Mian lama rilisnya :D
Author : Winahyu Saputri ( @winanaaa )
Cast :
Namja :
-
Lee Donghae 'Alexander Leethe Dragomir'
-
Cho Kyuhyun 'Lachain Shan Dragomir'
-
Choi Siwon 'Andrew
Shi Yuan Dragomir'
-
Lee
hyuk jae 'Leerant Luke Dragomir'
-
Kim
JongWoon (Yesung)
-
Lee
Sungmin
-
All
member super Junior, SMFamily, all korean artist
Yeoja :
-
Lee
Chae Rin
-
Choi
Ji Yoon
-
Kim
Hye In
-
Song
Ji Hyo a.k.a Galina
-
Boa
Kwon
-
SMFamily
and All Korean artist
Genre : Roman, Funky, Mystery, Horor, Friends,
Yadong etc.
ATTENTION
: Typo beterbangan!! :D
NB
: ff ini terinspirasi dari sebuah novel. Dan tidak ada tindakan plagiat.
“Donghae!” teriak chae rin
“Lepaskan dia!” teriak donghae dengan menunjukkan
tatapan matanya yang semerah darah
“RAAAAUU!!!” roar si Makhluk astral itu tidak mau
mengalah
“Menyingkir dari kulit mulusnya!” donghae
langsung menarik kembali chae rin agar chae rin kembali kebelakangnya
Karena makhluk itu mencengkram tangan chae rin
menggunakan kukunya dan donghae menariknya, terlihatlah sebuah cakaran yang
menggores kulit chae rin. Darah segar
langsung mengalir dari tangan chae rin.
“AAH!!” rintih chae rin
kesakitan
“ANDWAE!!” teriak donghae sambil melirik ke arah
chae rin yang sedang memegangi lukanya
“Hmmmm! DARAH! DARAH MANUSIA!!” teriak si makhluk
astral itu lalu berlari ke arah Chae rin
“Menyingkirlah kau makhluk biadab!!” donghae
langsung menghalau makhluk itu dan membanting tubuhnya
“Donghae! Kita harus pergi!” teriak chae rin
sambil berlari ke arah donghae
“Jangan mendekat!” teriak donghae
chae rin sudah berdiri tepat di depan donghae.
“Pergi dari sini! LARI!! Sebelum aku!?” donghae
terlihat begitu keras menahan dirinya
“Asssshh… darah! Darah!!!!” teriak donghae girang
sambil menunjukkan taringnya
“Ani, aniya…” chae rin melakukan ancang-ancang
berlari menjauhi donghae
“Daaraaah… Kemari kau!!” donghae langsung
mencengkram pundak Chae rin
Gigi taring donghae nampak bergerak menuju leher
chae rin yang sedang di cengkramnya.
“ANI! Chae Rin! Menjauhlah dariku!!” diri donghae
kembali tersadar namun sesaat kembali menjadi dhampir liar lagi
Chae rin kini berhasil melepaskan dirinya dan
berlari terseok-seok.
“Pergi chae rin!! Menjauh!”
“donghae ambil pasak ini!” chae rin langsung
melemparkan pasaknya kepada donghae
saat tidak memandang ke belakang, makhluk astral
itu bangkit dan menendang punggung donghae. Badan donghae langsung tumbang.
“DONGHAE!!” teriak chae rin saat berlari menjauh
“PEGI!! KAA!!!” teriak donghae saat terjatuh di
tanah
Donghae yang masih terkena pengaruh tendangan
makhluk itu terlihat sedikit sempoyongan dan lemas. tiba-tiba makhluk astral
itu menendang dada Donghae, Donghae langsung terlempar ke pohon. Donghae
memegangi dadanya, dia terlihat begitu kesakitan. Makhluk itu pun menghampiri
Donghae, lalu dia menginjak dada Donghae, Donghae terlihat semakin kesakitan.
Donghae langsung berteriak .
“AAAAA!!” teriakannya penuh amarah
Dan lagi, makhluk itu menginjak lebih kencang ke
dada donghae sampai donghae hampir tidak dapat bernafas
“Sekarang aku akan mengeringkan seluruh pembuluh
darahmu Alexander!” makhluk astral itu menarik krah baju donghae sampai donghae
terangkat dan kakinya mengambang di tanah
“Donghae!!!” chae rin nampak berlari lagi kearah
donghae
“PERGI DASAR PABBO!!” teriak semampu donghae
“Ah, dua mangsa! Manusia tidak masalah!” ucapnya
serakah
“Kau yang mangsaku!”
