In

[FanFiction Super Junior] Blood Promise Part 6

  Mian lama rilisnya :D
Author             : Winahyu Saputri ( @winanaaa )
Cast     : 
Namja :
-          Lee Donghae 'Alexander Leethe Dragomir'
-          Cho Kyuhyun 'Lachain Shan Dragomir'
-          Choi Siwon 'Andrew Shi Yuan Dragomir'
-          Lee hyuk jae 'Leerant Luke Dragomir'
-          Kim JongWoon (Yesung)
-          Lee Sungmin
-          All member super Junior, SMFamily, all korean artist
Yeoja   :
-          Lee Chae Rin
-          Choi Ji Yoon
-          Kim Hye In
-          Song Ji Hyo a.k.a Galina
-          Boa Kwon
-          SMFamily and All Korean artist
Genre   : Roman, Funky, Mystery, Horor, Friends, Yadong etc.
ATTENTION : Typo beterbangan!! :D
NB : ff ini terinspirasi dari sebuah novel. Dan tidak ada tindakan plagiat.


“Donghae!” teriak chae rin
“Lepaskan dia!” teriak donghae dengan menunjukkan tatapan matanya yang semerah darah
“RAAAAUU!!!” roar si Makhluk astral itu tidak mau mengalah
“Menyingkir dari kulit mulusnya!” donghae langsung menarik kembali chae rin agar chae rin kembali kebelakangnya
Karena makhluk itu mencengkram tangan chae rin menggunakan kukunya dan donghae menariknya, terlihatlah sebuah cakaran yang menggores kulit chae rin.  Darah segar langsung mengalir dari tangan chae rin.
“AAH!!” rintih chae rin kesakitan            
“ANDWAE!!” teriak donghae sambil melirik ke arah chae rin yang sedang memegangi lukanya
“Hmmmm! DARAH! DARAH MANUSIA!!” teriak si makhluk astral itu lalu berlari ke arah Chae rin
“Menyingkirlah kau makhluk biadab!!” donghae langsung menghalau makhluk itu dan membanting tubuhnya
“Donghae! Kita harus pergi!” teriak chae rin sambil berlari ke arah donghae
“Jangan mendekat!” teriak donghae
chae rin sudah berdiri tepat di depan donghae.
“Pergi dari sini! LARI!! Sebelum aku!?” donghae terlihat begitu keras menahan dirinya
“Asssshh… darah! Darah!!!!” teriak donghae girang sambil menunjukkan taringnya
“Ani, aniya…” chae rin melakukan ancang-ancang berlari menjauhi donghae
“Daaraaah… Kemari kau!!” donghae langsung mencengkram pundak Chae rin
Gigi taring donghae nampak bergerak menuju leher chae rin yang sedang di cengkramnya.
“ANI! Chae Rin! Menjauhlah dariku!!” diri donghae kembali tersadar namun sesaat kembali menjadi dhampir liar lagi
“AAAAAAAAH!!!! DARAAH!!!”
Chae rin kini berhasil melepaskan dirinya dan berlari terseok-seok.
“Pergi chae rin!! Menjauh!”
“donghae ambil pasak ini!” chae rin langsung melemparkan pasaknya kepada donghae
saat tidak memandang ke belakang, makhluk astral itu bangkit dan menendang punggung donghae. Badan donghae langsung tumbang.
“DONGHAE!!” teriak chae rin saat berlari menjauh
“PEGI!! KAA!!!” teriak donghae saat terjatuh di tanah
Donghae yang masih terkena pengaruh tendangan makhluk itu terlihat sedikit sempoyongan dan lemas. tiba-tiba makhluk astral itu menendang dada Donghae, Donghae langsung terlempar ke pohon. Donghae memegangi dadanya, dia terlihat begitu kesakitan. Makhluk itu pun menghampiri Donghae, lalu dia menginjak dada Donghae, Donghae terlihat semakin kesakitan. Donghae langsung berteriak .
“AAAAA!!” teriakannya penuh amarah
Dan lagi, makhluk itu menginjak lebih kencang ke dada donghae sampai donghae hampir tidak dapat bernafas
“Sekarang aku akan mengeringkan seluruh pembuluh darahmu Alexander!” makhluk astral itu menarik krah baju donghae sampai donghae terangkat dan kakinya mengambang di tanah
“Donghae!!!” chae rin nampak berlari lagi kearah donghae
“PERGI DASAR PABBO!!” teriak semampu donghae
“Ah, dua mangsa! Manusia tidak masalah!” ucapnya serakah
“Kau yang mangsaku!”
