In

[FanFiction Super Junior] Blood Promise Part 2


Author             : Winahyu Saputri ( @winanaaa )
Cast     : 
Namja :
-          Lee Donghae 'Alexander Leethe Dragomir'
-          Cho Kyuhyun 'Lachain Shan Dragomir'
-          Choi Siwon 'Andrew Shi Yuan Dragomir'
-          Lee hyuk jae 'Leerant Luke Dragomir'
-          Kim JongWoon (Yesung)
-          Lee Sungmin
-          All member super Junior, SMFamily, all korean artist
Yeoja   :
-          Lee Chae Rin
-          Choi Ji Yoon
-          Kim Hye In
-          Song Ji Hyo a.k.a Galina
-          Boa Kwon
-          SMFamily and All Korean artist
Genre   : Roman, Funky, Mystery, Horor, Friends, Yadong etc.
ATTENTION : Typo beterbangan!! :D
NB : ff ini terinspirasi dari sebuah novel. Dan tidak ada tindakan plagiat.

chae rin langsung berlari menuju pintu mobilnya dan membukanya. Ketika pintu mobil itu sudah terbuka, chae rin menghentikan pergerakannya.
“Jika aku meninggalkannya disini, dia bisa mati kedinginan.” Gumam Chae rin
Chae rin terdiam lama dan memandang kaki namja itu yang hanya tampak dari tempatnya berdiri. Ekspresi keras kepala dan angkuh Chae rin saat itu juga luntur dan berubah menjadi ekspresi wajah yang iba dan ketakutan.
“AH! Baiklah!!” chae rin lalu berjalan menuju tubuh namja yang terkapar itu

