Author : Winahyu Saputri ( @putriws_ )
Cast
- Kim Heechul
- Kim Hye In
- Lee MinHo
- Kim Hye Ra
- Kim YoungNi
- SMFamily and All Korean artist
Genre : Roman, Sadness, Funny etc.
ATTENTION : Typo beterbangan!! :D
Cast
- Kim Heechul
- Kim Hye In
- Lee MinHo
- Kim Hye Ra
- Kim YoungNi
- SMFamily and All Korean artist
Genre : Roman, Sadness, Funny etc.
ATTENTION : Typo beterbangan!! :D
“Berkencanlah denganku.” Balas heechul singkat
“MWO??” pekik hye in mendadak
“Wae? Tak mau? Tidak masalah.” Heechul lalu bergegas dari
sofa
“Tunggu!” teriak Hye in
“Eottokke?” Tanya heechul dengan muka menjengkelkan
“Aku mau.” Balas hye in singkat
“Baik, ini perjanjian kita. Tapi aku tidak mau langsung
diobati begitu saja. Kau harus menunjukkan bahwa dirimu benar-benar au
berkencan denganku.”
“Mwo?!” pekik hye in mendadak
“Ada uang ada barang.” Heechul lalu keluar dari rumah hye in
“Omo! Aish! Namja itu benar-benar!!” hye in memegangi
kepalanya
“Berkencan!?! Apa maksudnya!? Dia ingin memerasku! Oah!!”
hye in lalu duduk di sofa
“Memangnya dia pikir dia siapa!?!!”
*dreet-dreeet…. Ponsel Hye In bergetar
“Aish!” hye in lalu mengambil ponselnya
“Jangan sering
marah-marah, itu bisa membuatmu cepat tua chagiya.” Pesan dari Heechul
“AH!!!!” hye in lalu melempar ponselnya ke sofa yang lain
<SKIP>
Setelah
sampai dorm, heechul yang habis dari club bersama member Phscyonya pulang larut
malam. Namja berbadan tinggi ini lalu berjalan menuju pintu depan rumahnya,
mendadak dia mengehentikan langkah kakinya ketika berhenti di depan pintu.
Heenim langsung memegangi kepalanya.
“Ah…” rintih heenim sambil memegangi kepalanya
“kepalaku sakit sekali.” Rintih heechul saat hampir mengetuk
pintu
Heechul tak mengucapkan kata apapun, tangannya memegang
hidungnya. Ketika setelah memegang hidungnya, heechul melihat tangannya. Darah
mambasahi jari heechul dan tak lama kemudian darah yang keluar dari hidung
heechul semakin keluar banyak. Mengalir deras hingga membasahi pakaian heechul
yang dekat dengan dada. Badan heechul terasa lemas dan bergetar, perlahan dia
mulai tertunduk dan tangannya tak sengaja menggebrak pintu.
*braak!!
“Nugu seyo??” panggil donghae dari dalam ketika mendengar
gebrakan pintu sekali
“Hm.. Annyeong??” donghae membuka pintu lalu melihat
hyungnya sudah terkapar di depan pintu dengan darah yang begitu banyak mengalir
deras dari hidungnya
“HYUUNG!!!” teriaknya histeris
“Ada apa??!!” panggil semua member mendekat
“HYUUNNG!!!!” mereka lalu menggotong heenim
<BESOOKKK!!>
Di
kamar heechul..
Semua dongsaengnya sedang mengawasinya dengan tatapan penuh
curiga.
“Wae?” Tanya heechul dengan muka yang menyebalkan
“Kami yang harusnya bertanya hyung.” sahut donghae
“Ne hyung. kau sebenarnya kenapa hyung?” ujar ryeowook
“Aku? Aku? Aku tidak kenapa-kenapa ??” elak heechul sambil
membenarkan selimutnya
“Kau berbohong!” kang in mendadak
“Aku ini tidak papa. Aku sudah periksa ke yeoja chinguku.
Dia bilang aku hanya kelelahan.” Bohong heechul
“Mwo?! Nugu?!”
“Yeojaku lah.. aku sudah punya tambatan hati. Hehehe.” Canda
heenim
“Ah hyung! jadi dia siapa??” Tanya kyu penasaran
“Kau ini apa-apaan! Aku mau istirahat! Kalian juga sana! Aku
mau tidur! Keluar!” mendadak mood heenim berubah lagi –‘
“NE!!” semua member lalu keluar
“Mian aku berbohong.” Batin heechul
****
Pagi
harinya di rumah Hye In. terlihat hye in sedang sibuk memasak sambil mengenakan
celemek.
