yang ku rasakan
saat melihat mantan tunanganku. Memangnya kau pernah mengalaminya?”
“Tentu.” Balas Kyuhyun
“Bagaimana? Ceritakan padaku??”
“Kenapa kau jadi ingin tau urusanku
begini?”
“PALLIWA!” bentak Ji Yoon
“Arrasseo. Jadi aku pernah mencintai
seorang yeoja. Dia sangat cantik, badannya langsing dengan kulit putih pucat
dan rambutnya sangat panjang serta lurus.”
“Ah, sepertinya akan menarik.” Sahut Ji
Yoon sambil berpangku tangan
“Aku mencintainya sejak dulu, dan dia
berumur 2 tahun lebih tua dariku. Setiap kembali dari Kassel, seorang yang
ingin kulihat pertama kali hanya dia. Tapi, saat aku kembali dari Kassel
akhir-akhir ini, aku sangat ingin bertemu dengannya. Akhirnya aku mencarinya di
tempat kerjanya. Ketika aku sampai di ruang kerjanya, mendadak ku lihat dia
sedang bermesraan dengan namja lain. Tepat di depan mataku.”
“Siapa namja itu?”
“Hm.. dia hyungku sendiri. Sebenarnya dia
juga sudah memiliki pacar.” Ucap kyu sedikit ragu
“Hoh?! Lalu apa yang kau lakukan??”
“Aku diam-diam pergi dan menahan rasa
sakit.”
“Setelah itu???”
“Ah… apa ya? Tidak terjadi apapun.”
Cengirnya
“Aish! Dasar semua namja itu sama saja!
Mereka itu tidak peka dan tidak pernah mau peduli!”
“Aish! Aniyoo! Aku tidak seperti itu??”
Kyuhyun memonyongkan bibirnya
“Itu tadi buktinya kau tidak papa?!”
“Namja itu juga punya hati! Makanya kau
kemari untuk menenangkan diri.”
“Ck! Dasar! Bahkan yang mengkhianatinya
adalah hyungnya sendiri?!” batin Ji Yoon
“Tapi aku sempat bilang pada hyungku,
terkadang perhatikan perasaan orang yang sudah berada di sekitarmu.” Tambah
Kyuhyun mendadak dan Ji Yoon hanya memandang mata Kyuhyun dalam
“Lalu bagaimana hyungmu?”
“Dia tidak mendengarkanku. Padahal dia tahu
selama ini aku menyukai yeoja itu. Sementara dia sudah memiliki yeoja chingu.”
“Aish! Sebenarnya yeoja seperti apa yang
membuat kalian seperti ini??”
“Dia? Dia yeoja yang cantik, dan rambut
lurus tipis dan panjang serta berwarna hitam. Dahinya begitu indah dan badannya
kurus ramping dengan wajah yang pucat. Apa kau tahu? Dia seorang perokok??”
“OMO!? Jinjja!? >o< ” Ji Yoon
terkejut mendengarnya
“Ne, katanya dia merokok untuk berdiet.
Hehehe.” Tawa kyu canggung
Setelah percakapan mereka berakhir, Kyuhyun
segera pergi dan Ji Yoon meletakkan
kotak musik pemberian Kyuhyun itu di meja riasnya.
*****
Hari
demi hari berlalu begitu cepat, Kyuhyun dan Ji Yoon semakin sering bertemu.
Mereka semakin dekat meski Ji Yoon belum mengetahui siapa Kyuhyun yang
sebenarnya. Sampai suatu ketika mereka sedang mengobrol seru di halaman dan
duduk bersebelahan di malam yang penuh bintang. Ji Yoon memulai percakapan
diantara mereka.
“Aku masih tidak tahu kenapa kau tiba-tiba
datang ke dalam hidupku?” mulai yeoja itu
“Memangnya kenapa?”
“Ani, kau orang yang membantuku tersenyum
lagi setelah semua masalah yang datang menimpaku bertubi-tubi.”
“Ah, aku ini hanya kebetulan menenangkan
diri.” Balas Kyuhyun sembari menatap langit yang penuh bintang
“Tapi sampai sekarang aku masih tidak tau
apa aku masih mencintai mantan tunanganku atau tidak.”
“Kenapa kau masih memikirkannya?” Tanya
Kyuhyun dan kini dia menoleh ke arah yeoja di sampingnya
“Aku tidak tahu. Terkadang ada rasa benci
kepadanya, terkadang aku merindukannya.”
“Kenapa begitu?”