Dengan sekuat tenaga, chae rin berusaha mengangkat tubuh namja itu meski dia terengah-engah karena badan namja itu lebih berat dari berat badannya. Chae rin langsung mencoba membuka pintu dan memasukkan namja asing itu ke dalam mobilnya di bagian belakang. Yeoja yang mengenakan jaket tebal berwarna ungu itu membaringkan badan namja yang mengenakan pakaian kumal itu. Setelah itu, chae rin menutup pintu dan masuk ke mobilnya.
“huuuh, tenang chae rin, tenang!” ucapnya sambil menghela nafas panjang
            Kemudian, chae rin melanjutkan perjalanannya menuju rumahnya dan tak berapa lama dia sudah sampai di depan rumahnya. Sama seperti sebelumnya, chae rin mengangkat tubuh namja itu sekuat tenaganya dan membaringkan tubuh namja itu di dalam kamar milik oppanya dulu. Chae rin melepas jaketnya dan masih nampak ketakutan kalau dirinya akan tersangkut hukum.
“Ah, aku selalu ingin membunuh Sunny, tapi ketika merasakan akan membunuh orang tidak sengaja saja aku sudah ketakutan seperti ini!” chae rin yang ketakutan pergi menuju dapur
Tak berapa lama , chae rin yang sudah melepas jaket dan sepatu botsnya itu masuk ke kamar eunhyuk sambil membawa sebuah baskom berisi air hangat dan sebuah handuk.  Dengan sedikit keraguan, chae rin memberanikan diri duduk disamping tubuh namja yang terbaring itu,
“Eottokke????” rengeknya hampir menangis
“Mianhe, mianhe.” Ucapnya lagi kepada namja yang tidak sadarkan diri itu
“Ah, aku harus membersihkan lukamu terlebih dahulu baru meminta maaf.”
Yeoja yang berwajah cantik dan berbadan langsing itu mencelupkan handuknya di dalam air hangat lalu mebersihkan wajah namja itu dari darah mengenakan handuk itu. Chae rin melakukannya begitu hati-hati, pelan dan lembut, tidak seperti kebiasaannya yang banyak tingkah.
“Namja ini ternyata begitu tampan.” Ketika membersihkan wajah namja itu, chae rin tersadar akan sesuatu dan dia berbicara sendiri.
“Wajahnya, terlihat sempurna dengan wajahnya yang begitu pucat dan rambutnya yang hitam gelap.” Chae rin mengamati serius namja itu
“Bahkan, kulitnya lembut sekali.” Chae rin menyentuh ujung dahi namja itu sampai ujung hidung namja yang masih pingsan tersebut
“Dia terlihat seperti anak orang kaya, tapi, pakaiannya?” chae rin mengamati pakaian kumal yang di pakai namja itu
“Hish, vintage sekali? Kenapa di jaman seperti ini masih ada orang yang mengenakan pakaian kumal dan sepanjang lutut ini? Apa menurutnya dia ini batman?” gerutu chae rin sambil membersihkan wajah orang asing itu
“Huh? Kenapa di sekat bibirnya juga terdapat darah?” gumam chae rin lalu membersihkan darah di sekat bibir namja itu
“Tapi, ku akui, namja ini terlalu sempurna. Bahkan otot lengannya…” chae rin menusuk nusuk lengan namja itu mengenakan jari telunjuknya
“Ah, apa yang ku bicarakan ini! Dia mungkin akan membenciku setelah sadar nanti!” chae rin yang sudah selesai membersihkan wajah namja itu lalu berdiri sambil membawa baskom dan handuknya
“Mianhe, jaljayo.” Chae rin keluar dari kamar itu kemudian menutup pintu itu
******
            Pagi harinya di rumah chae rin pukul 06.10.
Chae rin mendadak terbangun dari tidurnya. Yeoja yang mengenakan piama berwarna biru itu langsung bangun dan berlari menuju kamar namja yang tadi malam ditabraknya. Setelah sampai di depan kamar oppanya, chae rin membuka pintu dan dilihatnya namja itu masih tertidur dengan posisi yang sama seperti tadi malam.
“Dia masih belum sadar?” chae rin berjalan masuk dengan perlahan
Setelah sampai di samping ranjang namja itu, chae rin mencoba menyentuh dahi namja itu.
“OMO! Dingin sekali badan namja ini!” pekiknya mendadak
“Jangan-jangan dia??” chae rin mendekatkan telinganya ke dada namja itu dan mendengar detak jantung pria asing di hadapannya
Tak ada suara detak jantung yang berdetak dari dada namja itu. Chae rin langsung menjauhkan telinganya dan terkejut bukan main.
“Ani, aniya, tidak mungkin..” chae rin menggeleng-gelengkan kepalanya
“Aku tidak mungkin membunuh orang! Andwae!” yeoja itu langsung berlari keluar dari ruangan itu dan berlari ke rumah sungmin
“Oppa!!” teriak yeoja itu di hadapan rumah sungmin yang tertutupi salju
“SUNGMIN OPPA!!” teriaknya lagi
“Kemana dia!!” umpat chae rin kesal lalu berlari menuju pintu belakang
Suara menggedor-gedor terdengar begitu kencang tapi tak ada balasan dari dalam.
“Ponselku??” chae rin langsung berlari kembali ke halaman rumahnya
Dia terlihat kesulitan berlari karena tumpukan salju yang turun tadi malam. Sesampainya di depan garasi chae rin membuka pintu mobilnya dan mengambil ponselnya yang tertinggal. Setelah berhasil menemukan ponselnya, yeoja dengan wajah panic itu membuka beberapa pesan di ponselnya.
“Rin-ah, aku menelfonmu berkali-kali kenapa tidak kau angkat? Oh iya, tadi siang aku ada meeting dengan clientku. Jadi aku tidak bisa berangkat latihan. Dan besok aku tidak di rumah, aku akan menemui clientku di Taiwan. Aku tidak bisa menemanimu latihan lagi hari ini. Mianhe. Oh iya, jangan menelfonku sampai jam 5 sore nanti. Aku sedang sibuk. Annyeong!” pesan dari sungmin
“OMO! Eottokke?! Bagaimana aku menyelesaikan masalah ini?????” 
dia berlari diatas salju yang mempersulit kakinya. Akhirnya sampailah didalam rumah lagi dan chae rin segera berlari menuju kamar namja itu. Pintu kamar itu terbuka dan chae rin terlihat berhati-hati berjalan menuju kamar itu.  Matanya menyipit untuk memastikan agar dia bisa melihat jelas ke depan lebih dalam. Sesaat dia menyadari bahwa ruangan itu sudah kosong.
“mwo? Kemana dia pergi?” gumamnya saat sudah berada di ruangan itu
Pintu kamar itu lalu tertutup dan dari belakang pintu, terlihat namja itu sedang berdiri mengamati chae rin dengan tatapan mata yang begitu tajam. Chae rin merasakan hal yang ganjal di belakang punggungnya dan dia mencoba menoleh perlahan ke belakang punggungnya. Belum sempat bertindak, namja yang berdiri di belakangnya itu berlari kencang menuju arah chae rin seakan-akan ingin menerkam chae rin.
“AAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHH!!!” teriak chae rin histeris dan ini tidak biasa jika dia berteriak histeris
Namja asing itu langsung menerkam chae rin dan langsung mencengkram kedua tangan chae rin kemudian menjatuhkan dirinya dan chae rin dia atas ranjang di kamar itu. Sekarang posisi chae rin berada di bawah namja itu dan namja itu menatap chae rin penuh dengan nafsu ingin membunuhnya.
“Lepaskan aku!!” teriak chae rin
“Diam!” namja itu mengeluarkan satu kata dan suaranya terdengar indah
“NUGU YA!! Lepaskan aku sekarang!” pekik chae rin mencoba melepas cengkraman namja yang berada di atasnya itu
“Apa yang kau lakukan padaku tadi malam!” bentak namja itu sambil menguatkan cengkramannya
“Ah!” rintih chae rin menahan sakit akibat cengkraman namja itu yang begitu kuat
“Mianhe, mianhe, aku tidak sengaja menabrakmu.” Wajah chae rin memucat dan keringat bercucuran dari wajahnya
“Di duniaku tidak ada yang namanya ampun!” namja itu lalu mendekatkan matanya ke mata chae rin
“Tangannya begitu dingin sampai membuat bulu kudukku berdiri karena sentuhan kulitnya di kulitku. Astaga! Bahkan, bahkan, mata namja ini, berwarna merah?! Baru kali ini aku merasakan sebuah ketakutan dan merasa terancam.” batinnya dalam ketakutan akan serangan namja asing ini
“Aku akan segera membunuhmu!” teriaknya sambil menunjukkan gigi taringnya
“Andwae!!” teriak chae rin sambil menutup matanya
Gigi taring namja itu langsung mengarah ke leher chae rin dan dia seakan akan tidak sabar menghabisi nyawa yeoja yang berada di bawahnya ini.
“Mian.” Rintih chae rin
Namja itu sudah membuka lebar mulutnya dan
“deeeg!!!!”
sesuatu terasa aneh di dalam dadanya. Rasanya seperti ada sesuatu yang menabrak kencang jantungnya. Namja itu meghentikan aksinya dan terpaku terdiam membeku.
“Donghae, jika ada seorang yeoja yang membuat hatimu menjadi sakit dan sesak, dia adalah orang yang kau cintai.” Suara aneh itu melintas di benak namja yang terdiam itu
“AH masa bodoh!!” teriaknya lagi
*ddddeeeg!!!!!!!! Dada namja itu kini terasa sesak dan namja itu mulai lengah
Chae rin memanfaatkan kelengahan namja ini dan dengan cepat langsung menendang perut namja di atasnya.
“Agggrr!!” teriak namja yang tersungkur di ranjang itu
Chae rin segera berdiri dan mengambil sebuah pisau di laci meja oppanya.
“NUGU!!” teriak chae rin sambil menodongkan pisau berwarna perak itu kea rah namja yang masih memegangi perutnya itu
“Jauhkan! Jauhkan dariku!” teriaknya
“Mwo? Kau takut??!” chae rin langsung mendekatkan pisau itu kea rah namja yang menyerangnya tadi
“Hajimma! Jangan lakukan itu! Baiklah aku minta maaf!”
“Tadi aku mengira kau sebuah ancaman!” jelasnya lagi
“Mworago??! Seorang yeoja kau anggap ancaman!?” pisau itu masih menuju kearah namja itu
“Ne! di duniaku, namja dan yeoja sama-sama bahayanya! Jadi aku minta maaf, mianhe! Jeongmallo!!”