Emosi Donghae sudah tidak bisa di tahan lagi, bola matanya berubah menjadi merah lebih terang, kulitnya menjadi pucat, tatapannya sangat tajam, dia telah berubah wujud menjadi dhampir liar. Donghaepun langsung menyerang si makhluk astral yang mengincar chae rin dengan seluruh tenaganya yang tersisa. Dalam cengkraman makhluk itu, donghae bisa menendang sisi kanan dan sisi kirinya. Dan kini donghae berhasil lepas dari cengkraman makhluk itu. Sekali lagi, tendangan kaki kuat donghae berhasil membuat makhluk itu terpental jauh 5 meter di depan donghae. Donghae lalu berjalan dengan angkuhnya ke arah makhluk astral yang kesakitan itu sambil memegang pasak perak di tangannya. Emosi donghae kembali menyeruak diikuti suara teriakannya yang begitu kencang dan memecah malam itu.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!” donghae mengangkat pasaknya tinggi-tinggi
“Ya Tuhan..” gumam chae rin ketika melihat wajah donghae yang begitu mengerikan
“Binasalah kau makhluk biadaab!!!!” donghae kini membenamkan pasak perak itu tepat ke dada makhluk astral itu
“Bilang pada seluruh kaummu ! NAMAKU BUKAN ALEXANDER!” pekik donghae kesal
Perlahan-lahan tubuh makhluk itu berhenti bergerak dan tubuhnya kaku membeku. Donghae memandang makhluk itu sampai benar-benar tak bergerak lagi. Setelah memastikan makhluk dihadapannya benar-benar mati,  donghae lalu mencabut pasaknya. Badan donghae kemudian berdiri tegap sambil memegangi pasak itu dan chae rin langsung berlari ke arah donghae. Dengan perasaan penuh ketakutan, chae rin langsung menghambur ke pelukan donghae. Yeoja yang sedikit acak-acakan itu memeluk donghae begitu erat dan meneteskan air matanya.
“Mian, mianhe donghae.” ucap chae rin di pelukan donghae
“Ah tubuhku…” tubuh donghae langsung roboh saat itu juga
“OMO! eottokke?! Donghae? Gwaenchanna?!” Tanya chae rin panik dan khawatir
“Aku butuh darah..” bisik donghae
“Aku sudah lama tidak meminum darah, tubuhku.. tubuhku terasa sangat lemah..” ucap donghae sambil bersandar di batang pohon
“Minum darahku! Lakukan! Sekarang!” bentak chae rin
“Aniya, aku tidak bisa melakukannya padamu.” tolak donghae halus
“Lakukan! LAKUKAN SEKARANG! Aku tidak ingin melihatmu mati! CEPAT LAKUKAN SEMAUMU!”
“Anirago. Aniya. Andwae.”
“Sejak perjanjian itu, tubuhku sudah menjadi milikmu! LAKUKAN!” chae rin meneteskan air matanya sambil menyingkirkan rambut panjangnya dari lehernya
“Ani..” singkat donghae
“LAKUKAN!” tanpa pikir panjang chae rin menyodorkan lehernya ke gigi taring donghae
            karena tajamnya gigi taring donghae, bagian luar kulit leher chae rin langsung tergores dan darah mulai keluar dari lehernya. Donghae yang masih tak berdaya itu langsung mencium aroma darah dari leher chae rin. Matanya terbuka melebar dan berwarna merah. Hormon-hormon donghae langsung terangsang untuk menghisap darah chae rin. Donghae langsung membuka mulutnya lebar-lebar kemudian menancapkan gigi taringnya ke leher yeoja di hadapannya. Chae rin memejamkan matanya untuk menahan sakit saat donghae mengigitnya. Sekarang gigi taring donghae sudah menancap di leher chae rin.
“Ach!” rintih chae rin pelan ketika merasakan benda yang tajam menusuk lehernya
Perlahan donghae langsung menghisap darah dari leher chae rin. rasa sakit yang awalnya menyerang, kini berubah menjadi rasa nikmat yang luar biasa saat air liur donghae masuk ke pembuluh darah chae rin. mata chae rin terpejam menikmati hormone endofrin yang mengalir di seluruh tubuhnya. Rasanya begitu nikmat dan membuatnya kecanduan.
