In

[FanFiction Super Junior ] Blood Promise Part 7


Author             : Winahyu Saputri ( @winanaaa )
Cast     : 
Namja :
-          Lee Donghae 'Alexander Leethe Dragomir'
-          Cho Kyuhyun 'Lachain Shan Dragomir'
-          Choi Siwon 'Andrew Shi Yuan Dragomir'
-          Lee hyuk jae 'Leerant Luke Dragomir'
-          Kim JongWoon (Yesung)
-          Lee Sungmin
-          All member super Junior, SMFamily, all korean artist
Yeoja   :
-          Lee Chae Rin
-          Choi Ji Yoon
-          Kim Hye In
-          Song Ji Hyo a.k.a Galina
-          Boa Kwon
-          SMFamily and All Korean artist
Genre : Roman, Funky, Mystery, Horor, Friends, Yadong etc.
ATTENTION : Typo beterbangan!! :D
NB : ff ini terinspirasi dari sebuah novel. Dan tidak ada tindakan plagiat.

            Satu minggu kemudian…
Di hall Vampire Academy semua murid sudah berkumpul dengan rapi menunggu pengumuman yang akan di sampaikan oleh guru-guru dari VA. Hari ini adalah hari pengumuman nama para dhampir dan vampire yang akan digabungkan agar dhampir bisa melindungi vampire. Semuanya penasaran dengan siapa yang akan mereka jaga maupun siapa yang akan menjaga mereka. Donghae, chae rin dan ji yoon terlihat sedang berdiri bersama menunggu Galina datang dan para guru datang.
“Aku masih terbayang caramu menghantam kepala Jessica minggu lalu! Kau hebat sekali!”
“Ah ji yoon-ah, kau juga hebat. Bisa membanting tubuh seohyun,”
“Kalain bicara apa?! Berisik! Lihat galina datang!” sela donghae
“Ck! Ne!” balas chae rin dan ji yoon
            Tak berapa lama, galina dan para pengawal serta guru-guru datang dengan cara yang sama seperti saat chae rin melihat kedatangan Ji hyo pertama kalinya. Tak lupa eunhyuk masih saja mendampingi sang ratu itu. Semua orang takjub melihat pesona galina yang begitu memancar. Setelah sampai di kursi agungnya, Galina duduk dengan angkuh dan eunhyuk berdiri di samping Jihyo.
“Selamat malam para prajurit dan bangsawanku!” ucap jihyo dan semua orang mendengarkan
“Dia memang hebat dalam hal membuat orang diam!” bisik kyuhyun kepada siwon yang disampingnya
“Sssstt…”
“Ck!” kyuhyun lalu menoleh ke arah ji yoon
“Ah ternyata dia disana.” Batin kyuhyun
Galina telah selesai memberikan sambutan. (baguslah! Biar gak kelamaan!). sekarang giliran Yesung maju ke depan membawa buku tebalnya. Semua murid langsung memperhatikan yesung dengan serius.
“Baiklah, terimakasih atas waktu yang diberikan Ratu Galina untuk saya. Sekarang saya akan membacakan pengawal yang akan melindungi keluarga Vampire untuk ujian pertama dan ujian kelulusan.”
“Yah! Palli!” umpat ryeowook
“Kau ini tidak sabaran sekali!” celetuk  kang in
“Hish!”
“blablabla…….” Yesung menyebutkan nama vampire selain dari keluarga dragomir dan nama para dhampir penjaganya. Hampir 30 menit yesung membaca semua nama dari buku tebalnya itu. Sekarang menit-menit terakhir.
“Cho kyuhyun…” semua orang mendengarkan
“Choi J iYoon!”
“Mwo?!”  ji yoon terkejut
“AAAAAAHH!!” jerit beberapa murid yeoja
“Dia semakin bisa menggoda kyuhyun oppaku!” celetuk salah satu dhampir disana
“Choi Siwon…” semua orang semakin mendengarkan dengan seksama
“Lihat saja. Pasti aku.” Bisik donghae kepada chae rin
“Kalau kau siwon, aku akan bersama sandara?”