Emosi Donghae sudah tidak bisa
di tahan lagi, bola matanya berubah menjadi merah lebih terang, kulitnya
menjadi pucat, tatapannya sangat tajam, dia telah berubah wujud menjadi dhampir
liar. Donghaepun langsung menyerang si makhluk astral yang mengincar chae rin
dengan seluruh tenaganya yang tersisa. Dalam cengkraman makhluk itu, donghae
bisa menendang sisi kanan dan sisi kirinya. Dan kini donghae berhasil lepas
dari cengkraman makhluk itu. Sekali lagi, tendangan kaki kuat donghae berhasil
membuat makhluk itu terpental jauh 5 meter di depan donghae. Donghae lalu
berjalan dengan angkuhnya ke arah makhluk astral yang kesakitan itu sambil
memegang pasak perak di tangannya. Emosi donghae kembali menyeruak diikuti
suara teriakannya yang begitu kencang dan memecah malam itu.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!” donghae mengangkat
pasaknya tinggi-tinggi
“Ya Tuhan..” gumam chae rin ketika melihat wajah
donghae yang begitu mengerikan
“Binasalah kau makhluk biadaab!!!!” donghae kini
membenamkan pasak perak itu tepat ke dada makhluk astral itu
“Bilang pada seluruh kaummu ! NAMAKU BUKAN
ALEXANDER!” pekik donghae kesal
Perlahan-lahan tubuh makhluk itu berhenti
bergerak dan tubuhnya kaku membeku. Donghae memandang makhluk itu sampai
benar-benar tak bergerak lagi. Setelah memastikan makhluk dihadapannya
benar-benar mati, donghae lalu mencabut pasaknya.
Badan donghae kemudian berdiri tegap sambil memegangi pasak itu dan chae rin
langsung berlari ke arah donghae. Dengan perasaan penuh ketakutan, chae rin
langsung menghambur ke pelukan donghae. Yeoja yang sedikit acak-acakan itu
memeluk donghae begitu erat dan meneteskan air matanya.
“Mian, mianhe donghae.” ucap chae rin di pelukan
donghae
“Ah tubuhku…” tubuh donghae langsung roboh saat
itu juga
“OMO! eottokke?! Donghae? Gwaenchanna?!” Tanya
chae rin panik dan khawatir
“Aku butuh darah..” bisik donghae
“Aku sudah lama tidak meminum darah, tubuhku..
tubuhku terasa sangat lemah..” ucap donghae sambil bersandar di batang pohon
“Minum darahku! Lakukan! Sekarang!” bentak chae
rin
“Aniya, aku tidak bisa melakukannya padamu.” tolak
donghae halus
“Lakukan! LAKUKAN SEKARANG! Aku tidak ingin
melihatmu mati! CEPAT LAKUKAN SEMAUMU!”
“Anirago. Aniya. Andwae.”
“Sejak perjanjian itu, tubuhku sudah menjadi
milikmu! LAKUKAN!” chae rin meneteskan air matanya sambil menyingkirkan rambut
panjangnya dari lehernya
“Ani..” singkat donghae
“LAKUKAN!” tanpa pikir panjang chae rin
menyodorkan lehernya ke gigi taring donghae
karena
tajamnya gigi taring donghae, bagian luar kulit leher chae rin langsung tergores
dan darah mulai keluar dari lehernya. Donghae yang masih tak berdaya itu
langsung mencium aroma darah dari leher chae rin. Matanya terbuka melebar dan
berwarna merah. Hormon-hormon donghae langsung terangsang untuk menghisap darah
chae rin. Donghae langsung membuka mulutnya lebar-lebar kemudian menancapkan
gigi taringnya ke leher yeoja di hadapannya. Chae rin memejamkan matanya untuk
menahan sakit saat donghae mengigitnya. Sekarang gigi taring donghae sudah
menancap di leher chae rin.
“Ach!” rintih chae rin pelan ketika merasakan
benda yang tajam menusuk lehernya
Perlahan donghae langsung menghisap darah dari
leher chae rin. rasa sakit yang awalnya menyerang, kini berubah menjadi rasa
nikmat yang luar biasa saat air liur donghae masuk ke pembuluh darah chae rin.
mata chae rin terpejam menikmati hormone endofrin yang mengalir di seluruh
tubuhnya. Rasanya begitu nikmat dan membuatnya kecanduan.
“Rasanya…rasanya…sanga…sangat…sangat membuatku
bahagia.” bisik chae rin sambil meremas pakaian donghae penuh nafsu
Donghaepun juga menghisap darah chae rin dengan
nikmatnya tanpa menyadari apa yang di lakukannya.
