In

[FF Super Junior] He's Gone Part 4


Author : Winahyu Saputri ( @putriws_ )
Cast      
-          Kim Heechul
-          Kim Hye In
-          Lee MinHo
-          Kim Hye Ra
-          Kim YoungNi
-          SMFamily and All Korean artist
Genre   : Roman, Sadness, Funny etc.
ATTENTION : Typo beterbangan!! :D

                Sementara itu di rumah praktik Hye In, hye in masih memikirkan perkataan heechul.
“Aku tak ingin di kejar, tapi aku ingin mengejarmu. Mengejar orang yang berhasil membuat hatiku bergetar dan penasaran.”  
“Kenapa aku jadi memikirkan namja itu?!” umpat hye in kesal di meja kerjanya
“Dia itu namja yang menyebalkan! Mana mungkin aku menyukainya!”
“Jangan…Jangan…Jangan… Jangan…Jangan…Jangan… Jangan…Jangan…Jangan… Jangan…Jangan…Jangan… Jangan…Jangan…Jangan… Jangan…Jangan…Jangan… Jangan…Jangan…Jangan… Jangan…Jangan…Jangan… Jangan…Jangan…Jangan…” ucap hye in berkali-kali sambil menutup telinganya
“Aku menyukaimu.” Mendadak terdengar suara heechul di telinga Hye In
“ANDWAE!” teriak hye in histeris
<SKIP>
Pagi harinya di dorm super junior mereka mulai melakukan aktivitas mereka seperti biasa. Heechul yang baru saja bangun dari kamarnya langsung menguap sambil menggaruk-garuk kepalanya. Semua member terlihat sibuk dengan aktivitas mereka. #Ah udah biasa itu kalau aku kesana, :D# ketika siwon berjalan melewati heechul mendadak dia terkejut.
“Hyung?” panggil siwon heran
“Ada apa wonnie??”
“Hyung, aku tak tahu kau memakai make up apa, tapi coba kau lihat wajahmu ke cermin.” Ucap siwon bingung
“Hm? Kau ini bicara apa.” Heechul lalu berjalan menuju kamar mandi dan mulai melihat ke cermin
“AIGOO!” pekik Heechul mendadak
Wajah pucat dengan bibir yang pucat, lingkaran mata panda nampak di sekitar mata heenim dengan mata yang sedikit berair. Heechul hanya melongo lalu mencoba menggaruk kepalanya. Nampak beberapa rambutnya rontok di tangan kanannya.
“Huh. Aku sedikit lelah. Tulang badanku terasa sangat sakit. Dan…” heechul lalu memegangi dahinya
“Aku sedikit demam.” Heechul lalu membasuh mukanya dan segera kembali ke kamarnya
                Seusai dari kamar, heechul keluar dan wajahnya nampak segar kembali meski pucat di wajahnya tidak hilang meski mengenakan make up. Dia tersenyum penuh beban ketika melihat saengnya.
“Aku mau pergi.” Ucap heechul sambil mengenakan jaket kulitnya yang berwarna coklat
“Hyung kau tak papa kan?” Tanya siwon mendadak
“…” heechul terdiam dan melihat seluruh dongsaengnya yang sedang melihat dirinya
“Ah aku baik-baik saja. Aku mau menemui yeoja chinguku. Hehehe.” Tawa heenim
                Kemudian heechul mengendari mobilnya dan pergi ke rumah hye in. karena kondisi heenim sedikit tidak baik, dia berjalan perlahan ke rumah hyein dan membuka pintu kaca yang berat itu dengan sedikit pengorbanan.
“Annyeong.” Sapa heechul dengan nada lemah
“KAU LAGI! SANA PERGI!” usir hye in
“Yah tunggu. Aku hanya ingin menemuimu saja.” Jelas heechul dengan nada pelan
“HM! Masuk!” perintah hye in dengan nada yang begitu keras
Mereka lalu duduk di ruang tamu di rumah hye in