“Gwaenchanna. Dia yeoja yang baik. Sudah ku bilang, siwonlah orang yang diciptakan untuk kulindungi meskipun dia juga sama kuatnya denganku.” Bisik donghae pelan
“Kuharap iya..” chae rin kembali menatap kedepan menunggu kelanjutan permbacaan Mr Yesung
“Lee Chae Rin!”
“MWO!” bisik para murid disana
“Mwo?” ucap ji yoon terkejut sambil melihat donghae
“Mwo?!” donghae juga terkejut
“Mwo? Apa yang terjadi??” batin siwon yang mendengar hal itu

“Kenapa bukan donghae?” bisik semua murid disana
“Apa? Aku?” batin chae rin
“Tapi, tapi aku yang seharusnya melindunginya??” Tanya donghae sambil melihat chae rin
“Apa ini maksud Mr Yesung??” batin ji yoon
“Kalau chae rin denganku, berarti dara dengan…” batin siwon sambil melipat kedua lengannya
“Sandara Park…”
“…..” chae rin terdiam dan donghae melihat yeoja di hadapannya itu dengan penuh kekhawatiran
“Lee Donghae!”
Chae rin terdiam sejenak.
“Bukan aku yang memintanya chae rin? Jeongmal!” donghae mencoba menjelaskan itu kepada chae rin
“Gwaenchanna. Dia yeoja yang baik.” Ucap chae rin dengan nadanya lagi yang penuh keputus asaan
“Ah! SIAL!” umpat donghae dalam hati
“Baiklah! Sudah selesai! Semua murid bisa kembali ke asrama masing-masing!”
“NEE!!” semuanya lalu bubar satu per-satu
<SKIP>
            Setelah pembacaan itu, donghae terlihat berjalan menuju tangga dengan begitu cepat. Dilihatnya Miss Hye In sedang membawa beberapa dokumen. Donghae langsung menghampiri yeoja yang mengenakan kemeja putih yang pas di tubuh seksinya.
“Maaf mengganggu Miss..”
“Ada apa donghae-sshi?”
“Mungkin ada kesalahan dalam pembacaan tadi?”
“Aniya. Tidak ada.”
“Mungkin ada dokumen yang tertukar. Seharusnya aku menjaga siwon, bukannya dara??”
“Oh itu. Galina yang memintanya.”
“Atas dasar apa??”
“Molla. Mian donghae, aku sedang sibuk.” Hye in lalu pergi meninggalkan donghae
“Ah! Wae!” geram donghae lalu kembali ke asrama
            Sebelum dia kembali ke kamarnya, donghae berhenti di depan pintu kamar chae rin. Donghae mencoba mengetuk pintu , namun dia terhenti saat mendengar percakapan chae rin dan Ji yoon.
“Uljima. Donghae hanya akan menjaga dara, tidak lebih,”
“Tapi, tapi bagaimana jika donghae kembali mendapatkan perasaannya yang dulu lagi??”
“Kau harus positive thinking!”
“Tapi jika benar terjadi aku harus apa?! Menyingkirkan dara?! Apa aku bisa menandingi yeoja yang seperti dewi itu!?”
“Rin-ahh..”
“Apa yang terjadi jika donghae melupakanku? Apa aku bisa melupakannya!?”
Donghae mendengarkan percakapan itu dan tidak jadi mengetuk pintunya.
--------------Donghae Pov---------------
Dia takut kehilanganku. Perkataannya lagi-lagi bisa memberikan sensasi sakit yang luar biasa di dalam hatiku. Selama ini hatiku sekeras batu, namun setelah aku mengenal manusia itu, hatiku berubah menjadi lunak dan hangat. Perkataannya membuatku kembali yakin bahwa aku benar-benar mencintai yeoja ini. Tapi, haruskan aku menjadikannya sepertiku? Aniya, aku tidak bisa! Aku harus memendam perasaanku ini dan bersikap professional! Dia bukan jodohku, bukan yeoja yang aku cintai, bukan seseorang yang berharga untukku! Terserah dia! Dia mau terluka karenaku, itu bukan urusanku! Ah! Sial!  Hatiku sakit lagi jika aku berbohong seperti ini! *memegangi dadanya*
-----------------End----------------
Hari berikutnya di ruangan Galina di istana. Hari itu galina terlihat sedang emosi.