“Rasanya…rasanya…sanga…sangat…sangat membuatku bahagia.” bisik chae rin sambil meremas pakaian donghae penuh nafsu
Donghaepun juga menghisap darah chae rin dengan nikmatnya tanpa menyadari apa yang di lakukannya.
“Lakukan terus donghae, lakukan… aku menikmatinya..” ucap chae rin kecanduan
“ANDWAE!” mendadak donghae tersadar dari apa yang barusan di lakukannya dan melepaskan dirinya
“Mwo? Kenapa kau menghentikannya?!” bentak chae rin tidak puas
“Ani! Aku tidak bisa! Aku tidak mau kau menjadi sepertiku! andwae!!” donghae langsung berdiri dari tempatnya bersandar
“Lakukan itu lagi donghae! Lakukan! rasanya begitu menyenangkan?!”
“ANI! KU BILANG TIDAK! Dan jangan pernah memaksaku melakukannya lagi!” donghae langsung menghapus bekas darah yang mengalir dari sekat bibirnya
“Donghae…” mata chae rin terlihat memohon
“Lebih baik kita pergi dari sini!” donghae menarik tangan chae rin
<SKIP>
            di depan kamar chae rin pukul 9.45 p.m…
karena kebanyakan murid sudah tertidur, hanya tinggal donghae dan chae rin yang masih tersisa di sana. Hanya mereka berdua yang berdiri di lorong penuh pintu itu.
“Cepat masuk.” pinta donghae
“Siro.”
“Kau kenapa??”
“Aku, aku tidak ingin berpisah denganmu.”
“Besok kita akan bertemu lagi.” ucap donghae bijak
“Soal kejadian tadi, aku minta maaf.”
“Sudah lupakan saja. Aku tau kau bermaksud menolongku.”
“mmmm…”
“Oh iya, ini pasakmu.” donghae memberikan pasak chae rin yang berlumuran darah
“Kau benar-benar mengagumkan.”
“Aku tahu.”
“Dan kau mengulangi kejadian yang sama saat bersama Sandara.”
“Eh? bagaiamana kau? ku rasa kau sudah terlalu banyak tahu tentangku.”
“Begitulah.” chae rin mengangkat bahunya
“Cepat masuk. Bersihkan dirimu dan juga pasakmu.”
“Arrasseo,” chae rin masih berdiri di depan pintu itu
“Kenapa tidak masuk?” Tanya donghae bingung
“Chammkam, siapa itu alexander?” chae rin menghentikan kakinya
“Molla, makhluk astral itu jika bertemu denganku selalu memanggilku alexander. Jelas-jelas namaku donghae. Kurasa mereka terlalu pabbo.”
“Baiklah. Selamat malam. Jaljayo.” Untuk kedua kalinya chae rin mengecup pipi donghae dengan penuh kasih sayang
donghae kembali mematung,
“Aku masuk dulu. Annyeong.” yeoja berambut acak-acakkan itu lalu masuk ke kamarnya
            sekarang tinggal donghae di koridor itu. hanya tinggal dirinya yang masih berdiri membeku di koridor panjang itu. Otot syarafnya mendadak berhenti bekerja dan dia masih mematung disana. Matanya lalu memandang jauh ke atas.
“Kenapa dia bisa membuatku sampai seperti ini? Kenapa Tuhan? Apa aku benar-benar mencintai gadis itu? apa dia adalah nasibku? tapi kami berbeda Tuhan. Dia manusia, dan aku seorang dhampir. Dhampir yang setiap saat bisa menghabisi hidupnya. Apa aku harus mengubahnya menjadi sepertiku? Tapi sama saja aku merusak kehidupannya. Aku tidak ingin melakukannya. Ani. Aniya. Aku tidak ingin dia menjadi sepertiku. Aku ini monster.” batinnya sendiri saat masih berdiri di depan kamar chae rin
*****
Hari berikutnya di  kamar chae rin dan Ji Yoon.
Pagi itu terlihat baru bangun. Yeoja yang mengenakan kaus tipis berwarna putih itu terbangun ketika mendengar suara gemericik air dari kamar mandi. Yeoja itu segera beranjak dari tempat tidurnya dan merapikan rambut menggelombangnya. Tak berapa lama keluarlah chae rin dari kamar mandi. Chae rin mengenakan piyama handuk dan sebuah hancuk membalut rambutnya yang basah. Ji Yoon lalu melihat keluarnya chae rin
“Kau pulang jam berapa kemarin?”
“Sekitar pukul 11 lebih.”