“Mwo?! Kau tadi bilang tidak ada ampun? Aku juga tidak ada ampun!” chae rin langsung mngayunkan pisau peraknya itu
“Yah!”
Namja itu langsung melakukan hindaran yang begitu indah dan bergerak menuju belakangnya sebelum chae rin menyadarinya. Namja itu kemudian sudah berada di belakang chae rin lalu meluruskan tangannya di tangan chae rin. Tanpa menyakiti chae rin lagi, tangan namja itu langsung mencengkram pergelangan tangan chae rin dan pisau perak yang di pegang chaerin langsung terjatuh.
“OMO!” kaget chae rin ketika menyadari namja itu sudah berada di belakang bahwa memegang tangannya dari belakang
“Sudah ku bilang jangan lakukan itu.” Bisik namja itu dari belakang chae rin
“Waw, darimana kau mempelajari teknik hindaran seindah itu? Aku belum pernah melihatnya?” ucap chae rin terpana dan masih menatap kosong kedepan
“Aku adalah yang terhebat.” Namja itu kini sudah berada di hadapan chae rin lagi
Chae rin menatap bingung namja itu.
“Nugu sehyo? Kau tidak tampak seperti manusia?” Tanya chae rin bingung
“Memang, aku bukan manusia.” Jelasnya kini menggunakan nada yang lebih halus
“A..a..a..app..appaa..apa kau ..v..v..a..m..pppi..re ??”suaranya terbata-bata tak percaya
“Ani.” Balasnya singkat sambil tersenyum kepada chaerin
“OMO! Namja ini begitu tampan! Tidak pernah ku temui namja yang seperti ini! Apa dia hantu??!” batinnya
“Lalu? Kau apa??”
“Ya, aku sejenisnya.” Namja itu kini melipatkan kedua tangannya sambil mengamati serius badan yeoja di hadapan dari ujung rambut sampai ujung kaki
“Sejenisnya? Kau vampire kan? Aku pernah membaca novel tentang vampire, dan ciri-cirinya seperti kau ini.” Chae rin kini menampakkan wajahnya yang begitu polos
“Apa dunia kalian hanya menulis tentang vampire? Tidak yang lainnya?”
“Hmmm?” chae rin tambah bingung
“Lupakan saja. Ngomong-ngomong ini dimana?”
“Seoul.”
“Apa jauh dari Mekpo?” tanyanya lagi sambil melihat ke jendela
“Ne, aku belum tau namamu?”
“Jeohyo?” namja itu berbalik  melihat chaerin lagi lalu menunjuk dirinya sendiri
Chae rin terlihat masih sedikit takut.
“Ah, arrasseo. Chonun Lee Donghae imnida. Panggil saja aku donghae. Dan aku seorang dhampir, bukan vampire. Kau?” senyum namja ini begitu manis di wajah pucatnya
“a…a..a…, Chae Rin, Lee Chae Rin.” Chae rin terpaku melihat wajah tampan namja itu
“Nama yang cantik.” Namja bernama donghae itu lalu berjalan keluar dari ruangan itu
“Aku sudah gila berteman dengan seorang vampire!” gerutu chae rin
“Vampire aniya, keundae dhampir. Arra?” donghae menampakkan wajahnya dari pintu kamar itu
“OMO! Kau mengejutkanku!”
“Oh iya, jangan kau ceritakan kepada siapapun tentang siapa aku.” Donghae mendekati chae rin lagi dan wajah donghae sudah berada dihadapan wajah chae rin
“A..ar..arrasseo.” chae rin memalingkan wajahnya dan hatinya berdegup kencang ketika melihat donghae menatapnya
<SKIP>
            Di ruang tamu.
Donghae berjalan mengelilingi ruang tamu, lalu mengamati setiap sudut ruangan. Saat itu juga, mata donghae sudah kembali menjadi hitam dan gigi taringnya yang tadi muncul kini sudah kembali seperti semula. Chae rin yang mengikuti donghae lalu mengajukan sebuah pertanyaan.
“Dari mana kau mempelajari jurus menghindar tadi? Aku ingin mempelajarinya untuk kompetisiku minggu depan.”
“Itu sudah merupakan naluri diriku,” donghae masih melihat-lihat ruang tamu yang terdapat beberapa figura di atas meja
“Aku tidak bercanda!”
“Di duniaku teknik seperti itu tidak kami gunakan untuk berlomba. Kami menggunakannya untuk  melawan musuh.” Donghae lalu menatap sebuah figura foto eunhyuk dan chae rin
“Kalau begitu ajari aku.” Pinta chae rin
“Siapa namja ini?” Tanya donghae mengalihkan pembicaraan chae rin sambil memegang pigura itu
“Oh dia? Dia oppaku. Orang bilang oppaku menghilang dan sudah meninggal, tapi, aku yakin dia belum meninggal. Aku tahu dia tidak akan mati semudah itu.” Chae rin juga memegang pigura itu
“Chammkam, apa dia menghilang sekitar 2-3 bulan yang lalu?” Tanya donghae curiga
“Mwo? Eottokke arrachi??”
“Aku belum bisa memastikannya, tapi sepertinya aku tahu dimana dia sekarang. Tapi yang bisa memastikan dia orang yang sama atau tidak hanya kau.”
“jadi benar oppaku belum meninggal? Kau tahu dimana oppaku ?? oddi!?”
“Aku tidak bisa mengatakannya.” Donghae lalu meletakkan pigura itu
“Wae? Wae??” chae rin menekan donghae agar mau menjawab pertanyaan penting itu
“Ani, sepertinya aku terlalu banyak menceritakan semuanya kepadamu.  Aku juga tidak yakin kau bisa menjaga rahasia tentangku dan duniaku. Aku harus pergi.” Donghae mendadak langsung berlari menjauhi chae rin dan menuju pintu keluar
“Chammkam!!” chae rin mencoba mengejar lari donghae yang begitu kencang
Donghae tidak menggubrisnya dan langsung berlari keluar di bawah hujanan sinar matahari pagi itu.
“Tunggu! Tunggu! Donghae-sshi!” chae rin mengejar donghae sampai keluar
Tapi sayang, langkah kaki chae rin tidak ada apa apanya dengan langkah kaki makhluk yang barusan di temuinya itu. Kemudian hembusan angin di musim salju itu datang bersamaan dengan perginya donghae.
<SKIP>
            Taiwan at 05.00 p.m Taiwan Time
Sungmin terlihat baru saja keluar dari sebuah ruangan rapat dan masih mengenakan jas kantor serta kopernya. Ketika berjalan keluar tiba-tiba ponselnya bergetar. Namja berwajat imut itu menghentikan langkah kakinya dan  mengangkat telepon itu.
“Yeobseo? Kau baru menelfonku sekarang?” ucap sungmin namun kemudian namja itu terdiam mendengar penelpon
“Mwo? Apa maksudmu??”
******
            2 hari kemudian..
Kediaman Lee Chae Rin pukul 12.13 a.m KST
Sungmin terlihat mengikuti jalan kaki chae rin yang cepat dan mondar-mandir menata beberapa pakaiannya.
“Kau tidak boleh seperti itu? Kau juga tidak boleh percaya kepada orang asing begitu saja!” sungmin masih mengikuti langkah chae rin
“Ani oppa, aku yakin pasti namja itu tau sesuatu tentang eunhyuk oppa.”
“Rin-ah, aku bahkan tidak percaya vampire itu ada. Kenapa kau yang tadinya percaya diri menjadi percaya pada hal yang tidak realistis seperti ini?? ” sela sungmin
“Oppa? Kau tahukan betapa aku menyayangi eunhyuk oppa?” kata chae rin tulus
“Aku tahu, tapi…”
“Gwaenchanna oppa. Aku akan baik-baik saja. Aku hanya pergi untuk mencari eunhyuk oppa. Setelahnya aku akan kembali.”
“Kenapa kau tidak mengajakku??”
“Kau sibuk oppa. Kau punya kehidupanmu sendiri, dan mungkin itu semua akan menjadi perjalanan yang membahayakan nyawamu.”
“Ini lebih membahayakan nyawamu! Aku lebih kuat darimu! Setidaknya dengarkan perkataanku sekali saja??!” sungmin mulai terlihat marah
“Oppa…” chae rin langsung memeluk sungmin
“……” sungmin terdiam tak bisa berbicara
“Kalaupun aku mati, aku rela oppa. Karena ini semua demi oppaku. Tapi aku berjanji padamu, aku akan kembali.” Ucap chae rin di pelukan sungmin
“Kenapa harus kau rin-ah??”
“Ani, ini sudah takdirku. Aku harus segera berangkat sebelum hari gelap oppa.”
“Kau benar-benar akan pergi sendiri??”
“Ne. aku pergi oppa.” Chae rin lalu menarik kopernya menuju mobilnya
Setelah sampai di luar rumah. Chae rin memasukkan kopernya ke bagasi lalu dia masuk ke mobil sedannya.
“lalu bagaimana dengan kompetisimu??” Tanya sungmin lagi
“Ah kau harus memenangkannya untukku oppa. Kau bilang kau lebih kuat dariku??” senyuman itu tersungging di bibir yeoja berbadan tinggi langsing itu
“Hm, ne. jangan lupa menelfonku! Kabari aku! Jangan pernah lupa memberiku kabar!”
“arrasseo oppa. Aku pergi oppa. Annyeong!” mesin mobil itu mulai menyala
“Hati-hati!” sungmin melambaikan tangannya tanda perpisahan dan perlahan mobil itu menjauh dari pandangan sungmin
******
Pukul 04.46 p.m KST di jalan Seoul-Mekpo
Di tengah perjalan menuju Mekpo, chae rin yang mengendarai mobilnya memutuskan untuk beristirahat sejenak. Yeoja itu berhenti di sebuah restoran kecil di pinggir jalan menuju Mekpo. Chae rin segera turun dari mobil dan berjalan di atas tumpukan salju menuju restoran itu. Rasanya memasng sulit karena jika dirasa salju saat itu rumayan tebal.
Beberapa menit kemudian setelah dirinya makan dan menghangatkan tubuh, chae rin berjalan menuju meja kasir sederhana di restoran itu lalu membayar. Seorang yeoja separuh baya terlihat sedang menghitung semua pesanan chae rin.
“Kau pergi sendirian?” Tanya ahjumma itu
“Ne ahjumma,”
“Tidak baik seorang yeoja muda sepertimu melakukan perjalanan jauh.” Ahjumma itu masih menghitung menggunakan kalkulatornya
“Ah aniya, aku ini yeoja hebat ahjumma. Hehehe.” Canda chae rin
“Ah kau ini. Kau harus tetap hati-hati. Disini banyak makhluk yang belum pernah kau temui.” Ucapan ahjumma itu begitu serius
“Hm, arrasseo. Baiklah aku harus segera pergi sebelum petang. Annyeong! Gamsahamnidah!” chae rin melakukan bow kepada ahjumma itu
******
            Mekpo at 08.12 p.m KST