“Molla.” Ji Yoon lalu memandangi bintang
sementara Kyuhyun masih mengawasinya
“Kau tidak melihatku di sampingmu?” ucap
Kyuhyun tiba-tiba
“Huh?” Ji Yoon menoleh ke rah Kyuhyun
Tiba-tiba saat Ji Yoon menoleh ke arah
Kyuhyun, namja berwajah menggemaskan itu langsung mengecup bibir Ji Yoon. Mata
Kyuhyun terpejam, dan perlahan Ji Yoon memejamkan matanya. Mereka berciuman di
bawah hujanan bintang di malam itu. Sampai akhirnya ciuman itu diakhiri oleh
Kyuhyun. Kyuhyun segera membenarkan duduknya lagi dan seakan-akan tidak
melakukan apapun barusan. Ji Yoon terkejut dan langsung membuka matanya lagi.
Wajahnya mendadak menjadi merah. Mereka berdua berdiaman untuk sementara waktu.
Sampai akhirnya Kyuhyun memulai perbincangan lagi.
“Ah. Bintangnya indah sekali.” Ucap namja
yang selalu mengenakan pakaian yang sama sejak dia bertemu dengan Ji Yoon
“Ne.” balas Ji Yoon canggung
“Mianhe untuk tadi.” ucap kyu menyesal
“Ani, gwaenchanna.” Sahut Ji Yoon cepat
“Woh? Kau ini? Kau menyukainya??” Tanya kyu
heran
“Ah! A..a..aniy..aniya!” elak Ji Yoon
“Yah! Benar! Kau menyukainya!” ejek Kyuhyun
sambil menunjuk wajah Ji Yoon yang memerah
“ANI IMNIDA!!” bentak Ji Yoon
“Wajahmu memerah nona! Ahahahahahaha.”tawa
Kyuhyun pelan
“Terserah.” Ji Yoon lalu membuang muka
“Aku melakukannya karena aku menyukaimu.”
Kata kyu tiba-tiba dan sangat to the point
“Mwo??” Ji Yoon menoleh lagi
“Ah, tidak ada pengulangan!”
“Aish! Dasar!”
“Ku bilang aku menyukaimu Choi Ji Yoon!”
Kyuhyun lalu mengacak-acak rambut yeoja di hadapannya itu
“Aku tidak percaya??” Ji Yoon mencoba
membenarkan rambutnya
“Kau tidak mempercayaiku setelah semua hal
yang ku lakukan padamu!?!” pekik Kyuhyun tidak terima
“Ani!! Ani! Baiklah aku percaya!”
“Hish! Sekarang aku tidak percaya padamu.”
“Yah! Kenapa jadi kau yang tidak percaya
padaku?!”
“Ne! aku ingin dengar langsung darimu, kau
menyukaiku juga atau tidak??”
“EH? Kenapa kau menanyakan hal seperti
itu??” Ji Yoon terperanjat
“Baiklah kalau begitu. Aku pergi.” Kyuhyun
bergegas pergi
“Hajimma! Baiklah! Nado joahae!” ucap Ji
Yoon sedikit kasar
“Aku tidak percaya.”
“AH! Kenapa kau tidak percaya!?”
“Hm.. Begini saja, kalau kau menyukaiku,
berarti kau mempercayaiku?”
“Ne! aku sangaaattt mempercayaimu??” ucap
Ji Yoon senang sambil menutup-nutup matanya
“Apa buktinya???” kata kyu dengan tampang
manjanya
“Huk!” Ji Yoon terdiam dan sangat lama
“Hasyah! Terlalu lama! Kau ini lemot!
Begini saja, kau percaya khayalan?” Tanya kyu sambil menatap dalam mata Ji Yoon
“Ne? wae?”
“Berarti kau mempercayaiku.” Kyuhyun
langsung melihat ke langit lagi
“Huh? Apa maksudnya?”
<SKIP>
Di
kamar milik Sungmin, namja itu terlihat sedang tiduran di ranjang. Saat melihat
ke meja kerjanya, dia tak sengaja melihat figura fotonya bersama Ji Yoon masih
berada di atas meja kerjanya. Namja itu segera bangkit dari ranjangnya dan
melihat poto itu. Sungmin mengambilnya dan mengamati foto itu lama. Tiba-tiba
dia tersenyum sendiri.