“Lakukan terus donghae, lakukan… aku
menikmatinya..” ucap chae rin kecanduan
“ANDWAE!” mendadak donghae tersadar dari apa yang
barusan di lakukannya dan melepaskan dirinya
“Mwo? Kenapa kau menghentikannya?!” bentak chae
rin tidak puas
“Ani! Aku tidak bisa! Aku tidak mau kau menjadi
sepertiku! andwae!!” donghae langsung berdiri dari tempatnya bersandar
“Lakukan itu lagi donghae! Lakukan! rasanya
begitu menyenangkan?!”
“ANI! KU BILANG TIDAK! Dan jangan pernah
memaksaku melakukannya lagi!” donghae langsung menghapus bekas darah yang
mengalir dari sekat bibirnya
“Donghae…” mata chae rin terlihat memohon
“Lebih baik kita pergi dari sini!” donghae
menarik tangan chae rin
<SKIP>
di
depan kamar chae rin pukul 9.45 p.m…
karena kebanyakan murid sudah tertidur, hanya
tinggal donghae dan chae rin yang masih tersisa di sana. Hanya mereka berdua
yang berdiri di lorong penuh pintu itu.
“Cepat masuk.” pinta donghae
“Siro.”
“Kau kenapa??”
“Aku, aku tidak ingin berpisah denganmu.”
“Besok kita akan bertemu lagi.” ucap donghae
bijak
“Soal kejadian tadi, aku minta maaf.”
“Sudah lupakan saja. Aku tau kau bermaksud
menolongku.”
“mmmm…”
“Oh iya, ini pasakmu.” donghae memberikan pasak
chae rin yang berlumuran darah
“Kau benar-benar mengagumkan.”
“Aku tahu.”
“Dan kau mengulangi kejadian yang sama saat
bersama Sandara.”
“Eh? bagaiamana kau? ku rasa kau sudah terlalu
banyak tahu tentangku.”
“Begitulah.” chae rin mengangkat bahunya
“Cepat masuk. Bersihkan dirimu dan juga pasakmu.”
“Arrasseo,” chae rin masih berdiri di depan pintu
itu
“Kenapa tidak masuk?” Tanya donghae bingung
“Chammkam, siapa itu alexander?” chae rin
menghentikan kakinya
“Molla, makhluk astral itu jika bertemu denganku
selalu memanggilku alexander. Jelas-jelas namaku donghae. Kurasa mereka terlalu
pabbo.”
“Baiklah. Selamat malam. Jaljayo.” Untuk kedua
kalinya chae rin mengecup pipi donghae dengan penuh kasih sayang
donghae kembali mematung,
“Aku masuk dulu. Annyeong.” yeoja berambut
acak-acakkan itu lalu masuk ke kamarnya
sekarang
tinggal donghae di koridor itu. hanya tinggal dirinya yang masih berdiri
membeku di koridor panjang itu. Otot syarafnya mendadak berhenti bekerja dan dia
masih mematung disana. Matanya lalu memandang jauh ke atas.
“Kenapa dia bisa membuatku sampai seperti ini?
Kenapa Tuhan? Apa aku benar-benar mencintai gadis itu? apa dia adalah nasibku?
tapi kami berbeda Tuhan. Dia manusia, dan aku seorang dhampir. Dhampir yang
setiap saat bisa menghabisi hidupnya. Apa aku harus mengubahnya menjadi
sepertiku? Tapi sama saja aku merusak kehidupannya. Aku tidak ingin
melakukannya. Ani. Aniya. Aku tidak ingin dia menjadi sepertiku. Aku ini
monster.” batinnya sendiri saat masih berdiri di depan kamar chae rin
*****
Hari berikutnya di kamar chae rin dan Ji Yoon.
Pagi itu terlihat baru bangun. Yeoja yang
mengenakan kaus tipis berwarna putih itu terbangun ketika mendengar suara
gemericik air dari kamar mandi. Yeoja itu segera beranjak dari tempat tidurnya
dan merapikan rambut menggelombangnya. Tak berapa lama keluarlah chae rin dari
kamar mandi. Chae rin mengenakan piyama handuk dan sebuah hancuk membalut
rambutnya yang basah. Ji Yoon lalu melihat keluarnya chae rin
“Kau pulang jam berapa kemarin?”
“Sekitar pukul 11 lebih.”