Di malam yang dingin itu terlihat seorang namja sedang berjalan di daerah mekpo sendirian. Saat dia berjalan, perasaannya yang begitu tidak enak sampai membuatnya sering menoleh ke belakang, lalu menoleh lagi ke kanan dan sekelilingnya. Namja yang berusia sekitar 20tahunan itu kemudian menghentikan langkah kakinya ketika menderang suara berisik dari semak-semak di samping kirinya. Matanya melirik tajam ke arah semak belukar itu namun tiba-tiba muncul seorang namja yang bermata merah menyala ke arahnya. Namja berjubah itu adalah donghae. Dengan cepat donghae langsung menerkam namja di hadapannya yang menurutnya adalah sebuah mangsa yang lezat. Tangan donghae langsung mencengkram dagu namja itu dan memalingkan kepalanya sampai terlihat leher namja malang itu. Taring tajam donghae saat itu muncul dan mulutnya terbuka lebar menuju kearah leher pria santapannya.

“Jebal! Jebal! Ambil semua uangku! Kumohon jangan bunuh aku!” namja itu memohon

“Aku sudah terlalu banyak uang!” donghae langsung membenamkan taring-taringnya di leher pria itu

“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHHHHHHH!!!!”

<SKIP>

            Di mobil chae rin.

“Omo! Suara apa itu!” chae rin mengerem mendadak mobilnya itu

“app..a..apa jan…ja..janngaa…an a..da vampire disini??” yeoja itu lalu melihat sekelilingnya

Hutan. Hanya hutan yang dapat dilihatnya malam itu meski gelap menyelimuti waktu itu. Saat pandangannya kembali ke arah depan, terdengar suara berisik dari sebuah semak-semak di samping jalan. “Kressek!” suara itu membuat chae rin mengamati asal suara yang barusan di dengarnya itu. Setelah cukup lama memandangi semak-semak itu, mendadak semak-semak itu kembali tenang seperti sebelumnya. Chae rin mencoba memandang kembali ke arah depan dan tiba-tiba sesosok berbadan besar dengan mata yang merah menyala menggebrak kaca depan mobilnya.

“Braaaaaaaaaaak!!!!!” kaca itu langsung retak

“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!” jerit chae rin

Namja itu bergerak ke arah pintu yang tepat di samping chae rin. Dengan kekuatannya, namja itu mencoba menghancurkan pintu itu. Chae rin tidak tinggal diam, dia langsung meminggir ke arah pintu yang satunya. Dia membuka pintu dan mencoba keluar, namun sebelum dia keluar, diambilnya pisau perak yang berada di kamar eunhyuk dulu. Setelah berhasil meraih pisau itu, chae rin turun dari mobil dan berlari keluar dari mobilnya menuju ke arah hutan.