“Apa maksudmu!” bentak Jihyo sambil menggebrak mejanya
“Begitu Yang Mulia. Anda sudah menduduki tahta hampir 22 tahun. Sekarang sudah seharusnya berganti.”
“Kenapa begitu! Dulu saat Lee Dong Ji memerintah dia sampai berpuluh-puluh tahun lamanya! Kenapa aku tidak!?”yeoja yang mengenakan pakaian serba hitamnya itu terlihat murka
“Sekarang kita harus benar-benar mengambil dari keturunan Dragomir.” Jelas namja yang mengenakan kaca mata hitam
“KIM JONG WOON! appaku keturunan Dragomir!”
“Ne, tapi dia appa tiri anda. Jadi cepat atau lambat kita harus mengadakan pemindahan tahta.”
“Kepada siapa?! Anak-anak ingusan itu!?”
“Jika memang harus seperti itu, harus kita lakukan!”
“JONGWOON!” bentak jihyo sambil memelototi Yesung
“Jeosonghamnidah Yang Mulia. Saya harus segera kembali mengurusi beberapa hal.” Yesung melakukan bow dan meninggalkan yeoja kejam itu
Setelah yesung pergi
“AH!” raung galina
“Sial! Apa yang harus aku lakukan! Aku tidak bisa lengser begitu saja! ANDWAE! Aku begitu sulit meraih tahta ini! ANI!” galina terlihat sedang berpikir keras lalu dia melirik telepon di ruangannya
Yeoja itu meraih telepon itu dan memencet beberapa tombol nomor.
“Yeobseo? Kurasa aku membutuhkan bantuanmu sekarang.”
<SKIP>
            Di tempat latihan Judo di Seoul..
Terlihat sungmin sedang duduk di sudut ruangan yang sedang sepi itu. Ponsel ditangannya tak pernah lepas dari pandangan matanya. Sungmin lalu melihat foto chae rin saat masih bersamanya.
“Kau dimana? Kenapa  belum memberiku kabar lagi?” gumamnya
“Dasar yeoja tengik!”
            1 minggu kemudian….
Setelah pengumuman minggu lalu, para dhampire melakukan tugas mereka untuk ujian mereka. Terlihat ji yoon sedang berdiri menunggu kyuhyun yang sedang membaca buku di perpustakaan. Yeoja yang mengenakan seragam sekolah dengan rambut diikat satu ke belakang itu menyilangkan lengannya dan menggerutu.
“Apa yang dia pikirkan? Kenapa dia menyuruhku menunggu seperti ini.” Gumamnya
“Aku bia mendengarmu.” Sahut kyuhyun sambil membolak-balik buku yang dibacanya
“Omo.” Tangan ji yoon kini sudah menyilang lagi
 “Bukankah aku dragomirmu?? Lakukan pekerjaanmu dengan baik!” kyuhyun mendekati ji yoon dan menjontorkan bibirnya
“Arrasseo!” bentak ji yoon
“Ah bagus!” kyuhyun yang biasanya menggoda ji yoon mendadak menjadi aneh
“Oh, namja itu kena apa?!” batin ji yoon saat melihat kyuhyun berjalan menjauh darinya
            Setelah itu ji yoon mengikuti perginya kyuhyun. Yeoja dengan jaket merah itu berjalan mengikuti kyuhyun yang berjalan di depannya. Tiba-tiba kyuhyun menghentikan langkah kakinya.
“Yah!” kyuhyun membalikkan badannya
“Huh?” ji yoon membuka matanya lebar-lebar
“Ck, aku haus! Belikan aku soda!” kyuhyun melemparkan koin kepada ji yoon lalu pergi
“Heol! Dia pikir dia siapa seenaknya sendiri menyuruhku!?” umpat ji yoon kesal
            Seusai membelikan minuman soda, chae rin menemukan kyuhyun sedang di kantin duduk sendiri.