“Kau benar-benar gila,” balasnya sambil melakukan
stretching
“OH! Rin-ah!” ji yoon terkejut ketika melihat
sebuah lebam ungu di leher chae rin
“….” Chae rin tersadar dengan apa yang
dilakukannya lalu mencoba menutupi bekas gigitannya
“Rin-ah!” ji yoon langsung berlari ke arah chae
rin dan menyingkirkan tangan chae rin yang menutupi lehernya
“Ini..ini….” kata chae rin terbata-bata
“Apa donghae yang melakukannya?!”
“Kau ini bicara apa? Ini hanya bekas…” chae rin
tak dapat melanjutkan kata-katanya
“Bekas apa?! Donghae menghisap darahmu tadi
malam?! Apa kalian juga melakukannya?!”
“Apa maksudmu?! Dia hanya menghisap sedikit
darahku. Selain itu kami tidak melakukan apapun.”
“Ya Tuhan! Bagaimana jika orang-orang tahu!?”
“Ini bukan pertama kalinya donghae menggigitku?”
“MWO?! Aku benar-benar curiga apa hubungan kalian
sebenarnya!?” Ji Yoon terlihat begitu cemas dan bingung
<SKIP>
Setelah
jam makan siang di VA.
Chae rin dan ji yoon terlihat sedang mengobrol
bersama sambil bergurau. Tiba-tiba saat mengobrol, datanglah Jessica and the
genk. Senyum chae rin langsung menghilang
ketika melihat yeoja dengan perban di hidungnya. Jessica langsung
menyilangkan tangannya.
“YAH!” bentak Jessica
“Ah apa lagi? oh, apa pukulanku kemarin terlalu
keras?” Tanya chae rin sambil menunjuk hidung Jessica
“Aku akan membalasmu!” teriak jessica
“Lakukan saja! Kami tidak takut!” bentak ji yoon
“YAH! Dasar kau! Karena kau, kyuhyun oppa jadi
tidak mau berkencan denganku!” bentak seorang yeoja di belakang Jessica
“Oh seohyun-ah, kyuhyun oppa itu hanya
menyukaiku. Weeekkk…” ji yoon dengan angkuhnya mengejek bahkan menjulurkan
lidahnya
“YASH! KAU!!” teriak seohyun sambi maju menjambak
rambut ji yoon
“YAAAAH!!!” ji yoon juga ikut menjambak rambut
seohyun
“HEY! JANGAN GANGGU JI YOON!” chae rin ikut turun
tangan
“Kau bagianku!” Jessica mendadak ikut menjambak
rambut chae rin
“KAU!” bentak chae rin ketika Jessica
menjambaknya
Akhirnya keempat yeoja itu berkelahi dan saling
pukul memukul. Chae rin dan ji yoon terlihat lebih kuat dari kedua vampire itu.
Saat berkelahi, semua orang melihat dan saling bersorak mendukung jagoan mereka
masing-masing. Saat banyak orang berkerumun, terlihat siwon yang sedang lewat
bersama dengan Sandara. Namja berbadan tinggi itu lalu ikut melihat apa yang
terjadi. Saat sudah melihat apa yang dilihat banyak orang, dilihatnya chae rin
sedang bergelut dengan Jessica. Dara juga ikut masuk ke kerumunan dan semua
orang belum menyadari sandara berada disana. Tiba-tiba chae rin mencengkram
kepala Jessica dan membenturkan kepalanya ke kepala Jessica begitu kencang
sampai membuat Jessica terjatuh ke lantai sambil memegangi kepalanya.
“Sicca-ya!” panggil seohyun ketika melihat
Jessica terjatuh
“ACH! Dasar dhampir brutal!” teriak Jessica kesal
“Kau mau aku mematahkan lehermu!” chae rin kini
membungkukkan badan dan tak sengaja bekas lukanya dilihat Jessica
“SUDAH HENTIKAN!” lerai siwon tiba-tiba
“Hey! Lehermu!” teriak Jessica sambil menunjuk
leher chae rin
“O o!” bisik ji yoon
Chae rin mencoba menutupi lehernya mengenakan
rambutnya.
“Kau pelacur darah!” teriak Jessica
“Mwo?!” bisik semua orang disana
“Mwo?” siwon menyipitkan matanya dan melihat chae
rin yang sedikit ketakutan
“Apa donghae oppa yang melakukannya!? Hah! Kau
menggodanya!”