*dreeet..dret… ponsel Hye In mendadak bergetar
“Aish! Aku ini sedang memasak!” hye in lalu meraih ponselnya
yang berada diatas refrigator
“Chagiya, kau punya
perjanjian denganku. Hari ini datanglah ke taman. Ini kencan pertama kita.
Saranghaeyo <3” pesan dari Heenim
“Aish! Jinjja!!!” hye in menarik paksa celemek yang di
pakainya
30
minutes later…
Hye in sudah sampai di taman dengan menggunakan rok pendek
berwarna kuning plus bluse putih dengan jaket tipis berwarna kuning dengan
rambut yang di uraikan. Heechul sudah menunggunya sambil bersandar di mobil dan
melipat tangannya.
“MWO?!” Tanya hye in mendadak
“Ah! Kau sudah datang..” namja kece itu lalu melepas
sunglassnya
“Mau apa sekarang kita?!” Tanya hye in kesal
“Berkencan layaknya sepasang kekasih!” heechul lalu
menggenggam tangan kanan hye in
“Mwo?” hye in terlihat bingung melihat tangannya di pegang
heechul sangat kencang
*deg-deg-deg… hati hye in berdetak lebih kencang
“KAJJA!!!” heechul segera menarik hye in masuk ke dalam
mobil sedan hitamnya
Mereka
berdua lalu sampai di pusat mall yang sangat besar. Namja yang mengenakan
kaosputih oblong itu segera turun dari mobilnya.
“Lalu??” Tanya hye in dengan muka kusut
“Bisakah kau sedikit memberiku senyum?!” bentak Heechul
“Untuk apa?!”
“kau ini yeojaku! Buat aku senang melihat wajah cantikmu!”
ucap heechul dan langsung menyeret hye in masuk ke dalam mall
“Aigoo! Kenapa hatiku berdetak begitu cepat!” gumam hye in
Mereka lalu masuk ke restoran kue.
“Mau makan apa?” Tanya heenim halus
“Nothing.” Balas hye in dingin
“Hish! Kau ini! Makan apa!!” bentak heechul kesal
“Berhentilah membentakku!” bentak hye in balik
“Aigoo!” umpat heechul
“Kau bilang aku yeoja chingumu! Perlakukan aku secara
lembut!” perintah hye in sambil melipat kedua tangannya
“Lihat saja! Kalau besok aku kau periksa! Akan ku balik!
Akan kubuat kau kuwalahan!” batin heechul sambil memelototi hye in
“Jadiiiiii??” Tanya hye in
“Em, chagiya, mau makan apa? Black forest? Vanilla cake?
Atau yang lainnya??” Tanya heenim dengan aegyo
“Em… blackforest sepertinya lebih enak!” hye in menunjuk
sebuah kue di dalam lemari kaca
“Hish! Bilang saja kau sebenarnya lapar.(-.-‘) ” batin
HeeHee lagi
“Arrasseo,” heechul
mengiyakan saja permintaan Hye in
Setelah
heechul selesai makan, hye in yang masih melahap kue black forestnya itu membuat
beberapa krim cokelatnya tersisa di sekitar bibir Hye In. heechul hanya
menggelengkan kepala dan menatap hye in heran.
“Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan. Ck!” ujar heechul
dengan muka yang heran
“Wae??” Tanya hye in sambil menghentikan makannya
“Lihat lihat! Kau ini sudah umur berapa?? Masih seperti anak
kecil saja?!” ejek Heechul
“Eh?” hye in juga bingung
“Kenapa yeoja selalu melakukan itu. Kau tidak peduli
melakukan itu bahkan ketika bersama namja. Meletakkan cream di bibirmu!” ucap
heechul jengkel
“Mwo?” hye in mencoba mengusap beka cream itu menggunakan
tangannya
“Aish jorok!” heechul langsung memegangi tangan hye in
“Apa yang kau lakukan??” Tanya hye in bingung
“…” heechul tak menjawab dan langsung mencium hye in tepat
di bibirnya. Tak berapa lama hye in tersadar dan melepaskan ciuman heechul
“Dasar yeoja.” Ucap heenim
Setelah
dari restoran kue, mereka beranjak ke toko boneka. Di toko boneka heechul
nampak memilih beberapa boneka. Mereka sedang berada di tengah-tengah boneka
beruang. Hye in hanya berjalan di belakang heechul. Mendadak tangan heechul
meraih sebuah boneka beruang yang besar dengan kasar lalu memberikan bonekan
itu kepada hye in tanpa mengucapkan apapun. Muka heenim hanya flat dan dingin.
Heechul lalu bejalan lagi sementara hye in masih terdiam.
“Aigoo… Ck! Bagaimana bisa ini di sebut kencan! Lihat saja!