“Kau benar-benar gila,” balasnya sambil melakukan stretching
“OH! Rin-ah!” ji yoon terkejut ketika melihat sebuah lebam ungu di leher chae rin
“….” Chae rin tersadar dengan apa yang dilakukannya lalu mencoba menutupi bekas gigitannya
“Rin-ah!” ji yoon langsung berlari ke arah chae rin dan menyingkirkan tangan chae rin yang menutupi lehernya
“Ini..ini….” kata chae rin terbata-bata
“Apa donghae yang melakukannya?!”
“Kau ini bicara apa? Ini hanya bekas…” chae rin tak dapat melanjutkan kata-katanya
“Bekas apa?! Donghae menghisap darahmu tadi malam?! Apa kalian juga melakukannya?!”
“Apa maksudmu?! Dia hanya menghisap sedikit darahku. Selain itu kami tidak melakukan apapun.”
“Ya Tuhan! Bagaimana jika orang-orang tahu!?”
“Ini bukan pertama kalinya donghae menggigitku?”
“MWO?! Aku benar-benar curiga apa hubungan kalian sebenarnya!?” Ji Yoon terlihat begitu cemas dan bingung
<SKIP>
            Setelah jam makan siang di VA.
Chae rin dan ji yoon terlihat sedang mengobrol bersama sambil bergurau. Tiba-tiba saat mengobrol, datanglah Jessica and the genk. Senyum chae rin langsung menghilang  ketika melihat yeoja dengan perban di hidungnya. Jessica langsung menyilangkan tangannya.
“YAH!” bentak Jessica
“Ah apa lagi? oh, apa pukulanku kemarin terlalu keras?” Tanya chae rin sambil menunjuk hidung Jessica
“Aku akan membalasmu!” teriak jessica
“Lakukan saja! Kami tidak takut!” bentak ji yoon
“YAH! Dasar kau! Karena kau, kyuhyun oppa jadi tidak mau berkencan denganku!” bentak seorang yeoja di belakang Jessica
“Oh seohyun-ah, kyuhyun oppa itu hanya menyukaiku. Weeekkk…” ji yoon dengan angkuhnya mengejek bahkan menjulurkan lidahnya
“YASH! KAU!!” teriak seohyun sambi maju menjambak rambut ji yoon
“YAAAAH!!!” ji yoon juga ikut menjambak rambut seohyun
“HEY! JANGAN GANGGU JI YOON!” chae rin ikut turun tangan
“Kau bagianku!” Jessica mendadak ikut menjambak rambut chae rin
“KAU!” bentak chae rin ketika Jessica menjambaknya
Akhirnya keempat yeoja itu berkelahi dan saling pukul memukul. Chae rin dan ji yoon terlihat lebih kuat dari kedua vampire itu. Saat berkelahi, semua orang melihat dan saling bersorak mendukung jagoan mereka masing-masing. Saat banyak orang berkerumun, terlihat siwon yang sedang lewat bersama dengan Sandara. Namja berbadan tinggi itu lalu ikut melihat apa yang terjadi. Saat sudah melihat apa yang dilihat banyak orang, dilihatnya chae rin sedang bergelut dengan Jessica. Dara juga ikut masuk ke kerumunan dan semua orang belum menyadari sandara berada disana. Tiba-tiba chae rin mencengkram kepala Jessica dan membenturkan kepalanya ke kepala Jessica begitu kencang sampai membuat Jessica terjatuh ke lantai sambil memegangi kepalanya.
“Sicca-ya!” panggil seohyun ketika melihat Jessica terjatuh
“ACH! Dasar dhampir brutal!” teriak Jessica kesal
“Kau mau aku mematahkan lehermu!” chae rin kini membungkukkan badan dan tak sengaja bekas lukanya dilihat Jessica
“SUDAH HENTIKAN!” lerai siwon tiba-tiba
“Hey! Lehermu!” teriak Jessica sambil menunjuk leher chae rin
“O o!” bisik ji yoon
Chae rin mencoba menutupi lehernya mengenakan rambutnya.
“Kau pelacur darah!” teriak Jessica
“Mwo?!” bisik semua orang disana
“Mwo?” siwon menyipitkan matanya dan melihat chae rin yang sedikit ketakutan
“Apa donghae oppa yang melakukannya!? Hah! Kau menggodanya!”