“….” Chae rin terdiam dan tak mampu menjawab apapun
“Donghae?” bisik sandara tak percaya dari balik
kerumunan
“Benar itu?” Tanya siwon singkat sekaan tak
percaya
“Ada apa ini!” tiba-tiba miss Hye In datang ke kerumunan
itu
“Miss! Yeoja ini! Dia pelacur darah! Dan donghae
yang melakukannya!” teriak Jessica kencang
Hye in langsung melirik ke arah chae rin. Yeoja
yang rambutnya acak-acakkan itu menundukkan kepalanya dan menuntupi bekas
gigitan donghae kemarin.
<SKIP>
Di
ruangan Mr. Heechul.
Terlihat donghae sedang duduk di hadapan meja Mr
Heechul. Heechul hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Jadi benar kau melakukannya?”
“Ne.”
“Kenapa kau melakukannya??”
“Saya yang menginginkannya.” Jawab donghae
berbohong
“kau tahu kan kau anak kebanggaan disini? Kenapa
kau mencoreng harga dirimu sendiri?”
“Aniya, saya tidak merasa seperti itu. Saya
melakukannya karena kemauan saya. Jadi tidak ada penyesalan atau apapun.”
“Oh donghae-sshi… jangan sia-siakan kesempatanmu
ini dengan cara seperti ini. Kau harus bisa menahan hal semacam itu selama kau
masih berada di vampire academy.”
*dooooook-doooookk
Tiba-tiba masuklah Miss hye In bersama dengan chae
rin. Terlihat yeoja yang sedang membawa jas hitamnya di tangan dan kemeja
putihnya keluar serta dasinya yang berwarna coklat kotak-kotak terlihat
mengencang seperti habis di tarik kencang. Donghae hanya membuka matanya
lebar-lebar ketika melihat chae rin datang dengan keadaan acak-acakan.
<SKIP>
Satu
jam kemudian…
Donghae dan chae rin nampak keluar dari ruangan
Mr Heechul.
“Kau hebat sekali.” Canda donghae
“Mwo? Kau tidak marah padaku?”
“Untu apa? Kau hebat! Kau bisa ikut menjadi
pengawal untuk membunuh makhluk astral!” donghae yang melepas jasnya dan hanya
mengenakan kemeja putihnya itu tersenyum
“Karena aku ketahuan? Dan kenapa kau tidak bilang
kalau yang memintamu adalah aku? Kau ingin kau ikut beburu!?”
“Hash? Apa itu penting? Sekarang semua itu sudah
tidak ada gunanya. Sebaiknya kita harus segera kembali ke kelas.” Ajak donghae
sambil menggenggam tangan chae rin
“Jika kau masih disini lama, kau harus
melakukannya.” Tambah donghae
“huh?” chae rin hanya memiringkan kepalanya
*****
Satu
minggu kemudian…
Hari ini hari sabtu. Hari dimana murid di Vampire
Academy diperbolehkan pergi keluar dari asrama. Di sebuah bar di daerah Mekpo,
terlihat para bangsawan Dragomir bersama
chingu mereka sedang berkumpul bersama dan minum bersama. Disana kyuhyunlah
yang paling banyak minum. Siwon hanya memandangi chingunya itu.
“Kau mau minum berapa botol lagi?” Tanya siwon
yang duduk di samping sandara
“Ah, aku belum merasa mabuk.” Jawabnya dengan
pipinya yang memerah
Siwon lalu melirik sandara yang memakai mini
dress hitam sedang memandang kosong ke arah meja.
“Kenapa kau melamun?” Tanya siwon
“Aniya.” Balas dara tersadar dari lamunannya
“Kau masih memikirkan kabar tentang donghae
mengigit si dhampir baru itu?”
“Aniya.. ku bilang tidak.”
“Dia cemburu…. Ahaha… dia juga menginginkan
gigitan dari donghae….” Ucap kyuhyun yang mulai mabuk
“Diam kau! Kau itu sedang mabuk!” bentak sandara
“Biarkan saja dia.” Sela siwon halus
Yeoja berambut pirang itu langsung melihat siwon.
“Mwo? Kenapa kau melihatku?”
“…….” Sandara menatap siwon kesal
“Kau masih belum bisa menerimaku?” Tanya siwon
“Kenapa kalian masih seperti itu… bukankah kalian
sudah berpacaran??” Tanya kyuhyun sambil memonyong-monyongkan bibirnya dan
menunjuk sandara dan siwon
“Diam kau ini! Semua orang bisa tahu!” bentak
sandara kesal
“Ohohohoho…” tawa kyuhyun jahat
“Dia itu frustasi tidak bisa mendapatkan hati ji
yoon.” Siwon kini merangkul pinggang dara
“Oh ji yoon-ah….” Gumam namja berkemeja biru
demin itu sambil memandangi gelas alkoholnya
“Lihat…” siwon menunjuk kyuhyun
“Bagaimana dia akan menggantikan Galina ?” tambah
siwon lagi
“Bukan dia, tapi kau yang akan menggantikan
galina.” Dara langsung menoleh ke arah namja yang mengenakan kemeja putih yang
sedang merangkul pinggangnya itu
“Jeolyo? Bagaimana bisa? Aku tidak mau.”