Dia kasar dan cuek sekali!!” hye in lalu berjalan mendekati heenim lagi
Matahari
hampir menuju ke ufuk barat dan mendandakan siang akan segera berlalu. Heechul
dan hye in berjalan berdampingan sekarang. Mereka berdua masih diam-diaman saja
sambil membawa boneka beruang yang super besar. Di sela-sela keheningan mereka,
heechul sedang mengemil kue coklat yang di belinya tadi di restoran kue.
“Kenapa dia tadi menciumku??” batin hye in
“Sial! Aku tak bisa berbicara apapun!!!” umpat heechul dalam
hati
“Yah!” panggil hye in
“Mwo??” heechul lalu berhenti dan melihat hye in di
sampingnya
“Lihat lihat! Kau ini sudah umur berapa?? Masih seperti anak
kecil saja?!” ejek Hye in persis seperti heechul mengejeknya tadi
“Eh?” heenum in juga bingung
“Kenapa namja selalu melakukan itu. Kau tidak peduli
melakukan itu bahkan ketika bersama yeoja. Meletakkan cream di bibirmu!” ucap hye
in jengkel dan meniru semua tingkah heechul
“Hah?” heechul terdiam dan perlahan Hye In mendekat kea rah
heechul
“Apa dia akan menciumku???” batin heechul
Heenim lalu memejamkan matanya.
*deg-deg… hati heechul berdetak tak menentu
Hye in semakin mendekat ke arah heechul. Namja berkaos putih itu memejamkan matanya
semakin erat. Sementara itu hye in berhenti dan mengambil sesuatu dari dalam
tasnya.
“Kau ini kalau makan jangan jorok.” Ucap hye in halus sambil
mengusap bibir heechul menggunakan tissue
“Mwo??!” heechul lalu membuka matanya
“Kenapa kau berteriak?!” Tanya hye in sambil mengusap bibir
heenim lagi
“Ah! Ku kira! Ku kira! Ku…ku..ku kira…” ucap heechul
terhenti
“Pabbo!” gertak hye in sambil memukul mulut heechul
menggunakan bungkus tissue
“YAH! Kau ini!!” bentak heechul
“Sekarang belikan aku minum disana!” hye in menunjuk kedai
minuman
“NE!!” heechul lalu berjalan menuju kedai minuman itu
Setelah heenim pergi menjauh dari Hye in, hye in lalu
mengawasi boneka beruang yang besar di pelukannya.
“Lembut sekali!” hye in memeluknya begitu erat
“Yah, yeoja itu.” Batin heenim ketika melihat tingkah hye in
sambil tersenyum
Namja berbadan tinggi itu lalu sampai di kedai minuman dan
memesan minuman kepada yeoja pelayan di kedai itu.
“Lemontea satu. Yang dingin.” Pesan Heechul
Tak berapa lama yeoja itu memberikan pesanan heechul
“Gamsa…” ucapnya terpotong
“HEECHUL OPPA?!!” teriaknya
“Ani..”
“HEECHUL OPPA!!” histerisnya sambil menunjuk-nunjuk wajah
heechul
“Ssst! Jangan keras-keras!” bisik heechul
“DIA BENAR HEECHUL SUPER JUNIORR!!!!” teriaknya tak karuan
“Nugu?!” semua orang disana lalu melihat ke arah heenim
“Aigoo!” heechul segera menutupi wajahnya dan berjalan
meninggalkan kedai itu
“Dia benar kim heechul!!” teriak salah seorang murid SMU
disana
“Ah aku harus kabur!” heechul segera berjalan cepat ke arah
Hye In
“Dia heechul!!!” mereka lalu mengikuti heechul
“Mana lemonteanya?????” Tanya hye in kesal
“Aish! Kapan-kapan saja! Kita harus pergi sekarang!!”
heechul menarik tangan hye in
“Ani! Aku haus!!” hye in mengerem langkah kakinya
“Nanti saja!!!” heechul menarik kencang tangan hye in sampai
membuatnya jatuh
“Auch!” rintih hye in
“Aish!!!” hye in lalu jongkok dan memeriksa keadaan hye in
“Kajja!” ajak heechul
“Kakiku berdarah.” Rintih hye in
“Aigoo!” heenim terkejut melihat lutut hye in yang berdarah
karena ulahnya
“Kita harus pergi!” pinta heenim
“Andwae!”
“OPPA!! OPPA!!” teriak banyak orang dari belakang
“AISH!! Kau ini terlalu lama!!” heechul tanpa pikir panjang
langsung membopong hye in
“Ah! Apa yang kau lakukan!!” teriak Hye In sambil mencoba melepaskan
diri
“HISH! Diam! Sembunyikan wajahmu di dadaku! Bawa bonekanya!”
heechul meletakkan boneka itu di tengah tengan diantar dada heechul dan badan
hye in
“NE!” hye in lalu berpegangan erat di leher heenim
Heechul
lalu membopong hye in sambil berlari kecil menuju lift. Sementara itu di
belakang banyak sekali elf yang mengejarnya.