“….” Chae rin terdiam dan tak mampu menjawab apapun
“Donghae?” bisik sandara tak percaya dari balik kerumunan
“Benar itu?” Tanya siwon singkat sekaan tak percaya
“Ada apa ini!” tiba-tiba miss Hye In datang ke kerumunan itu
“Miss! Yeoja ini! Dia pelacur darah! Dan donghae yang melakukannya!” teriak Jessica kencang
Hye in langsung melirik ke arah chae rin. Yeoja yang rambutnya acak-acakkan itu menundukkan kepalanya dan menuntupi bekas gigitan donghae kemarin.
<SKIP>
            Di ruangan Mr. Heechul.
Terlihat donghae sedang duduk di hadapan meja Mr Heechul. Heechul hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Jadi benar kau melakukannya?”
“Ne.”
“Kenapa kau melakukannya??”
“Saya yang menginginkannya.” Jawab donghae berbohong
“kau tahu kan kau anak kebanggaan disini? Kenapa kau mencoreng harga dirimu sendiri?”
“Aniya, saya tidak merasa seperti itu. Saya melakukannya karena kemauan saya. Jadi tidak ada penyesalan atau apapun.”
“Oh donghae-sshi… jangan sia-siakan kesempatanmu ini dengan cara seperti ini. Kau harus bisa menahan hal semacam itu selama kau masih berada di vampire academy.”
*dooooook-doooookk
Tiba-tiba masuklah Miss hye In bersama dengan chae rin. Terlihat yeoja yang sedang membawa jas hitamnya di tangan dan kemeja putihnya keluar serta dasinya yang berwarna coklat kotak-kotak terlihat mengencang seperti habis di tarik kencang. Donghae hanya membuka matanya lebar-lebar ketika melihat chae rin datang dengan keadaan acak-acakan.
<SKIP>
            Satu jam kemudian…
Donghae dan chae rin nampak keluar dari ruangan Mr Heechul.
“Kau hebat sekali.” Canda donghae
“Mwo? Kau tidak marah padaku?”
“Untu apa? Kau hebat! Kau bisa ikut menjadi pengawal untuk membunuh makhluk astral!” donghae yang melepas jasnya dan hanya mengenakan kemeja putihnya itu tersenyum
“Karena aku ketahuan? Dan kenapa kau tidak bilang kalau yang memintamu adalah aku? Kau ingin kau ikut beburu!?”
“Hash? Apa itu penting? Sekarang semua itu sudah tidak ada gunanya. Sebaiknya kita harus segera kembali ke kelas.” Ajak donghae sambil menggenggam tangan chae rin
“Jika kau masih disini lama, kau harus melakukannya.” Tambah donghae
“huh?” chae rin hanya memiringkan kepalanya
*****
            Satu minggu kemudian…
Hari ini hari sabtu. Hari dimana murid di Vampire Academy diperbolehkan pergi keluar dari asrama. Di sebuah bar di daerah Mekpo, terlihat para bangsawan Dragomir  bersama chingu mereka sedang berkumpul bersama dan minum bersama. Disana kyuhyunlah yang paling banyak minum. Siwon hanya memandangi chingunya itu.
“Kau mau minum berapa botol lagi?” Tanya siwon yang duduk di samping sandara
“Ah, aku belum merasa mabuk.” Jawabnya dengan pipinya yang memerah
Siwon lalu melirik sandara yang memakai mini dress hitam sedang memandang kosong ke arah meja.
“Kenapa kau melamun?” Tanya siwon
“Aniya.” Balas dara tersadar dari lamunannya
“Kau masih memikirkan kabar tentang donghae mengigit si dhampir baru itu?”
“Aniya.. ku bilang tidak.”
“Dia cemburu…. Ahaha… dia juga menginginkan gigitan dari donghae….” Ucap kyuhyun yang mulai mabuk
“Diam kau! Kau itu sedang mabuk!” bentak sandara
“Biarkan saja dia.” Sela siwon halus
Yeoja berambut pirang itu langsung melihat siwon.
“Mwo? Kenapa kau melihatku?”
“…….” Sandara menatap siwon kesal
“Kau masih belum bisa menerimaku?” Tanya siwon
“Kenapa kalian masih seperti itu… bukankah kalian sudah berpacaran??” Tanya kyuhyun sambil memonyong-monyongkan bibirnya dan menunjuk sandara dan siwon
“Diam kau ini! Semua orang bisa tahu!” bentak sandara kesal
“Ohohohoho…” tawa kyuhyun jahat
“Dia itu frustasi tidak bisa mendapatkan hati ji yoon.” Siwon kini merangkul pinggang dara
“Oh ji yoon-ah….” Gumam namja berkemeja biru demin itu sambil memandangi gelas alkoholnya
“Lihat…” siwon menunjuk kyuhyun
“Bagaimana dia akan menggantikan Galina ?” tambah siwon lagi
“Bukan dia, tapi kau yang akan menggantikan galina.” Dara langsung menoleh ke arah namja yang mengenakan kemeja putih yang sedang merangkul pinggangnya itu
“Jeolyo? Bagaimana bisa? Aku tidak mau.”