“Wae? Aku yakin kau yang akan menjadi pengganti
galina.”
“Oh? Aku tidak mau? Untuk apa menghabiskan
hidupku di istana yang membosankan itu? Hidup itu lebih indah jika bebas
seperti ini.” Siwon melebarkan langannya lalu lengannya merangkul leher sandara
“Tapi kau yang pantas menggantikannya..”
“Naega aniya.” Siwon menggelengkan kepalanya
“Oh Jiyoon-ahhhhh…. Aku ingin kau menjadi
pengawalku minggu depaaannnn!!” Teriak kyuhyun
<SKIP>
Di
istana pukul 19.05 KST.
Terlihat chae rin sedang mengendap-endap masuk ke
istana itu lewat belakang. Hari ini dia pergi sendiri karena donghae ada tugas
berjaga di sekitar daerah perbatasan bersama pengawal-pengawal lain. Yeoja yang
mengenakan kaus singlet hutam dan celana jeans hitam di musim panas itu
berjalan memasuki lorong yang kemarin di lewatinya bersama donghae. Chae rin
berjalan sepelan mungkin agar tidak orang yang menangkap basah dirinya. Karena
jika tertangkap, dia bisa berurusan lagi dengan sekolah.
“Ah! Itu pintunya!” teriak chae rin girang ketika
melihat pintu kamar hyuk
Dengan mengendap-endap, chae rin lalu membuka
pintu itu dan berjalan mundur untuk mengawasi jika ada yang membututinya.
Setelah berhasil masuk, chae rin langsung menutup pintu itu.
“Nugu sehyo?” Tanya seseorang dari belakang
“OMO!” chae rin terkejut dan membalikkan badannya
“OPPA!” teriak chae rin saat melihat eunhyuk
sedang duduk di kursi sambil membaca buku
“Mwo? Oppa?” eunhyuk berdiri penasaran dan
mendekat ke arah chae rin
“Ah, ani. Maksudku tuan Leerant.” Chae rin lalu
melakukan bow
“Kenapa kau kemari? Apa kau pelayanku ?”
“Pelayan?” chae rin mengangkat satu alisnya
“Hm?”
“Aniya.”
“Lalu kau siapa?” Tanya eunhyuk lagi
“Aku? Ah itu tidak penting. Langsung saja Tuan
Leerant. Apa anda ingat kejadian sebelum bertemu dengan galina?”
“Kau menyebut yeojachinguku? Ada apa? Apa ada
masalah?” eunhyuk semakin dekat denga chae rin
“yeojachingu!? Pabboya! Kau sudah punya istri!”
umpat chae rin kesal dalam hati
“Kenapa kau diam? Ada apa?”
“Aku hanya ingin bertanya. Aku hanya ingin
menemuimu.”
“Untuk apa?”
“menghiburmu? Mungkin saja kau bosan di ruangan
ini?”
“Aku tidak pernah bosan. Galina memberikanku
semuanya.” sahut namja berambut hitam dengan eyeliner yang begitu hitam
“Kalau begitu aku yang ingin mencari hiburan.”
“Apa kau pikir aku adalah komedian?”
“Ya, kau komedian di duniaku oppa.” Batin chae
rin dengan pandangan matanya yang sedih
“Chammkam, tatapan matamu itu? Aku seperti pernah
melihatmu?” Tanya eunhyuk
“Kau mengingatnya?!” celetuk chae rin keras
“Jadi benar kau dan aku pernah bertemu?” Tanya
eunhyuk tiada henti
“Hmmm… Bukankah kau dulu adalah seorang manusia?”
“Mwo? Apa maksudmu bertanya padaku soal seperti
itu?”
“Kau masih mengingat kehidupanmu yang dulu?”
“Apa aku pernah berada di kehidupanmu yang dulu?”
eunhyuk berbalik bertanya
“Ne.” Akhirnya chae rin berani mengatakannya
“Oh? Hahahaha!” eunhyuk tertawa keras sampai gigi
taringnya nampak
“Aku tbahkan tidak mengenalmu! kau lucu sekali!”
eunhyuk masih belum bisa berhentu tertawa
“Aku serius oppa…”
“Chaamkkam, kenapa kau terus saja memanggilku
oppa??”