“Apa lagi sekarang!” Tanya hye in kesal
“Aku sedikit tak enak badan dan aku ingin bertemu denganmu.”
*deg!* mendadak hati hye in terasa begitu sakit
“Aish! Kau hanya alasan! Cepat sana pergi!” usir hye in mendadak
“Cam kam hye in. Aku sedikit tak enak badan.” Balas heechul lemah
“Wajahnya pucat sekali. Sepertinya dia memang sakit.” Batin hye in
“Coba ku lihat.” Hye in lalu mencoba memegang kening heechul
“Aigoo! Dingin sekali! Kau sakit heechul-sshi!” ucap hye in panic
“Jeongmal?” Tanya heechul tak percaya
“NE! badanmu dingin sekali!”
“Periksa aku?” pinta heechul dengan nada genit di tengah-tengah keadaannya yang tidak baik
“Kau gila! Aku tak punya obat-obatan!”
“Setidaknya periksa aku, periksa detak jantungku, mataku, hidungku,…” ucap heechul terhenti
“Nenenenenenene!” hye in langsung mengiyakan permintaan heechul
                Masih di sofa ruang tamu hye in, hye in lalu memeriksa heechul. Dia menggunakan stetoskop seperti doctor-doktor pada umumnya. Ketika memeriksa detak jantung heechul, heenim tersenyum dan langsung menggenggam tangan Hye In.
“Coba periksa disini.” Heechul mengarahkan tangannya ke dadanya
“Rasanya akan sakit saat tak melihatmu.” Tambah heenim
“Kau berbohong.” Kata hye in kesal
“Ani, aku sangat jujur. Dan aku sangat senang ketika melihat wajahmu begitu panic saat melihatku sakit.” Goda heechul
“MWOYA! Kau ini sedang sakit pabbo!” wajah hye in nampak memerah
“AKu lebih suka sakit terus agar kau di sampingku.” Gombal heechul
“AH! Kau ini! Kajja kita ke rumah sakit! Disana lebih banyak obat dan dokter yang bisa membantumu!” teriak hye in
“Andwae.”
“Kenapa!?”
“Aku tak mau kesana.”
“Kalau begitu akan ku temani!” pekik hye in kesal
“Hm… Baiklah..” heechul langsung beranjak dari sofanya
                Sekitar setengah jam perjalanan menuju Seoul Hospital, heenim hanya terduduk di samping kursi pengemudi sambil diam. Hye in mulai sedikit khawatir dengan keadaan heechul yang sekarang.  Hye in lalu memandang lagi ke jalanan dan memikirkan sesuatu.
“Ini pertama kalinya aku kembali lagi ke rumah sakit setelah sekian lama. Dan ini semua karena namja di sampingku.” Batin hye in lalu menolah kea raa heenim
Beberapa menit kemudian mereka sudah sampai di parkiran mobil Seoul Hospital.
“Heechul-ah..” panggil Hye in
“Ne?” heechul terbangkit dari kursinya
“Kajja.” Ajak hye in
“Ne.”
                Mereka berdua lalu berjalan berdampingan menuju ruang periksa. Ketika hye in berjalan melewati rumah sakit banyak sekali dokter, perawat, suster dan yang lainnya sedang membicarakan yeoja yang selalu cantik itu.
“Bukankah itu hye in-sshi??” bisik suster kepada rekannya
“Dia kembali lagi kemari?” Tanya dokter yang dilewati hye in dan heechul
“Apa yang membawanya kemari lagi?”
“Siapa namja di sampingnya itu?”
“Apa namja chingunya?”
“Bukankah dia artis??”
Bisikan orang disana memang bisa di dengar Hye in dan Heechul. Heechul hanya mengawasi hye in yang berjalan terus dengan bingung. Tak berapa lama mereka sampai di ruang dokter yang bertuliskan “Lee MinHo”. Tanpa banyak omong hye in langsung membuka pintu itu tanpa mengetuknya terlebih dahulu.