“Wae? Aku yakin kau yang akan menjadi pengganti galina.”
“Oh? Aku tidak mau? Untuk apa menghabiskan hidupku di istana yang membosankan itu? Hidup itu lebih indah jika bebas seperti ini.” Siwon melebarkan langannya lalu lengannya merangkul leher sandara
“Tapi kau yang pantas menggantikannya..”
“Naega aniya.” Siwon menggelengkan kepalanya
“Oh Jiyoon-ahhhhh…. Aku ingin kau menjadi pengawalku minggu depaaannnn!!” Teriak kyuhyun
<SKIP>
            Di istana  pukul 19.05 KST.
Terlihat chae rin sedang mengendap-endap masuk ke istana itu lewat belakang. Hari ini dia pergi sendiri karena donghae ada tugas berjaga di sekitar daerah perbatasan bersama pengawal-pengawal lain. Yeoja yang mengenakan kaus singlet hutam dan celana jeans hitam di musim panas itu berjalan memasuki lorong yang kemarin di lewatinya bersama donghae. Chae rin berjalan sepelan mungkin agar tidak orang yang menangkap basah dirinya. Karena jika tertangkap, dia bisa berurusan lagi dengan sekolah.
“Ah! Itu pintunya!” teriak chae rin girang ketika melihat pintu kamar hyuk
Dengan mengendap-endap, chae rin lalu membuka pintu itu dan berjalan mundur untuk mengawasi jika ada yang membututinya. Setelah berhasil masuk, chae rin langsung menutup pintu itu.
“Nugu sehyo?” Tanya seseorang dari belakang
“OMO!” chae rin terkejut dan membalikkan badannya
“OPPA!” teriak chae rin saat melihat eunhyuk sedang duduk di kursi sambil membaca buku
“Mwo? Oppa?” eunhyuk berdiri penasaran dan mendekat ke arah chae rin
“Ah, ani. Maksudku tuan Leerant.” Chae rin lalu melakukan bow
“Kenapa kau kemari? Apa kau pelayanku ?”
“Pelayan?” chae rin mengangkat satu alisnya
“Hm?”
“Aniya.”
“Lalu kau siapa?” Tanya eunhyuk lagi
“Aku? Ah itu tidak penting. Langsung saja Tuan Leerant. Apa anda ingat kejadian sebelum bertemu dengan galina?”
“Kau menyebut yeojachinguku? Ada apa? Apa ada masalah?” eunhyuk semakin dekat denga chae rin
“yeojachingu!? Pabboya! Kau sudah punya istri!” umpat chae rin kesal dalam hati
“Kenapa kau diam? Ada apa?”
“Aku hanya ingin bertanya. Aku hanya ingin menemuimu.”
“Untuk apa?”
“menghiburmu? Mungkin saja kau bosan di ruangan ini?”
“Aku tidak pernah bosan. Galina memberikanku semuanya.” sahut namja berambut hitam dengan eyeliner yang begitu hitam
“Kalau begitu aku yang ingin mencari hiburan.”
“Apa kau pikir aku adalah komedian?”
“Ya, kau komedian di duniaku oppa.” Batin chae rin dengan pandangan matanya yang sedih
“Chammkam, tatapan matamu itu? Aku seperti pernah melihatmu?” Tanya eunhyuk
“Kau mengingatnya?!” celetuk chae rin keras
“Jadi benar kau dan aku pernah bertemu?” Tanya eunhyuk tiada henti
“Hmmm… Bukankah kau dulu adalah seorang manusia?”
“Mwo? Apa maksudmu bertanya padaku soal seperti itu?”
“Kau masih mengingat kehidupanmu yang dulu?”
“Apa aku pernah berada di kehidupanmu yang dulu?” eunhyuk berbalik bertanya
“Ne.” Akhirnya chae rin berani mengatakannya
“Oh? Hahahaha!” eunhyuk tertawa keras sampai gigi taringnya nampak
“Aku tbahkan tidak mengenalmu! kau lucu sekali!” eunhyuk masih belum bisa berhentu tertawa
“Aku serius oppa…”
“Chaamkkam, kenapa kau terus saja memanggilku oppa??”