“Itu karena aku…”
Tiba-tiba ponsel eunhyuk berdering…..
“Yeobseo? Ah ne chagi..” Eunhyuk lalu melihat
chae rin
“Oh galina!?” bisik chae rin
“Aku di kamar…” eunhyuk mengangguk menjawab
pertanyaan chae rin
“Aku harus pergi, jangan bilang pada galina aku
disini.” Bisik chae rin
“Ne, kau bisa datang sekarang…” eunhyuk
menyapukan tangannya dan mengerti keinginan chae rin kemudian chae rin berjalan
pergi
“Aku sendirian chagi disini.” Eunhyuk melihat
perginya chae rin
“Ah, arrasseo.” Balas eunhyuk sambil menutup
ponselnya
“Baru sekali ini ada orang yang membuatku tertawa
begitu kencang saat disini.” Gumam hyukkie
<SKIP>
Chae
rin berjalan cepat dan segera keluar dari istana itu. Dia takut jika dirinya
tertangkap. Dengan cepat chae rin mencari jalan keluar. Saat melihat terus ke
belakang, chae rin tidak sengaja menabrak seseorang.
“OMO!” pekik chae rin
“Mwoaringgoya!?”
bentak orang yang ditabrak chae rin
“Donghae!”
“Cepat ikut aku! Galina segera datang!” donghae
menarik tangan chae rin sampai keluar dari istana
Setelah berada di luar area istana.
“Apa yang kau lakukan disini!”
“Aku menemui eunhyuk oppa..”
“Kenapa kau tidak menungguku dulu? Ini terlalu
berbahaya!”
“Huh? Suara donghae terlihat begitu khawatir.”
Batin chae rin
“Kenapa kau disini juga? Bukankah kau berada di
perbatasan?” Tanya chae rin
“Ah itu, aku sudah kembali.” Donghae
menggaruk-garuk kepalanya dan mendadak kekhawatiran donghae menghilang
“Ah arrasseo..” chae rin mengangguk iya dan
membuat donghae lupa dengan acara memarahi chae rin
“Yah!
Seharusnya aku memarahimu!” bentak donghae
“Oh?”
“Annyeong hasseo Chae rin nuna…” sapa
segerombolan dhampir namja yang lewat dan masih mengenakan seragam sma abu-abu
mereka
“Oh annyeong hasseo!” sapa chae rin senang
“Oh ternyata nuna benar-benar cantik dari orang
yang bicarakan!”
“Jeongmal?? Setenar itukah aku??” chae rin nampak
sangat senang
“Ne!” balas kerumunan dhampir-dhampir itu
“Apalagi berita saat kau menjotos Jessica nuna, wah!
Kami sangat kagum!”
“Ah kalian ini…” chae rin kelihatan malu
“Kau suka di gosipkan seperti itu??”
“Menurutmu!?” bentak chae rin
“Nuna kau benar-benar cantik.” Ucap seorang namja
dari mereka
“EH!” donghae menyerngitkan alisnya
“Siapa namamu??” Tanya chae rin kepada namja yang
berbadan tinggi dan yang memujinya tadi
“Kai, kai imnidah!” balasnya sambil bow dan
bersalaman dengan chae rin
“D.O imnidah!”
“Baekhyun imnida! Chanyeol imnida!” semuanya
tiba-tiba maju dan bersalaman dengan chae rin
“HOBAE!” bentak donghae
“Cepat kalian pulang! Hari sudah petang! Jangan
ganggu nuna ini!”
“Oh nugu yah!? Apa kau namjachingunya!”
“Iya. Benar, memangnya kau siapa!?” umpat mereka
sambil pergi
“Ckckckckck. Ternyata bukan hanya aku yang
memiliki antifans. Tapi kau juga.”
“Mereka hanya anak ingusan! Aku bisa mengahajar
mereka jika aku mau!”
“Awas sampai kau menghajar namja-namja
menggemaskan itu!” ancam chae rin
“Seharusnya aku disini yang harusnya kesal!”
bentak donghae
“Ah kau yang menyebalkan.”
“Tapi, anak-anak itu?”
“Mwonde??”
“Waktu aku SMA, seragam sekolahku tidak seperti itu?”
“Apa setiap generasi harus sama?! Ah kau ini!
Sudah kita harus segera pulang! Ji yoon pasti mencariku!”
<SKIP>
Di
tempat latihan Kick Boxing..