“Kenapa aku tiba-tiba merindukan yeoja
ini?” gumamnya sendiri
<SKIP>
Di
rumah Ji Yoon, terlihat Ji Yoon yang sedang memasak makanan di dapur. Tiba-tiba
saat dia memasak dia mendengar lantunan piano dari ruang tamunya. Yeoja yang
masih mengenakan celemek itu lalu berjalan menuju dapurnya. Dilihatnya seorang
namja yang mengenakan pakaian putih sedang memainkan tuts piano di rumahnya.
“Dia lagi!? Bagaimana dia bisa masuk??”
batin Ji Yoon sambil mendekati namja itu
“Love
Song-Piano Cover”namja itu memainkan tuts dengan
mahir dan lagu itu terdengar nyaman di dengar
“I hate this love song, I hate this love
song..” Ji Yoon lalu menyanyi ketika permainan piano itu sampai di Reff
“…” namja itu lalu menghentikan permainan
pianonya
“Wae? Kenapa berhenti??”
“Kau tahu lagu ini?” Tanya Kyuhyun
“Ne, lagu ini lagu Big bang.”
“Hm, geurae. Siapa yang kau sukai di
bigbang??”
“GD?”
“Eh?! Kau tidak suka super junior??”
“Mwo? Super junior?? Apa lagu mereka??”
*GUUBRAAKK!!
“Banyak?? Mollasseo??”
“Molla?”
“Lupakan sajalah.” Kyuhyun lalu mengipaskan
tangannya
“Ayo kita coba memainkan piano ini
bersama??” yeoja yang mengenakan rok itu lalu duduk di samping Kyuhyun
“Apa yang kau bisa?” Tanya Kyuhyun
“Intro
Christina Pery – A Thousand Years”
Ji Yoon memainkan piano itu begitu manis
“Heart
beat fast..”Ji Yoon kini mulai menyanyi dengan suaranya yang merdu dan
Kyuhyun memandanginya terus.
“Yeoja ini benar-benar manis.” Batin
Kyuhyun
Tiba-tiba Ponsel Ji Yoon lalu bergetar dari
saku celemeknya. Yeoja itu menghentikan permainan pianonya yang begitu indah
itu.
“Hm, chammkammal.” Ji Yoon lalu menjauh
Ji Yoon lalu mengangkat telfon itu di luar.
“Yeobseo?”
“Yah!
Kenapa kau tidak mengabariku lagi?! Hampir 1 bulan kau menghilang! Kau ini
kemana??!”
“Mianhe soojin-ah. Aku masih menenangkan
diri,”
“Arrasseo,
tapi bagaimana keadaanmu? Gwaenchanna??”
“Ne, gwaenchanna. Aku makan teratur
soojin-ah.”
“Baiklah
kalau begitu. Aku nanti akan menelfon lagi.”
“Soojin-ah!” ucap Ji Yoon mendadak
“Wae
wae wae??”
“Aku ingin menunjukkan seseorang padamu.”
“Ooooohhh….
Nugu? Kau sudah bisa move on dari Sungmin?”
“Ani! Palliwa!” teriak Ji Yoon
“Arrasseo
arrasseo!” soojin lalu mematikan panggilannya
Setelah cukup
menelfon, Ji Yoon segera kembali ke ruang tamu. Saat tiba disana mendadak
Kyuhyun yang barusan bersamanya menghilang begitu saja. Ji Yoon lalu terkejut
dan mencarinya di seluruh rumah. Di sekitar ruang tamu dan piano tidak ada. Dia
melanjutkan ke kamar-kamarnya. Di kamar-kamarpun tidak ada, bahkan sampai di
pekarangan yang penuh alang-alang tidak ada namja itu. Ji Yoon masih berusaha
mencari Kyuhyun sambil memanggil namanya. Namun hasilnya nol. Tak ada balasan
apapun dari Kyuhyun. Sepertinya Kyuhyun memang sudah tidak berada di
sekitarnya. Ji Yoon menghela nafas panjang lalu kembali masuk ke rumah. Dan
tiba-tiba ada orang yang mengejutkannya.
“Ji Yoon-ah!” teriak soojin dari belakang
“Soojin! Kau mengejutanku!” bentak Ji Yoon
“Mwo? Kau galak sekali!? Mana namja yang mau kau tunjukkan padaku??”
“Dia? Dia sudah pergi.”
“Heh?! Cepat sekali?? Kemana dia??” Tanya
soojin bingung
“Aku juga tidak tahu. Dia memang sering
begitu. Mendadak muncul dan mendadak hilang.” Jelas Ji Yoon lesu
“Kau menyukainya?”