*ngeekk… pintu itu terbuka dan langsung menerobos masuk. Terlihat dokter namja itu langsung berdiri seakan tak percaya melihat hye in dan Heechul. Hye In hanya menunjukkan muka flatnya sementara itu heechul juga terkejut melihat dokter itu.
“Hye in-sshi?” panggil namja itu bingung
“KYAAKK!!! KAU!” teriak heechul mendadak
“KAU!” pekik dokter itu dengan cool
“Kalian kenal?” Tanya hye in bingung
“Bukankah kau yang…yang..yang..yang di camp wamil dan memeriksaku?” heechul menunjuk namja berjas putih di hadapannya itu
“Hye in-ah, kau pasti tak percaya! Dia itu gay!” bisik heechul kepada hye in di hadapan dokter itu
“Ada apa hye in-ah?” Tanya dokter itu
“Minho-ya, perkenalkan ini Kim heechul.”
“Heechul-ah, perkenalkan ini Lee Minho.” Ucap hye in dengan nada sedikit acuh
Heechul dan MinHo lalu berdekatan dan berjabat tangan.
“Kim Heechul. Calon NAMJACHINGU Hye in!” ucap heechul dengan sombong dan bangga
“Lee Minho. Mantan SUAMI Hye in!” balas MinHo dengan tak kalah angkuhnya
*krek!! #bunyi kaca retak# Heechul hanya melongo dan mematung mendengar ucapan dokter itu
“Kalian sudah selesai?! Cepat periksa!” perintah hye in
“M..m..mwo? Hye In-ah! Kau menyuruhku di periksa oleh namja yang satu ini?! Dia ini gay!” tolak heechul
“Kalau dia gay, dia tak mungkin menikahiku.”
*pyaar!! Hati heechul langsung pecah dan heenim kembali mematung
“Heechul-ah????” panggil hye in memecah lamunan Heechul
“Eh? Nenene..” heechul lalu tersadar
“Ayo ikut aku.” Pinta MinHo
“YEAH!”
                Kemudian, heechul dan minho keluar dari ruan kerja minho menuju ruang peneriksaan. Setelah kedua namja itu pergi, Hye In duduk di ruangan sediri dan melihat ke seluruh ruangan.
“Hampir 1 tahun lebih aku tak kemari. Masih sama saja.” Ucapnya
Sekitar 1 jam kemudian. Terlihat heechul dan minho masuk lagi ke ruangan Minho itu.
“Selesai! Hye in! Kajja pulang!!” ajak heechul langsung saat baru datang
“Mwo? Cepat sekali?” Tanya hye in bingung
“Ne. Hye In, kau disini dulu? Ada yang ingin aku bicarakan.”
“Hm? Mianhe Minho, aku harus segera kembali. Jeosonghamnidah.” Hye in lalu melakukan bow di hadapan Minho
“Ah yea yea, besok hasilnya akan keluar.” Ucap Minho
“Hm. Ne.” hye In lalu beranjak dari sofanya dan pergi bersama heechul
Hye in berjalan di depan dan heechul di belakangnya. Saat akan keluar ruangan, heechul berbalik badan tanpa sepengetahuan hye in lalu menjulurkan lidahnya kepada Minho.
“Wekk!” ejek heechul
“YAH! Namja itu!!” umpat minho
*jeglek* pintu ruangan itu langsung tertutup
                Setelah heechul mau melakukan pemeriksaan, kini dia dan Hye in kembali masuk ke mobil. Di dalam mobil heechul memulai pembicaraan sambil mengemudi.
“Gwaenchanna??” mulai heenim
“Wae? Memang ada yang salah?” Tanya hye in sedikit kesal
“Kau terlihat sedikit aneh ketika bertemu namja itu tadi..”
“Memangnya kau tahu apa tentang aku dan Minho??” hye in mulai meninggikan suaranya
“Ah..an..ani..ani.. Maksudku aku hanya melihat..”
“Apa!? Kau ini tidak mengerti!” setelah sampai di depan rumah hye in, hye in membuka pintu