“AAAAAAGGGRR!!” raung namja itu lalu ikut mengejar chae rin

Lari… dia terus berlari. Kedua kakinya yang kecil itu terus berlari menjauhi sosok seorang pria yang mengejarnya.  Ia terus berlari dan hormone adrenalinnya terpacu kencang. Jantung berdetak tak menentu tidak tau ini karena ketakutan atau karena berlari begitu kencang. Nafasnya mulai terengah dan kakinya terasa sakit karena dipaksa untuk berlari lebih cepat dari biasanya. Berlari bukanlah kebiasaan chae rin. Oleh karenya, dia hanya mampu berlari sekuat tenaganya meskipun dia tau namja yang berada di belakangnya it uterus mengejarnya. Lelah, dia sungguh kelelahan. Tapi dia harus tetap berlari. Ia tidak mau mati sebelum bertemu dengan oppanya. Tidak mau. Akhir-akhir ini dia sering merasa takut. Tapi dia harus melawannya. Diaa harus terus memaksa kaki kecilnya untuk berlari.
Dia terus berlari tanpa arah, berlari untuk menyelamatkan nyawanya. Dia berlari di bawah terangnya rembulan. Dia berlari menyusuri jalanan yang gelap dan sepi. Dia tidak berani melihat ke belakang. Dia takut akan melihat sosok pengejarnya yang memiliki mata merah menyeramkan seperti yang donghae. Dia hanya berlari, berlari ke mana pun kedua kakinya membawanya sambil menggenggam pisau perak. Karena chae rin tidak memperhatikan bagian mana pisau yang genggamnya, tangannya berdarah karena bagian pisau yang di pegangnya ternyata bagian yang tajam.
“Ah darah!!” teriak namja di belakangnya itu
“OMO!! Eotokke!” chae rin melihat persendiran jemari tangannya mengeluarkan banyak darah
Harapannya untuk kabur hilang begitu saja ketika tiba-tiba seorang namja berbadan kurus dengan mata yang mencolok berwarna merah menghadang larinya itu. Dia memandangi namja pucat dengan mata merahnya yang bersinar di malam yang gelap itu. Chae rin membuka mulutnya lebar-lebar karena dia tahu dirinya sedang berada di dalam masalah yang akan lebih besar. Pengejar yang mengejarnya di belakang akan segera tiba. Pengejar itu akan menangkapnya dan namja aneh dihadapannya ini juga akan menangkapnya.
“Darah, baunya begitu… Hmmm, lezat!” namja itu berbicara dan nampak taring-taring dari mulutnya
“Andwae! Aku akan mati disini!”
“Ahahaha, dia menemui jalan buntu.” Ucap namja yang tadi di belakang chae rin
“Apa mau kalian!!” teriak chae rin sambil menodongkan pisau peraknya
“Oh! Kau memiliki pisau perak?” Tanya si namja berbadan kurus sambil mendekat
“Menjauh dariku!!” bentaknya sambil menodongkan pisau itu dengan darah yang terus menetes dari tangannya
“Hmmmm… baunya, aku tak tahan…” namja itu semakin mendekat
“Aku ingin mengigit lehermu yang mulus itu.” Namja berbadan besar di belakangnya itu maju mendekatinya
“Lihat sampai kau berani melakukannya!” chae rin membalikkan badannya dan mengayunkan pisau itu
Tangan sosok pria yang kurus tadi langsung melingkarkan lengannya ke leher chae rin.
“Lihat, aku akan menghisap darahmu sekarang!”
“KYAAK!!” siku chae rin langsung meninju tepat ke arah bagian yang sangat vital milik namja itu
“AAAAAAAAAAAAAHHH!!” rintihnya
“Aku akan menghabisimu sekarang!” namja berbadan besar itu langsung berlari ke arah chae rin dengan rasa haus darah
“JEBAAL!!” teriak chae rin kencang
Namja itu sudah berada di hadapan chae rin. Tiba-tiba datang seorang namja dari arah hutan dan melesat kencang menuju kedua orang itu. Namja yang baru saja datang itu langsung menengahi chae rin. Karena suasana gelap, chae rin tidak terlalu bisa melihat namja yang memunggunginya dan berada di hadapannya .
“Dia mangsaku hyung!”