“Ini tuan muda!” bentak ji yoon sambil menggebrakkan kaleng minuman soda itu di atas meja kyuhyun
“Aku lapar! Pesankan bulgogi untukku sekarang!” perintah kyuhyun sambil memainkan ponselnya
“YAH!” pekik ji yoon kesal
“Kau pengawalku.” Kyuhyun memalingkan wajahnya dari layar ponsel dan menunjukkan wajah ejekkan
“Hmp!” ji yoon menggebrakkan kakinya di lantai dan berjalan pergi mengantri memesan makanan pesanan kyuhyun
“hehehe. Dia mau juga kusuruh.” Tawa kyuhyun
Sekitar 15 lama mengantri, kini ji yoon sudah kembali dan membawa semangkuk bulgogi.
“INI!” pekiknya sambil meletakkan nampan itu di meja dengan keras sampai membuat beberapa murid melihat kearahnya
 “Kau puas!?” ji yoon lalu pergi meninggalkan kyuhyun
“Hm?” kyuhyun menyilangkan lengannya
            Sementara itu di perpustakaan tepatnya di sudut lain , terlihat Chae Rin sedang berdiri di samping siwon yang sedang membaca. Siwon terlihat begitu tenang dan tidak menghiraukan sekitarnya. Chae rin sesekali melirik ke arah siwon, namun sesekali memutar bola matanya karena merasa bosan.
“Apa yang di lakukan Donghae sekarang? Pasti dia bersenang-senang dengan Sandara!” umpatnya dalam hati
“Berhentilah mengumpat.” Sahut siwon mendadak
“Oh? Kau bisa membaca pikiranku?”
“Berhentilah mengumpat ketika menjagaku. Kalau kau tidak suka menungguku kau bisa pergi.”
“Aish! ku kira namja ini benar-benar bisa membaca kepalaku!” batin chae rin lagi
“Hari ini aku mau pergi makan keluar.”
“Ne!” balas chae rin senang
<SKIP>
            Di ruang kelas Sandara. Terlihat donghae sedang berdiri di belakang kelas.
“Omo! Itu benar donghae oppa bukan!?”
“Ne! benar! Aigoo!!”
“Dia tampan sekali!” bisik murid-murid disana
“Kau bisa mengambil donghaemu lagi!” bisik teman sebangku Sandara
“Kau gila, bagaimana dengan siwon!” sahut teman di bangku depan
“Ah molla. Aku lebih nyaman bersama dia.” Ucap yeoja berambut pirang itu sambil melihat donghae di belakang
            <SKIP>
Di restoran di daerah Mekpo. Siwon sedang makan dengan tenang dan chae rin berdiri memandangi Dragomirnya itu. Ketika makanpun siwon tetap terlihat tampan dan berkarisma. Chae rin hanya menunggu dan tak berani mengatai siwon yang tidak-tidak.
“Sampai kapan kau akan membohongi semua orang?” Tanya siwon sambil mengiris daging panggang di piringnya
“Ne?” chae rin terlihat bingung
“Kau, kau bukan keturunan vampire maupun dragomir bukan?”
“Ah! Mana mungkin, akkuu keturunan dragomir dari….” Kata-kata chae rin terpotong
“Nona Lee, aku sudah tahu. Kau pikir kau bisa membodohiku?” siwon lalu berdiri
“An..ani..niya, tidak seperti itu…” jelas Chae rin namun siwon meninggalkannya begitu saja
“Siwon-sshi! Chamkkam!” panggil chae rin namun siwon tidak mempedulikannya
Sesaat setelah siwon sudah tak tampak lagi.
“Omo! Eottokke!!”  gumam yeoja yang masih mengenakan seragam Vampire Academy itu
******
            Di jalanan Mekpo, terlihat Ji Yoon sedang berjalan mengikuti namja di hadapannya di tengah musim panas. Yeoja itu mencoba berjalan cepat sambil membawa sebuah tas dan mengikuti namja di hadapannya. karena merasa lelah, ji yoon langsung berteriak.