“OPPA!! OPPA!!!!!” teriak mereka sambil berlari
Heechul berhenti di depan sebuah lift. Dia segera memencet
tombol lift dan menunggunya terbuka. Tak berapa lama pintu lift terbuka dan
mereka masuk ke dalam lift. Kebetulan lift itu kosong dan hanya ada mereka
berdua. Heenim segera menutup pintu itu dan pas sekali tertutup ketika para
fans datang.
“Apa kita sudah sampai??” bisik hye in di pelukan heenim
*deg-deg-deg!
Heenim terpaku terdiam dan tak menjawab pertanyaan hye in.
karena lift itu transparan dan terbuat dari kaca, mereka berdua dari kejauhan
terlihat begitu jelas. Heenim berdiri dengan tatapan mata yang kosong sambil
membopong hye in yang menutupi mukanya di pelukan heechul.
“Apa dia belahan jiwaku??” batin heenim
“Kenapa aku begitu nyaman di pelukannya?” batin hye in
*ting!! Kemudian pintu lift terbuka. Heechul lalu tersadar
dari lamunannya dan ketika pintu lift terbuka terdapat sepasang halmoni dan
harabochi yang sedang berdiri menunggu lift. Mereka berdua melongo melihat
heechul yang nampak aneh dengan membopong seorang yeoja.
“Jeosong habnidah!” ucap heechul sambil berlari keluar dari
lift
Heechul segera berlari kencang menuju pintu keluar.
“OPPA!! OPPA!!!!!!” teriak para fans dengan histeris
“HEECHUL-AH!!!!!” teriak para ahjumma disana
“Heechul?” panggil hye in
“Kau jangan bicara!” bentak heenim
Heechul berlai kencang sambil di kejar para fans. Untungnya
heenim berhasil kabur dan segera menuju mobilnya. Dia membuka pintu mobil dan
mendudukan hye in di kursi sampingnya. Dengan sigap, heenim langsung berlari
menuju kursi kemudia dan masuk. heenim langsung kabur! WUSHHH!!
“ANDWAE OPPAAA!!!” teriak para fans di area parker
Setelah
mereka kabur, mereka sampai di rumah hye in sekitar pukul 07.16 p.m. Heechul
dan Hye in lalu turun dan segera masuk ke dalam rumah hye in. karena heechul
sejak sore tadi membopong hye in, wajah heechul kini terlihat kelelahan dan
pucat. Hye in yang menyadari keadaan heechul langsung panic mendadak.
“Heechul-ah! Wajahmu!” pekik hye in
“Ah, aku hanya kelelahan.” Heenim lalu duduk di sofa hye in
sambil merentangkan kedua tangannya
“Penderita kanker darah tidak di perbolehkan terlalu
kelelahan.” Batin hye in
“Mianhe Heechul, aku tadi menyusahkanmu.” Sesal Hye in
“Ah gwaenchanna.” Balas heechul sambil menutup matanya dan
mengangkat kepalanya
“Kau baik-baik saja?” hye in lalu memegang dahi Heechul
“Omo! Kau demam Chully!”
“Jinjja? Kenapa aku merasa biasa saja.” Ucap heechul dengan
suara tak berdaya
“Mmmmm….” Heechul lalu menggumam sendiri
“Sekarang saatnya kau diobati ya?” pinta hye in dengan halus
“Ani.” Balas heechul sambil menggeleng-gelengkan kepalanya
tak berdaya
“Wae? Aku sudah kencan denganmu hari ini. Sekarang saatnya
aku menyembuhkanmu?” pinta hye in halus dan menyembunyikan perasaan paniknya
“Mmmmmm…” heenim hanya menggumam karena dampak demam
tingginya
Hye in lalu berdiri masuk ke ruang kerjanya dan kembali
membawa beberapa serum dan suntikan.
“Ini akan sedikit membuatmu nyaman heechul.” Hye in lalu
menancapkan jarum suntikan itu tepat di nadi heenim
“Hm….” Heechul masih menggumam tapi perlahan dia terbawa ke
dalam alam bawah sadarnya
Hye in hanya melihat keadaan heenim yan begitu
memprihatinkan. Seorang heechul yang talkacktive, sombong, congkak, menyebalkan
dan sering membuat kesal dirinya mendadak menjadi heechul yang pucat,
berkeringat dingin, demam tinggi dan tak berdaya seperti ini. Hye in lalu
memegangi tangan heechul.
“Hah.. kenapa harus kau ?” ucap hye in perlahanto be continued...
like + comment ne chingu??
0 comments:
Posting Komentar