*tbc*
 data:image/jpeg;base64,/9j/4AAQSkZJRgABAQAAAQABAAD/2wCEAAkGBxQSEhQUEhQVFBUXFxQWFxYYGBQYFRQUFRUXFhUUFxgYHSggGBolHBUUITEhJSksLi4uFyAzODMsNygtLisBCgoKDg0OGxAQGywmICYsLCwsNSwsLCw0LCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLCwsLP/AABEIAQMAwgMBIgACEQEDEQH/xAAbAAABBQEBAAAAAAAAAAAAAAAAAQIDBAUGB//EADsQAAEDAgQEBAMHAgYDAQAAAAEAAhEDIQQSMUEFUWFxEyKBkTKhwQZCsdHh8PFSYhQVIzNykhYksgf/xAAaAQADAQEBAQAAAAAAAAAAAAAAAQIDBAUG/8QAKxEAAgIBBAECBAcBAAAAAAAAAAECEQMEEiExQRMiFDJRYUJxgZGhsfBS/9oADAMBAAIRAxEAPwDz/JCc1inypQxe7tPJ3EWRJlVgNRkToVkTWoUsJWtToLGBqRThqR7YvtunRNjKV1IAocI+XP6R7yUcSxPhNkNLiTAA7ankEtyUbY6blSJyFDVrsgDOBnBDTIudLTaZXPcV414nlbmawiCIEm97z0HuVlOrnnIiANo7ei48mtSdRVnTj0rauRp4TFYhxNNpJiQD5ZEWFzrop8bxFjqJpvDhUAAg/wBQi8rBp1CNCR2T8RVzEm50F9bLjWeSjR1PEm7HUsSW/Drz3j6FSUWeYPeTEgm4zZZsb6pKGFkB0tjUibhoMEkck5rDTP8AqMOW8Cwvb3WavyW68C8VxRe+5kACLQbgGT1SGi51KQLNueeU/enlso3OY6XERf4RsItqr3+ZMZTyU2meboIjWY5iypVJtyZLtJKKMtredk51zaeSRrtZOuqQHvMrM0JmYeX5dLxJ25qKv8Rvm681NWxjnEkxcAGN+fuqxTdeBK/IpaU1WBX8sAAGwzfiont7Xv7pNDGIQhIDvwEuVOATgF9AeLY0NS5VIAnBqYrI200/KpKdMkgAEk2AAkk8gBquowv2ExLm5neHT6Occ3qGgwonkhD5nRUYSn8qs5PKlLFs8W+ztfD3qM8v9bTmb6nb1WWArjKMlcSZKUXTRk0qRbWLToQHTzAkfVaT6YcC0iQRBHQ7KvxCxY8bOLfR4j8YVtlhfc+6mKptDk7SZmYzgdOo5pIhrWkZRbeRp6rJ4lwRrGnKTYTew2EnlPm/YXWwocZh87HNBjMInpv9Vnk00JJ0uS8eolFq3wecmnpHWT+isUeGVHRlGs62AjnyXW0+FU6YbkAzNMgneR8xr7qy5oLgdAbOHJ2x9dJ7Ljjon+JnVLV/8o5fAcIcapY6Rl+8NLbab/Qp9bg1R1TK5+YAne4aL6Hv8l0LaopsmZiHHfe49pVShjjWeTTZDmFk5iBmYcwNtRYyrenxxST7JWabtrowOJcMFFsOnNPlOrXC1uhGqr0sC4jNYAXMxC2+NcUYc7HsdOwcIId91y5l0rlzRhGXt6OnE5yjyTV8RmEZWgdBrHVQShCwbs2SoEFCEgBOZSJ0BKC+0cvrqnU6mWCNUwJBgKn9BQrTataB5X+yFpth9yLl9jsgEjykc6EUwvcPIJglASKMvTJO3/8AzugwOfWdGZsNZP3ZEud3iB6ldjjeKFtp1uOZHReUcKx5ZLJgOj3C1qnGILQ1xcdD+QXm59O55Nx6ODNGGOjv6eIDg4VbseILbEGRC8q4phvCrVGahriB/wAdR8oXXUOJAUy57srhJAMX5Lh8fxI1KjnONye3QfgFWjg4Sf0J1clKKrsrY6mXMIbvt11B90vD6mcB7jeNP6efqo28QZnLC6HDY9VnYuuGOIDsuZ0g6ghxuDy82/VdUpqL3HLGDa2m1UxAzM5En8DH76KNmIM5epA/43l0rA4lxHK1sebW40lpH111Rwfi2dwY8A2ME7XkD98lHxMd+0v4d7bOgxz25drfJUMBi24gFujhaLzGxB3G91Tx/GWDMyJIMOBBAjdYTcU1t2DIZ0kkPEzlPIWAjdZ5tSlLjleTTFp248/odcKZILT5XAAGdyPhcPmfVYfEMfUomGCm0nVzbv1vmnS/4Kf/AMjcW5yBmBhuW1tSHAgyLc91n43izahefCAL2gEh24M5tNbAeiyzZouPtfJeLFJP3LgqY/GvqkeI4kgdLdo6QqhWhgfCc7/VsDA1Osi5I9fdS4/hZBOUsIECA5s6TJvdcbjKS3dnUpKL2mUlhW8GxgeRUBIggFuxG/VJjKgc4kyP6QAAALRKnbxY75oXDcPdUEsveO0An5qq9sEg6i3srfD+JPoklsXEGR9VTcZMndN7aVdgt1u+hEoKGiUgUFFhuLgfAz/r+qFWQq3MVI7ovKsUXKAhSMcveR5DJ6hUSR1VNJlDEkLmU1KsW3VYKYBAyarXc/UrP4lUYwDxJANgQND32/RaVFqbxLAirTLSATsTsec7JTi9r2ijNblZzvFMG1/mLhIHxCDIG9t1i+CQPOcsNzNabzPLkrZ4U3xXAPHhiTmtdo1jaxI90yrw7NULacASAJNojWT6ryclyd0elCoqrKdbEZmsF/KCPTYAbJCDJt6dxyCu4zhuQhjYc4k3Dg7y9hpv8lqcHwVPOxwNodmJgEOJDQB8/QqI45SlTKeRRjaOeFXYiRMnmZEa/NADXOg+UXvqd4Wlxbhp/wB2m0GkSbtM5YJmR93tssdROLi6ZUZKStD6jIMSD1GiYE9xJAmbCB2lWsJhYM1Q4D/iddiRySStlN0WMDTpNpF1YGTdkR5tj7ER6pKeOZD5ZT/tGQXJtr019+aixFOnlkG4kRqZmA4z9FRKtyapIhRT5ZKXi8tF722vNuiZVMuJAgHYTA902UELOzQc9okgGRseaa9sapAVJVql0TFhHfqeqAGMeRMbiD2SBCAkAJE5CAO/hKKSkFJTUmL6GjxGyqaSUUle8JPbSCe0neVGYdSNpK2GpMqqiXIibSRjqpZTe4DMWtJA0mFNkVOlxSmahpZoqAkZTuQJtzUyaSpugim3aV0cbhK+draRJb5nAg5iA0+YiLcjqSVYx7sO4WpuDvK3P5sncC820tuFLjKVOmMlR5FR/me5oDmkOzHykkAGCBJ27p+F4zTdNJ7SzMQM8tsBoXSRFgJvuV5KVe2TX+/o9Vu/dFP/AH9mdwuGnM2m+plDibQHae0EjRJxZznljvCdTkZhBJzdYN50uuy+ztOmGHw4iW7gy4tBJ7yTbon8e4QcQGtDgwAkl0Eu0gARtc6rZaaTxcMweqSy8o8/o417WuDXGHE5mm4cI1PXVaOA4Nmy5h/uMcW2sHNNt7yIPqeSvt+y9SnUBmm5omCZlxj7wup+LUKFNubMGObcNpu8xOlgbb8llHBJK5+PqbSzxbqHkQ8LptbTFy0vAAO8O6ban0UnFMfTY8tnKYAkAwCQTqNCNY7LMofaHLGb/UGkRlc289joqXEqwrk1GyDclvlgBu82k/wrllgoezsmOKTl7+jbHDGPpg/FMljo6EeYRPIrm8ZQDCWQMwNyDYjkQdNR7K9w7jApMc2DmJtu1tj16lZIMklxvcnqT/Kwyyg4rb35NccZqTvoR1Ii5H5J7aUgu5a8k9jwQRMQLBx7THVVisOjcmZAjkYmeQNrpuJp5XESDyjSDcQoiUpOyVgIESkSkQkMMyEIQB6eGqVoVdj1YavozwGPATgEgTlRAJQEAJwCBFbG4xlFuaoYbIEwTBPZc79oAysA/DjO/wA0vaSMjW3JOmsm5W7xvDPfScGFoIBPmaHTANhNgesFeaU6rmggEgHWLTHPmvP1mVxe1rhnoaPEpLcnyjTxPFn1W5XMpzAbnyw4NGoEmB8ln1GAAX82426QRva/dXzSFWjmD81QHQnzaX9NPZZobpmnLMSPnE7rzptvlnfFJcIVwc2NW3BG19itl/2pxBjK/lMhlzvtopfs7w+jWqFrpIg6mHG2gE6b81d47icPRDqLWODw3KHQLDKRrvM69ei2hCShvUqRlOcXPY42zLxH2krPbBdDvNJAjU6Dl3WQ3EuAcJ+LXcmLxJTXOMRNtfmmALGWSUu2bRhGPSFabib9OfRBKe7DugmLDUi4HqEhokNzRaY9VFMqxGlWsLhA45XOyGCb6Io0ngSACBzAIuOuuqnxVWYFRhBGhJMQNp3WkYrtkyl4RVq0WgAh08+ev5QoHt3Gnz9VPiaAHwuBEA66TFvmmCsN27ECDF+fVS1yNEKEqQqChEJQnPZG4P0QAxCk8I9PcIToD0igzcq20JjU8L6I8BjwnBNCVzoTIHgJwCreMon4jqiw2st4msxjCajg1uhJMC9lzGP4Lhi3M1zWMDfK7NILjzmZEDbmVD9qTVc1xzNNMRDYuOs81yOY6LztTnSltlE9HTad7dykXK4bTqAMcfIRL4ElwMyBJELWcX12ZnvkERAA1Eu0+6SeWsLnJT2VS2YJE6wuCM6/I7pQv8yxVY6i/wAr4cN2kgzoYVd7iTJuTck3JTS6dU1Q2UkOUrPhNuUH1/lQhP8ACvAvaT+KEBbwONLA4Fge0xIM2Ox7q/xLEU30RksXOnLbyENiI5fmsjCuhzSW5gDJHSUVoc85bAkxMCBqtY5GoUQ4Jys6jhtEeGBMxcaaEyPxKseEL7zOqw8DharZLHNvAm5tciFadi61NpL2h4FpBj1IXfjyJRW6LOOcG5cMy+INGbI1t5iYi45c1RyHsrLs9SpIEFxJF9PVTYwPY0B+Uk2FzIHONl58luuR2J1SIcHhS6XAi2xBIO+yixMg+YAHW3IptKu5vwkhRkqG1VF07BEJabZIC02Ci1plrnm1wMpaSLC5TjGxSlRmZeoQp3Ppz8Lv+w/JCVDs9CdiEnjyqLXJC5e9Z42w0P8AFQkOKlUMyXOnuDYi26uszi4qOYfDcQdYGruk7KGpj8tQteLGMpANz/T1Kos4x4bix/nAJAcNT3lc+TNCtrf2N8eKSdpFGvxaqQA423BAhw6hVXy4l4gXM8hvCv4qrSqumS3qd7QAI91BTxrQ00yPLM5m2dIvv1Xmz5fMrO6PC4RRNyp6dFsS52U7CDHuk8RrnEusOQ291PUxLMmUN7HlPXcrNJFtspvFzGialKRQUC0OEtaS7OAYEhpMAmFnwhVF07FJWqOh4fimOqAlmUZJtAaI7aiBuqlbGUyXwJmSAbyXSJ/tiAqFKi52YjYEna26Y6keYPZavLLbVGaxxuy+cWaTh4Qc0RLmuMj931UGI4jUf8RneIEeo3UFUvb5XEiNp9U80LCQ4O5ZTClzk+F0Vtj2NoVSwgjY+nVMrVMzieZlNiELO3VFV5GpUIKQyTDnzA8rntuVo43Esc2BLnba6R8rwstqsUaoaRYG5kjUgiI+a0jKlREo3yRgdR7IU+ans13sPzSpV9ws6gPRmUGZLmXs2ebQziFdzWyyLazpHusY8ZeSDaAdBv3W1WYHNLToRC5+rw54uATciN9YBXJqfUTuN0dODY1yMrYrPOeSb5TOknQ8wq0qY4UgSbXAjczyUOQ36Lglb7OtV4AFOqUy3UdUOYYm1zCd5nnmfn2SA1sJw8SwvAvaI0gT6/oq/FqYZ5evy6dPyVSjint0Mjkbif2UyvWc8y4klbOcNlJcmahLdbZGkQhYGoIQhAGkMcAyMvSdyOqpVqmYyBHbRRhObG6tzcuyVFISVMMQYIkna5JgQoHJqm6HQ4lIkSpDBCVgkxqkQASiUiUIAd4h5oTYQmB1cpZUPiiQ3cz8lDi8d4boImROv0XrPJFK2ecoNukXQUoKxMTixIfTcZ3GlgfmVVfj3kzN9OkcuqxeqijVYGzdxWDbUgnURHaUyrhWXmJNvf8AhYYxLgDBInUbJ1J5IPmMx1MkfCO6yeeL/CaLFJeS3xHBtY0GSDsNidykYGtp5iIdtGoMASR3HzSYypnYwWLgQD5pOh1JVBxJWU5JSuKLim1yyzgsNnmbZY9jMyocW2HkdUtEOhxBAtcTqCoCs21tXBauwKWUkohQUCESiEAPo0i4ho1Kc2gYJtadTyIH1VjhFZjakv0h203I26qGpT8uYEEFxGvmtcSOqulVk27ogITqbCbBXMFR8d4a5zWGDBNhpIHJT1yykC1rg50+a2b2OkJqHF+BOfNeTMyHvaUZLXty5LVp1gMM4NDWkmHlxaXHoyL955q5T4q2pS8PwszgIAAkExGaRpcqlji+34Jc5eEYbKJjM0gxexMjqoCtUcJqNpPe9jQIsS6HCDsBrPVZSzlFrsuLT6ESgoQQpKFQnimP6ghMC7jCGPLmOAIOnU6+mqZV4i52zQecXHZUwLxvp6qSkyD5hIGoWjm23XBG1eRj2kG/7906nSc6YE/vl3TqtUOJPm6Te2wUQcQZBIUcWUWKWEJdlJj6WmVf/wArAykc78ozb+ixy7dXf81qREj2ErSEoK9yIkp+GTcRoBtrQRmEbuI/lUamTaZjpruo3VCbFNBUSkm+EVGNIE57Ijrf+fZISpabx94Tb6WCkZAhKUBIYs80iRKEAKhpSIQArnSSdOg0SBOY0HUwkYYKAC08h+CmwrnzlYT5rGN5t7XUBStcRpZNMTRs4rAQ1xqWIacpL/vD7t9TvA5rFU+IxTnhoOjRAuTc6m6gVTab4FBNLkVrCZgEwJPQc1LSY5zvK2Ta3tr3+qlwEmWN1qQyIvBMk9NAtHi3C3UXGpTMNgDYEOiC09bTPVNQbVic0nRilv7shdGzBU4HlmwvlN+uiFfoMj1kU6WE+IkQTl9OaWtw0G8nRWqVQOEjRFWsGtLjt+4XX6eOuTDfOzPPDAGkkkkA2sFmELo8NWztmIHIph4ew6jeT1WU8Ckk4Gkc1WpHPBBC1sd4bPKW7SIjtdUv8PmlwhoiQP57Fc0sdOjaM7VlcIJ2UtTDFrWuPwnSE1zAAbzEesqKaKsiSpQE4Pg202kAoGRpwQ90mSlG6QDSiErlJhqJe4NGpsE0rAVmHJAIBNwLD8Fao4ZgJzPLDsHNPLciy3aLaWHZme9rzJgNjNEwQBN7ytOixtRgdlgOkwYP6Ltx6ZPzyck9Q144OKxlJoPlLSOYOtrmDcKqJXbVOHUxZ7GkcyAI7/muVx1ANFss5jYOkxJAtytr1WObC4cmmLKp8FUMvBtrz+iQuEAR680hKSFgbhCISkJEgNDgVRrazS+0aGwAPWdF1HE206jSPFbETlzNMxcX5/muLohpPmJAtcXi9z7Kfxmts1rXi93NIP8A9Lox5dsdtcGGTFuldnVMo0gAP9IwAJLzJ6oXJkD+werkK/iPsifRf1EpYtzQQN/3bkonGdB3vqUmXcq7hcPI736WNgudJy4N20uSHD4t1MGN+cx6KNtV82JHYmPRS1mEujyjt0TKlEjW34dk3uEqJcNmcT5c2xN57yVrUsC0tAcN/lssMPcCMp00j591K7H1LgnUQREfsrTHkjH5lZE4SfTNbidOWhoaSBftAIWA8QSFMzGPH3iRBESd/wCFAAoyzU3ZWODiqDLaUhQkWRoPbEdfpv8ARLFt+XT96JgTybWJ7HSUwAUydBomh0folBTWpAKug4b9pnMytqNBa0RLR5jGmphc8hXDJKDuLInCM1UjTxvF3VHPcSW5hlDRplvqVnuYYmDHPZFN5Gn73Sta55MAuNyYuepScnJ8jUVFcEYCdoeWyWnULTIsR+91MGOquLiRJIkkga6fglQ7K9kifVplpLSIIMFRpDFBSKWi8CZaHWIvIg87KNxkoAJSIQgDWwuHBAtItp6/p7KLE52zFhaw1ED8NVuswwGlrR6BK3CgnS0R6coXf6HFHH6yuzlM5BnQp9Ws53xH6BdFV4W0gNAgSSfUaqs/hLnScojYbmIAjlPVYy080arNBmLTrFunvy1/NO/xEthwm8zv7qXFcOfTEublHcHXQddFHhMOXuDY+LW2gkXWNSTo1tNWVyiVax2H8NxaenzEqopap0xp2Krgwg8Mvzg/2/e7n5+ypJ7HkAwdbHqhNeQdi67C38JspJQEhjmtLjABJ6XKe7CvEyx1omxtOi0Ps3RzVhMgC5I+q7inSaBa/X5fVdOHT+ors58uf03VHD8M4Y2sIFVrXGZDhoAbKvjeF1KRhzZETI0jn07Lt8Xwqk9ozMBNhmFnaQDIvyWTxPhldrMlN5ew65oDmxf4twtJ6al1+xENRuff7nIqaliXNLS3ykCJbYnmSeamxPC6rJzMNrbHXlzVQyLaLkacezqtMuYqtSLbB2brpMXM3P8ACgoZSfMBG94Pof0USsYOiHui8EGIkkGLaa3CO2LpD+JUGMIyVPEBv1b3VJT4qm0WaSeZIIg7tg7gyoES7HHokpuNwN4kdkOAmwjvqnYau5hzNsecA/itxmLFdozZA7TQW15zOoVQipeeSZSa8GL/AIf+5n/YIUz8JBIg2/uZ+aEUG5HWtalhVRX5FTZ4BJPVeopI85pkgS1a4YwuM25Cbmwsq7KrYzZhHObLK4zxCoyoMroAAIA355lOTKoxsqGNylRNhiao/wDYJAJLmSA1hBiJI/A81NhMVRZUcC0B2YNDhdrpFrjRYeJx1SsIefKLmBHb1VYUDqNLnqI5wuL1qfH8nX6Vrn+C/wDaV81bGbDTTuFkpz5m+qasJy3SbNYx2qgTmlNStCko1aeHpmnnJEiRl0uTYzrAn5LLcIKuYlzY8smQPTQm3NUlcmTEmbVcGFv3SRNtx12Tm+JaM8OMCCYMnT3Wp9nDmD6ZAyGC6deUBWX4TwyXUqjRMwx9wQJ0PSStI4m4qVmbyJNxMpuOrMbkBeADMGbEemlxZaOC+1DwIqtz2sRAM9VkYyo4uMgi5kS4iTrqlw2GBIzPbBOk39QlGc0/axyhBr3ItY3jj6hNg2QR1E639As91bW0k7nX92UuIwhbOnUA6Ks4KJyk3yVGMUvaIE6nULTLTBG6MqHsI1/X93UliuqkiCZGqYkQkAsolIhADpQmoQBI6qTvy9Y5qSljajZhxvrvr3TJiwMix6EpfG0sLW+cymmJpEYedNuWyXNO/vf0TUASkMmokuLWyNRE6eq0MM9geC4lzpb5QDAMxN7cllTsnUqhaZGqqMqJkrJMfUzVHGIufxVdOe6TJ1Kak3bsaVIEoSISGX2Ui5vK8mOXP9FA/DQ0kkbdjPIqFriFKcSYy7cldommW+GkBzuXvZQ13+JU8g+ZkqPC4nITaZERsh2JOaQAOye5bUhbfdZqYOGEAiXE3n5+1lBiXMDjnAMaACJ7rPbXIMiAUx7iTJ1VPLxQlj5sHH0SJELE0BCc0T+90hCAEQhCABCEIAEIQgBztU1CEAPpC/v+CdR/M/JKhNAy9g2gtmBN9hyWc95NyZKEK59IiHbGpEIWZYIQhAAhCEAKUIQgBEIQgAQhCALVBov0a4jvGqt46g0aDUhKhbR+Vmb7RlJEIWJoObv2SBCEAIhCEAf/2Q==
like  + comment ne

Related Articles

0 comments:

Posting Komentar