“Itu karena aku…”
Tiba-tiba ponsel eunhyuk berdering…..
“Yeobseo? Ah ne chagi..” Eunhyuk lalu melihat chae rin
“Oh galina!?” bisik chae rin
“Aku di kamar…” eunhyuk mengangguk menjawab pertanyaan chae rin
“Aku harus pergi, jangan bilang pada galina aku disini.” Bisik chae rin
“Ne, kau bisa datang sekarang…” eunhyuk menyapukan tangannya dan mengerti keinginan chae rin kemudian chae rin berjalan pergi
“Aku sendirian chagi disini.” Eunhyuk melihat perginya chae rin
“Ah, arrasseo.” Balas eunhyuk sambil menutup ponselnya
“Baru sekali ini ada orang yang membuatku tertawa begitu kencang saat disini.” Gumam hyukkie
<SKIP>
            Chae rin berjalan cepat dan segera keluar dari istana itu. Dia takut jika dirinya tertangkap. Dengan cepat chae rin mencari jalan keluar. Saat melihat terus ke belakang, chae rin tidak sengaja menabrak seseorang.
“OMO!” pekik chae rin
“Mwoaringgoya!?”  bentak orang yang ditabrak chae rin
“Donghae!”
“Cepat ikut aku! Galina segera datang!” donghae menarik tangan chae rin sampai keluar dari istana
Setelah berada di luar area istana.
“Apa yang kau lakukan disini!”
“Aku menemui eunhyuk oppa..”
“Kenapa kau tidak menungguku dulu? Ini terlalu berbahaya!”
“Huh? Suara donghae terlihat begitu khawatir.” Batin chae rin
“Kenapa kau disini juga? Bukankah kau berada di perbatasan?” Tanya chae rin
“Ah itu, aku sudah kembali.” Donghae menggaruk-garuk kepalanya dan mendadak kekhawatiran donghae menghilang
“Ah arrasseo..” chae rin mengangguk iya dan membuat donghae lupa dengan acara memarahi chae rin
“Yah!  Seharusnya aku memarahimu!” bentak donghae
“Oh?”
“Annyeong hasseo Chae rin nuna…” sapa segerombolan dhampir namja yang lewat dan masih mengenakan seragam sma abu-abu mereka
“Oh annyeong hasseo!” sapa chae rin senang
“Oh ternyata nuna benar-benar cantik dari orang yang bicarakan!”
“Jeongmal?? Setenar itukah aku??” chae rin nampak sangat senang
“Ne!” balas kerumunan dhampir-dhampir itu
“Apalagi berita saat kau menjotos Jessica nuna, wah! Kami sangat kagum!”
“Ah kalian ini…” chae rin kelihatan malu
“Kau suka di gosipkan seperti itu??”
“Menurutmu!?” bentak chae rin
“Nuna kau benar-benar cantik.” Ucap seorang namja dari mereka
“EH!” donghae menyerngitkan alisnya
“Siapa namamu??” Tanya chae rin kepada namja yang berbadan tinggi dan yang memujinya tadi
“Kai, kai imnidah!” balasnya sambil bow dan bersalaman dengan chae rin
“D.O imnidah!”
“Baekhyun imnida! Chanyeol imnida!” semuanya tiba-tiba maju dan bersalaman dengan chae rin
“HOBAE!” bentak donghae
“Cepat kalian pulang! Hari sudah petang! Jangan ganggu nuna ini!”
“Oh nugu yah!? Apa kau namjachingunya!”
“Iya. Benar, memangnya kau siapa!?” umpat mereka sambil pergi
“Ckckckckck. Ternyata bukan hanya aku yang memiliki antifans. Tapi kau juga.”
“Mereka hanya anak ingusan! Aku bisa mengahajar mereka jika aku mau!”
“Awas sampai kau menghajar namja-namja menggemaskan itu!” ancam chae rin
“Seharusnya aku disini yang harusnya kesal!” bentak donghae
“Ah kau yang menyebalkan.”
“Tapi, anak-anak itu?”
“Mwonde??”
“Waktu aku SMA, seragam sekolahku  tidak seperti itu?”
“Apa setiap generasi harus sama?! Ah kau ini! Sudah kita harus segera pulang! Ji yoon pasti mencariku!”
<SKIP>
            Di tempat latihan Kick Boxing..