“YAH!” teriaknya dan membuat namja di hadapannya berhenti berjalan
“Wae?” namja yang ternyata kyuhyun itu membalikkan badannya
“Mau kemana kita?! Tidakkah ini terlalu jauh dari sekolah! Kita harus kembali! Lihat kesana! Hujan segera turun!” pekik ji yoon ngos-ngosan yang membawa tas kyuhyun
“Bukankah kau dhampireku? Kau harus menjagaku!” kyuhyun langsung melanjutkan jalannya
“YAH! Chammkam!!” teriak ji yoon
“GLUDUUUKKK!!!” mendadak gemuruh petir mulai terdengar dan kyuhyun berhenti
“Dengar!” teriak ji yoon yang masih di belakang
“Glluuuuddddddduuukk!!” bunyi gemuruh petir dan kini dari arah yang di tuju kyuhyun datang hujan
“Um, kau benar. Ku rasa kita harus pergi.” Kyuhyun berbalik arah melihat ji yoon sambil meletakkan tangannya di saku celananya
“Eh?” ji yoon mengangkat satu alisnya
“PALLI!” kyuhyun berlari ke arah ji yoon saat hujan mulai turun
            Dengan cepat kyuhyun langsung menggenggam tangan ji yoon dan mengajaknya berlari. Ketika berlari, hujan sudah terlanjur turun dan membasahi tubuh mereka. Ji yoon merasakan hatinya berdegup dengan kencang  saat dia mengamati namja di hadapannya  basah terkena air hujan. Hujan turun dengan deras dan membuat seragam serta rambut kyuhyun basah. Mereka masih berlari menerjang hujan dan ji yoon mulai kehilangan pikirannya ketika kyuhyun menggandengnya. Dia hanya mengikuti kemanapun larinya kyuhyun dan saat itu ji yoon memegangi dadanya yang berdegup kencang. Tak  berapa lama, tiba-tiba kyuhyun menghentikan langkah kakinya di depan kotak telepon umum.
“Kita harus berteduh disini.” Mata kyuhyun berbinar saat menatap ji yoon
“…” ji yoon hanya terdiam dan dia mengangguk iya
Akhirnya mereka bedua masuk ke dalam kotak telepon yang berada di sepanjang jalanan yang sepi. Kotak telepon itu terlihat begitu sempit saat keduanya masuk ke dalam. Saat itu kyuhyun menghadap ji yoon dan ji yoon menghadap kearah kyuhyun.  Namun mata ji yoon tak mampu menatap mata kyuhyun. Dia hanya memandangi ke arah bawah dan air dari rambutnya perlahan menetes. Kyuhyun mengamati wajah ji yoon terus-menerus.
“Kenapa kau sekarang diam?” Tanya kyuhyun lembut
“Ani.” Singkat ji yon
“Kenapa kau juga tak berani menatapku sekarang?” kyuhyun menurunkan kepalanya
“Gwaenchanna.” Ji yoon mencoba memalingkan wajahnya dari wajah kyuhyun
“Kau tidak suka berada disampingku?”
“Bukan begitu.”
“Lalu? Kau merasa jijik padaku?”
“Tidak.”
“jangan pernah berfikir jika aku menyukaimu, aku akan memperlakukanmu seperti yeoja di luar sana.”
“….” Ji yoon terdiam dan hatinya semakin bergedup kencang
“Aku sangat tulus mencintaimu. Cintaku sangat suci kau tahu?”
“…..” ji yoon kehabisan kata-kata
“Saranghae.” Kyuhyun lalu mendekatkan bibirnya ke bibir ji yoon
            Dengan sekejap, ciuman itu mendarat di bibit tipis Ji Yoon. Air menetes dari rambut kyuhyun dan terasa hangat. Ciuman itu belangsung sekejap dan kyuhyun langsung menghentikan ciuman lembutnya itu dengan perlahan. Setelah kyuhyun menciumnya, ji yoon masih terlihat shock dan air matanya menetes.