“Hah, begini ceritanya..”
Ji Yoon lalu bercerita panjang lebar semua
tentang Kyuhyun. Dari awal pertemuannya yang di iringi suara lonceng dan
harmonika, ketika dia di tolong dan ketika dia dicium sampai sekarang ini.
Soojin langsung membuka matanya lebar-lebar.
“Kau tidak sedang sakit kan Ji Yoon?”
soojin lalu memegang dahi Ji Yoon
“Apa maksudmu??” Ji Yoon menyingkirkan
tangan Soojin
“Kau masih baik-baik saja kan sejak
kejadian itu? Kau tidak gila kan Ji Yoon??!”
“Apa maksudmu!” bentak Ji Yoon
“Maksudku, aneh sekali ada namja yang
selalu mengenakan pakaian yang sama setiap hari dan bertingkah seperti yang
selalu kau inginkan di dalam khayalanmu?? Ditambah lagi dia sering datang dan
pergi tiba-tiba. Gereja dari rumahmu jaraknya sangat jauh Ji Yoon. Jika
melewati pekarangan alang-alang akan membutuhkan perjuangan yang sangat besar!”
“Maksudmu semua yang ku lihat itu hanya
khayalanku saja???! Kau berpikir aku sudah tidak waras?!”
“Aniya, bukan begitu Ji Yoon, tapi sadarlah
sedikit. Mana ada namja seperti itu dan tiba-tiba datang seperti itu??”
“Kenapa kau tidak mempercayaiku?! Aku
bahkan bisa merasakan ciumannya! Mana mungkin itu tidak nyata soojin-ah!”
bentak Ji Yoon lagi
“Bukan seperti itu Ji Yoon..”
“Ku rasa kua harus segera kembali. Hari
sudah mulai larut.” Ji Yoon mendorong soojin untuk keluar dari rumahnya
“Jiyoon, dengarkan aku, sebentar…”
“deeeerrr!!” Ji Yoon langsung membanting
pintunya
Yeoja
itu lalu bersandar pada pintu. Sesaat setelah Soojin pergi Ji Yoon mendengar
suara harmonika dari halaman rumahnya lagi. Ji Yoon langsung berjalan cepat
menuju halaman rumahnya dengan menahan emosi. Dilihatnya Kyuhyun sedang
memainkan harmonikanya sambil duduk. Ji Yoon hanya berdiri. Dan tiba-tiba
Kyuhyun menghentikan permainan harmonikanya dan melihat Ji Yoon yang
mengawasinya.
“Ji Yoon-ah?” panggil Kyuhyun sambil
tersenyum
“Kemana kau tadi?!” Tanya Ji Yoon sambil
berjalan mendekati Kyuhyun
“Aku dari tadi disini??”
“ANI! Kau tidak disini tadi!? Aku mencarimu
kemana-mana !? Kau ini kenapa?!?” teriak Ji Yoon sambil menahan air matanya
“Sudah ku bilang aku tidak suka
berinteraksi dengan orang lain.”
“Lalu kenapa kau menghilang begitu saja?!
Kau tahu?! Temanku sudah menganggapku gila!” teriak Ji Yoon lagi dan Kyuhyun
terdiam
“Terserahlah apa maumu! Sekarang pergi dari
hadapanku dan jangan pernah menemuiku lagi!”
“Jiyoon-ah?” panggil Kyuhyun
“PERGI!!” teriak Ji Yoon sambil menutup
mata dan air matanya menetes
Dengan berat hati Kyuhyun lalu berjalan
perlahan meninggalkan Ji Yoon.
******
Di ruang ICU rumah sakit. Sungmin yang
sedang duduk di samping kyuhyun lalu menggumam.
“Kyuhyun-ah kenapa kau tidak bangun? Sudah
sampir 2 bulan ini kau koma? Apa kau tidak kasihan kepada eomma yang sudah
hampir gila?”
“Apa kau masih marah padaku??”
“Jawablah pertanyaan hyungmu ini?!” pekik
Sungmin sambil menggoyang-goyangkan badan Kyuhyun
terlihat Kyuhyun yang sedang terbaring koma
meneteskan air mata. Air mata Kyuhyun menetes tanpa sepengetahuan Sungmin
*To be Continued*
Ahhhh!! Eotthe chingu?? Tambah jelek yaa??
Hiks… Hiks.. mianhe, Cuma ini yang bisa author buat..
0 comments:
Posting Komentar