“AAAAAGHH!” terlihat ji yoon menendang beban berat
di depannya
“Ani, tidak seperti yang kau…” jelas kyuhyun
sambil mendekati ji yoon
Kejadian
minggu lalu masih membayangi kepala yeoja yang mengikat rambutnya ke belakang
itu.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAHHHH!!!”
ji yoon semakin kencang menendang beban itu
*pLok-pLok!
Mendadak ada seseorang yang menepuk tangannya,
“Nona
Choi, kau hebat. Kau akan menjadi pengawal yang hebat.”
“Oh Mr
Yesung!” Ji Yoon langsung melakukan bow
“Ah, satu
minggu lagi kalian akan melakukan ujian pertama kalian. Dan senior kalian juga
akan melakukan ujian kelulusan. ” Ucap yesung sambil bersandar di dinding
“Baiklah,
dia mungkin berumur 12 tahun lebih tua dariku, tapi lihat caranya berpakaian,
caranya berbicara, seperti masih berumur 20tahun saja.” Batin ji yoon
menghentikan latihannya
“Kurasa
akan banyak kejutan untuk ujian kalian minggu depan.”
“Oh?
Kejutan? Seperti apa Sir?”
“Lihat
saja nanti. Berlatihlah dengan keras.” Yesung menepuk pundak yeoja itu lalu
pergi sambil tersenyum dengan mata merahnya
Setelah
yesung meninggalkannya.
“Kejutan?
Apa itu?”
<SKIP>
Di perjalanan menuju akademi.
“Mwo ?!
aku juga harus melakukan ujian itu?”
“tentu!”
sahut donghae
“Maksudmu??
Aku?”
“Ne, kau
sudah jadi bagian dari vampire academy. Jadi nikmati saja.”
“Apa aku
harus ikut membunuh?”
“Ya jika
kau bisa. Huh, aku haus.” Gumam donghae
“Apa
kalian selalu meminum darah?”
“Uri?
Kami hanya bisa meminum darah manusia saat liburan saja.”
“Waw,
daebak.”
“Sudah ! kita harus segera pulang!” donghae
menyadari bahwa jika dia melanjutkan perkataannya tentang darah maka akan
terulang kejadian yang sama seperti minggu lalu
“Bagaimana
jika kau melindungi Dara?!” sahut chae rin tiba-tiba
“…..”
donghae menghentikan langkah kakinya
“Bagaimana
jika orang yang akan kau jaga sampai dia mati adalah Dara?”
“Kau ini
bicara apa.” Elak donghae pelan
“Bisa saja itu terjadi?”
“Ani, itu
tidak akan terjadi. Orang yang aku jaga nantinya adalah siwon. lagipula dara
sudah berpacaran dengan siwon. sudahlah, aku juga tahu diri. Dan satu lagi, aku
sudah menyukai yeoja lain.” Donghae lalu meneruskan jalannya
“Oh!?
Jinjja!? Nugu!?” Tanya chae rin penasaran
“Kau ini
bermulut besar! Aku tidak mau menceritakan semuanya padamu! Kau bisa
menceritakan semuanya! bahkan jika Jessica tau dia bisa menghajarku!”
“Ah! Kau
membahas yeoja bersuara cempreng itu lagi!?”
“Wae? Kau
membencinya?”
“Kau
membelanya?! Kau menyukainya!?” pekik chae rin tiba-tiba
“Mwoya!
Mana mungkin!”
“Ah
syukurlah! Aku bisa mematahkan lehernya semauku!”
“Kau
tidak takut terkena masalah yang lebih besar?”
“Memang
apa masalahnya jika aku membunuhnya?”
“Di dunia
vampire terdapat suatu hokum yang disebut perjanjian darah. Jika ada yang
membunuh salah satu keluarga vampire, maka mereka harus dibunuh juga. Jadi
nyawa di bayar dengan nyawa.”
“OMO!
Kalau aku yang mati!?”
“Yah,
dhampir itu tidak ada hukum yang melindunginya!”
“Assh,
tidak adil sekali dunia ini!”
“Tapi
duniamu bukan disini.” Tawa donghae
“Ah,kau
benar..” chae rin memelankan suaranya dan dan donghae menatap wajah kesedihan
chae rin. Hatinya mendadak hancur melihat chae rin sedih
“Kau mau
mampir makan ikan dulu?”
“Oh? Kau
tahu aku lapar?”
“ne, ayo
kita makan makanan favoritku!”
“NE!”
teriak yeoja yang berkaus singlet hitam itu dengan semangat
*****
like + comment nee??
0 comments:
Posting Komentar