            Sementara itu di depan asrama milik Sandara, donghae terlihat mengantar sandara sampai di depan pintu kamarnya. Dengan penuh kesopanan donghae menjaga sikapnya dan dara memandangnya senang.
“Kau mau menemani…” ucap dara terpotong
“Maaf tugas saya sudah selesai hari ini. Selamat beristirahat dan menikmati hari anda. Permisi.” Donghae melakukan bow dan langsung meninggalkan dara
“HISH! Pasti dia ingin menemui dhampire itu!”
            *****
Setelah dari kamar dara, donghae bergegas pergi menuju ke kamar chae rin. Suara hujan terdengan begitu deras dari dalam akademi. Saat namja yang mengenakan pakaian serba hitam itu menuruni tangga, tiba-tiba chae rin berlari ke arahnya.
“Mwo? Aku baru saja ingin ke kamarnya.” Batin donghae melanjutkan langkahnya
“DONGHAE!” bentak chae rin yang basah kuyub itu
“Mwo? Wae? Kenapa kau basah kuyub seperti ini??”
“Ceritanya panjang! Ada yang harus ku bicarakan, tapi tidak disini!” chae rin lalu menarik tangan dingin donghae
“Kurasa dia sudah tidak marah padaku.” batin donghae
Sementara itu dari kamar dara, terlihat sang tuan puteri itu sedang mengamati kedua orang itu.
            Di kamar chae rin.
“Mworago!” teriak donghae
“Aku juga tidak tahu bagaimana dia bisa mengetahuinya! Eottokke!!”
“Apa mungkin karena siwon sering bergaul dengan manusia dan dia seperti pernah bertemu denganmu!?” terka donghae
“Ani, aku belum pernah bertemu dengannya. Bagaimana! Bagaimana jika semua orang tau, aku bahkan belum bisa mengembalikan ingatan oppaku!”
“Tenang, aku akan bicara dengan siwon..”
“Doook-doookk!” mendadak terdengar suara ketukan pintu dari luar
“Omo! Donghae kau harus sembunyi!”
Chae rin lalu berjalan menuju pintu dan membenarkan rambutnya lalu membuka pintu.
“Nona Lee, anda diminta ke istana.” Ucap seorang pelayan wanita separuh baya
“Mwo? Oh iya, saya akan berganti pakaian terlebih dahulu.”
“Baiklah.” Yeoja itu lalu pergi
Setelah chae rin menutup pintu.
“Wae?! Ada apa ? kenapa pelayan istana sampai kemari!?” Tanya donghae langsung berlari ke arah chae rin
“Molla? Jangan-jangan siwon sudah memberitahukan semuanya.”
“jangan kesana!”
“Biarkan aku datang dan menjelaskan semuanya.”
“Kau gila!?”
<SKIP>
            Di istana di ruangan tunggu. Terlihat yeoja yang mengenakan kemeja merah kotak-kotak itu sedang duduk di ruang tengah istana. Chae rin terlihat sangan gugup dan takut. Tak berapa lama datang seorang namja dengan rambut kelimis dengan kacamatanya.
“Oh Mr. Yesung annyeong-hasseo!” chae rin memberi hormat kepada yesung.
“Silahkan ikuti saya.” Ajak yesung
Chae rin hanya mengikuti yesung dari belakang dan ketika dia melihat jalan yang dilewatinya dia terkejut,
“Bukankah ini jalan menuju kamar eunhyuk oppa?” batinnya
Sesampainya di depan pintu kamar eunhyuk.
“Silahkan masuk.” ucap yesung
“Ah ne gamsahamnidah.” Chae rin lalu masuk perlahan dan dilihatnya eunhyuk sudah duduk di kursi agungnya.
“AH! Kau! Yeoja kecil!” pekik eunhyuk girang ketika melihat chae rin datang
“Ada apa kau mencariku?”
“Aku? Aku sangat kesepian akhir-akhir ini, aku ingin kau menghiburku!”
“Apa imbalannya??!”
“Kau ini matrealistis sekali?”
“Aku hidup untuk uang.” Sinis chae rin
“Hahahaha! Lihat kau baru datang sudah menghiburku!” tawa eunhyuk plong
“Berhentilah bersikap seperti itu oppa!”