“AAAAAGHH!” terlihat ji yoon menendang beban berat di depannya
Ani, tidak seperti yang kau…” jelas kyuhyun sambil mendekati ji yoon
Kejadian minggu lalu masih membayangi kepala yeoja yang mengikat rambutnya ke belakang itu.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAHHHH!!!” ji yoon semakin kencang menendang beban itu
*pLok-pLok! Mendadak ada seseorang yang menepuk tangannya,
“Nona Choi, kau hebat. Kau akan menjadi pengawal yang hebat.”
“Oh Mr Yesung!” Ji Yoon langsung melakukan bow
“Ah, satu minggu lagi kalian akan melakukan ujian pertama kalian. Dan senior kalian juga akan melakukan ujian kelulusan. ” Ucap yesung sambil bersandar di dinding
“Baiklah, dia mungkin berumur 12 tahun lebih tua dariku, tapi lihat caranya berpakaian, caranya berbicara, seperti masih berumur 20tahun saja.” Batin ji yoon menghentikan latihannya
“Kurasa akan banyak kejutan untuk ujian kalian minggu depan.”
“Oh? Kejutan? Seperti apa Sir?”
“Lihat saja nanti. Berlatihlah dengan keras.” Yesung menepuk pundak yeoja itu lalu pergi sambil tersenyum dengan mata merahnya
Setelah yesung meninggalkannya.
“Kejutan? Apa itu?”
<SKIP>
            Di perjalanan menuju akademi.
“Mwo ?! aku juga harus melakukan ujian itu?”
“tentu!” sahut donghae
“Maksudmu?? Aku?”
“Ne, kau sudah jadi bagian dari vampire academy. Jadi nikmati saja.”
“Apa aku harus ikut membunuh?”
“Ya jika kau bisa. Huh, aku haus.” Gumam donghae
“Apa kalian selalu meminum darah?”
“Uri? Kami hanya bisa meminum darah manusia saat liburan saja.”
“Waw, daebak.”
 “Sudah ! kita harus segera pulang!” donghae menyadari bahwa jika dia melanjutkan perkataannya tentang darah maka akan terulang kejadian yang sama seperti minggu lalu
“Bagaimana jika kau melindungi Dara?!” sahut chae rin tiba-tiba
“…..” donghae menghentikan langkah kakinya
“Bagaimana jika orang yang akan kau jaga sampai dia mati adalah Dara?”
“Kau ini bicara apa.” Elak donghae pelan
“Bisa saja itu terjadi?”                    
“Ani, itu tidak akan terjadi. Orang yang aku jaga nantinya adalah siwon. lagipula dara sudah berpacaran dengan siwon. sudahlah, aku juga tahu diri. Dan satu lagi, aku sudah menyukai yeoja lain.” Donghae lalu meneruskan jalannya
“Oh!? Jinjja!? Nugu!?” Tanya chae rin penasaran
“Kau ini bermulut besar! Aku tidak mau menceritakan semuanya padamu! Kau bisa menceritakan semuanya! bahkan jika Jessica tau dia bisa menghajarku!”
“Ah! Kau membahas yeoja bersuara cempreng itu lagi!?”
“Wae? Kau membencinya?”
“Kau membelanya?! Kau menyukainya!?” pekik chae rin tiba-tiba
“Mwoya! Mana mungkin!”
“Ah syukurlah! Aku bisa mematahkan lehernya semauku!”
“Kau tidak takut terkena masalah yang lebih besar?”
“Memang apa masalahnya jika aku membunuhnya?”
“Di dunia vampire terdapat suatu hokum yang disebut perjanjian darah. Jika ada yang membunuh salah satu keluarga vampire, maka mereka harus dibunuh juga. Jadi nyawa di bayar dengan nyawa.”
“OMO! Kalau aku yang mati!?”
“Yah, dhampir itu tidak ada hukum yang melindunginya!”
“Assh, tidak adil sekali dunia ini!”
“Tapi duniamu bukan disini.” Tawa donghae
“Ah,kau benar..” chae rin memelankan suaranya dan dan donghae menatap wajah kesedihan chae rin. Hatinya mendadak hancur melihat chae rin sedih
“Kau mau mampir makan ikan dulu?”
“Oh? Kau tahu aku lapar?”
“ne, ayo kita makan makanan favoritku!”
“NE!” teriak yeoja yang berkaus singlet hitam itu dengan semangat
*****

*tbc*
like + comment nee??

Related Articles

0 comments:

Posting Komentar