“Hye in-ahh! Tunggu sebentar..”
“Gumawo!” hye in langsung menutup pintu mobil heenim
“Aish! Kenapa dia mendadak galak dan cuek sekali!” gumam heechul
“Bagaimana jika dia tahu kalau… AH! MOLLA!” teriaknya sambil menancap gas mobilnya
<SKIP>
                Pagi harinya, di rumah hye in, terlihat yeoja cantik itu sedang memasak makanan di dapur. Mendadak ponsel hye in berdering begitu keras dan membuatnya segera mengangkat panggilan itu,
“Ne Minho, yeobseo?” ucapnya sambil memasak sayur di wajan
“Sudah keluar hasilnya? Aku harus kesana? Kenapa tak kau bicarakan ti telfon?”
“Tidak bisa? Hm. Aku segera kesana.” Hye in lalu mematikan kompornya dan bergegas pergi
                Sesampainya di Seoul Hospital, hye in segera masuk ke ruangan Minho. Terlihat minho sedang duduk di kursi kerja. Namja berbadan tinggi dan tampan ini langsung berdiri ketika melihat mantan istrinya sudah sampai.
“Ini.” Minho menyodorkan sebuah map coklat yang berisi hasil lab kemarin
“Coba ku lihat.”  Hye in mengambil map coklat itu dengan melihat curiga kea rah Minho
Beberapa menit kemudian setelah membaca selembar kertas di dalam map itu, hye in langsung membuka matanya lebar-lebar.
“Mwo?” ucapnya pelan
“Leukimia stadium 3.” Sahut Minho mendadak
“Apa maksudnya ini? Kau bercanda?!” bentak Hye in
“Ani hye in, aku tak berbohong. Itu hasil lab kemarin.”
“Mana mungkin sudah stadium 3! Dia selama ini baik-baik saja!”
“Aku juga tak tahu, padahal biasanya leukemia stadium 3 sudah terlihat gejala yang parah. Tapi namja yang mengaku calon namja chingumu itu terlihat tidak merasakan apapun. Padahal gejala stadium 3 sangat bisa terlihat,” jelas Minho
“Hah?” Hye in melongo lalu melamunkan sesuatu
--------Flash Back-------
“Oh ne! aku sering sulit tidur ketika malam.”
“Oah.. Mungkin kau insomnia. Tapi itu berdampak tidak baik.”
****
“Cam kam hye in. Aku sedikit tak enak badan.” Balas heechul lemah
“Wajahnya pucat sekali. Sepertinya dia memang sakit.” Batin hye in
“Coba ku lihat.” Hye in lalu mencoba memegang kening heechul
“Aigoo! Dingin sekali! Kau sakit heechul-sshi!” ucap hye in panic
-------------
“Mimisan, tulang terasa nyeri dan sakit, wajah pucat dan dingin, rambut rontok dan lainnya itu sangat terlihat, tapi dia seperti tidak merasakan apapun. Dia harus di obati hye in. Bagaimana caranya, jika tidak, nyawanya bisa terancam. Aku tak yakin jika dia mau di obati olehku. Bujuk dia. Dia terlihat begitu menyukaimu. Aku aku tahu ini seperti kejadian 1 tahun yang lalu tapi…” perkataan Minho terpotong
“Cukup. Hentikan semuanya minho, aku tak ingin mendengar apapun lagi.” Tolak hye in dengan air mata yang tertahan
“Hye in, aku tak bermaksud mengingatkanmu pada masa lalu, tapi..”
“Aku pulang Minho.” Hye in membawa hasil lab itu dan langsung keluar dari ruangan Minho
“Hye in.. Hye In!” panggil minho tapi tak di gubris oleh Hye In
****

to be continued...


Hehehe.. Mianhe,, jelek ini chingu.. kekekek makin ga jelas... hahaha
comment and like ne??
yah pokoknya aku minta maah sebesar2nya.. #bow90derajat

Related Articles

0 comments:

Posting Komentar