Eunhyuk langsung berhenti tertawa dan mendekat ke arah chae rin.
“Kenapa kau selalu memanggilku oppa? Apa kau menyukaiku?”
“Kau gila, mana mungkin aku menyukai kakakku sendiri?!”
“Aku bukan kakakmu yeoja kecil?”
“Ne, kau.”
“Ck. Kenapa kau ingin sekali menjadi adikku? Aku ini hanya namja berengsek? Apa yang kau lihat dariku?”
“Kau adalah oppaku. Dan ini semua sama sekali tidak lucu.”
Wajah sumringah eunhyuk berubah jadi serius.
“Cobalah ingat masa lalumu, siapa kau dan darimana kau berasal? Apakah liur dari galina merubah segalanya!?”
Eunhyuk berfikir keras.
“Galina, tahta, harta dan ini semua apa membuatmu bahagia oppa?  Tidak kan? Kau harus mengingatnya sendiri. Paksa dirimu oppa.”
“Apa maksudmu sebarnya?” Tanya eunhyuk bingung
Tiba-tiba pintu eunhyuk terbuka.
“oh!” pekik chae rin
“Nugu sehyo!?”
“saya pengawal yang masih mahasiswa. Tuan yesung meminta saya membawa nona Lee ke asrama.”
“Huh? Secepat ini?”
“Ne.”
“Aku pergi dulu oppa. Ku harap kau memikirkan itu semua.” Chae rin lalu pergi bersama namja yang baru saja tiba itu
            Sesudahnya chae rin dan namja itu keluar dari kamar pribadi eunhyuk.
“Bagaimana kau bisa kemari!?” bentak chae rin
“Menurutmu?”
“Apa benar Mr. yesung menyuruhku kembali?”
“Menurutmu Mr. yesung berani memotong pembicaraan seorang Tuan??”
“Ah kau benar. Haha,tapi kau berani.”
“memang, aku Lee donghae.”
“Syukurlah berarti siwon tidak menceritakan semuanya.” chae rin terlihat lega saat masih
“Apa saja yang kau bicarakan dengan siwon hari ini??”
“lalu apa yang kau bicarakan dengan sandara hari ini!??”
“YAH!”
Mereka berdua lalu keluar dari istana dan berjalan melewati beberapa rumah di kota mekpo sore itu. Tiba-tiba di dekat perempatan menuju ke Vampire akademi terlihat beberapa namja yang kemarin ditemui chae rin dan donghae.
“Mereka lagi?!” umpat donghae
“Annyeong hasseo nuna!” sapa mereka lagi dengan serempak
“Oh annyeong hobae.” Balas chae rin senang
“Nuna sangat cantik hari ini.” Sahut baekhyun
“Oh jinjja?!”
“Omong kosong” gerutu donghae
“Nuna, ada yang ingin bertemu dengan nuna!” salah satu dari mereka yang berbadan tinggi mendorong dari mereka yang tinggi pula
“Oh nuna, annyeong hasseo.” Ucap namja yang mengenakan seragam abu-abu itu
“Kim Jong In.” chae rin membaca nametext di seragam namja itu
“Nuna ada waktu akhir minggu ini?” ucapnya malu-malu
“Oh? Jul hyo??”
“Ah! Palli! Kita harus segera pulang!” donghae langsung menarik tangan yeoja dihadapannya
“Mian, kapan-kapan kita sambung lagi obrolannya.” Ucap chae rin semakin menjauh
            Setelah chae rin dan donghae pergi, kai hanya melihat terus perginya mereka. Mendadak mata kai berubah menjadi berwarna merah gelap seperti seorang astral.
“Kai-ya..” suho menepuk pundak kai
“Kita akan memberi pelajaran kepada namja itu.” Ucapnya
“Ne, dia belum tahu kita siapa.” Ucap chanyeol
“Aku sangat membenci namja itu.” Ucap kai dengan mata yang semakin memerah
***** 
*tbc*
like + comment nee??


Related Articles

0 comments:

Posting Komentar