In

[Fanfiction Super Junior] Blood Promise Part 4


Author             : Winahyu Saputri ( @winanaaa )
Cast     : 
Namja :
-          Lee Donghae 'Alexander Leethe Dragomir'
-          Cho Kyuhyun 'Lachain Shan Dragomir'
-          Choi Siwon 'Andrew Shi Yuan Dragomir'
-          Lee hyuk jae 'Leerant Luke Dragomir'
-          Kim JongWoon (Yesung)
-          Lee Sungmin
-          All member super Junior, SMFamily, all korean artist
Yeoja   :
-          Lee Chae Rin
-          Choi Ji Yoon
-          Kim Hye In
-          Song Ji Hyo a.k.a Galina
-          Boa Kwon
-          SMFamily and All Korean artist
Genre   : Roman, Funky, Mystery, Horor, Friends, Yadong etc.
ATTENTION : Typo beterbangan!! :D
NB : ff ini terinspirasi dari sebuah novel. Dan tidak ada tindakan plagiat. J

            Kantin Vampire Academy pukul 18.30.
Semua orang sudah berada di kantin yang luas dan menunggu hidangan. Donghae dan chae rin masih bersama dan duduk berdampingan sementara semua orang masih membicarakan mereka berdua.
“Kenapa oppaku diubah menjadi vampire?”
“Saat perburuan malam itu, kami harus membawakan mangsa untuk Galina. Dan kami membawa oppamu. Saat sampai di istana, galina terpana dengan wajah oppamu itu. Entah apa yang dilakukannya malam itu dan pagi harinya oppamu sudah berubah menjadi vampire. Jihyo bahkan memberikan nama untuk oppamu dengan embel-embel Dragomir.”

“Apa itu??”
“Dragomir adalah nama belakang dari bangsawan yang berhak melanjutkan tahta di dunia vampire. Mereka benar-benar di junjung tinggi.”
“Oppaku bukan salah satu dari mereka!?”
“Aku juga tidak tahu kenapa dia melakukannya. Padahal disini masih ada 3 penerus dari keluarga Dragomir.”
“Siapa??”
“Dua orang yang lain tidak disini. Kau lihat yeoja yang berambut pirang disana?” dongha memenujuk seorang yeoja cantik berambut pirang yang duduk di bagian yang lebih tinggi dari mereka semua
“Oh, yang  sedang melihatmu itu??” chae rin mendapati yeoja itu sedang mengawasi donghae dan chae rin
“ne, dia salah satunya.”
“Seorang yeoja?!”
“Galina juga seorang yeoja.”
“Kenapa tidak namja??”
“Menurut legenda, sebenarnya pemegang tahta dunia Vampire yang sebenarnya bukanlah Jihyo itu. Tapi seorang namja berdarah Dragomir asli yang berasal dari raja dragomir dulunya. Tapi menurut cerita orang, putera raja dragomir itu juga ikut meninggal dalam sebuah penyerangan habis-habisan oleh kaum Astral. Dan waktu itu keluarga dragomir  dewasa yang tersisa hanyalah Jihyo. 4 Keluarga  dragomir lainnya juga ikut terbunuh.”
“Apa itu makhluk astral??”
“Mayat hidup. Mereka bukan vampire, bukan dhampir, bukan manusia maupun hantu. Mereka makhluk abadi yang selalu berburu darah vampire dan ingin menguasai dunia vampire.”
Chae rin dan donghae bercerita sambil mendekatkan wajah mereka. Suara mereka begitu pelan sampai donghae harus membisikkan langsung ke telinga chae rin. Dari kejauhan terlihat Dara sedang mengamati kedua orang itu.
“Sepertinya donghae sudah menemukan cinta yang baru.” Ucap seorang namja yang baru saja datang
“Lachain-ah! Kau baru datang!?”
“Wae? Aku keluarga dragomir! Mereka tidak berhak menghukumku! Berhentilah memanggilku menggunakan nama itu!” ekspresi wajahnya nampak angkuh
“Ck! Baiklah Kyuhyun-ah!” perhatian dara kembali ke arah donghae dan chae rin
“Kenapa kehidupan kalian seperti di dunia sihir.” Ucap chae rin lagi
“Memang benar. Di dunia kami masih ada sihir dan semacamnya.”
“Ah! Aku bisa gila!”
“Donghae!” panggil seseorang dari ujung meja panjang itu
“Oh Mr. Yesung!” donghae langsung berdiri dan melakukan bow
“Kau bisa membantuku sekarang?” pinta namja berpakain serba hitam dengan mata sipitnya
“Apa yang bisa kulakukan Sir?”
“Tolong bantu Mr Heechul berjaga malam ini.” Namja itu menepuk pundak donghae
“Baiklah Sir!” donghae terlihat bersiap-siap pergi
“Tunggu, siapa ini?” Tanya yesung sebelum donghae pergi
“Chonun Lee Chae Rin imnida! Saya murid baru Sir.”
“Ah, murid baru. Bangapta.”
“Ne, bangapsemunida Sir.” Chae rin melakukan bow juga
<SKIP>
            Di depan kamar asrama. Di kamar bernomorkan 1086 itu sudah terlihat seorang yeoja yang berdiri di depan pintu dan menyilangkan tangannya sambil bersandar di pintu dan memainkan permen karetnya.
“Bagus, yeoja baru yang kabarnya berpacaran dengan Donghae.” Ucap yeoja itu cuek
“Mwo?! Aniya!”
“Terserah kau saja.” Yeoja itu lalu berjalan masuk ke kamar yang ternyata kamar mereka berdua
Yeoja yang mengenakan earphone itu lalu membongkar kopernya dan terlihat begitu cuek.
“Chonun Lee Chae Rin. Kau?”
“Aku sudah tahu namamu.”
“Huh? Bagaimana kau bisa tahu?”
“Semua seisi akademi membicarakanmu pabbo,”
“Huh? Wae?!”
“Kau tidak tahu!?”
“Apa? Aku baru disini dan aku sama sekali tidak mengetahui apapun.”
“Kau tahu Lee Donghae?”
“Ne, apa hubungannya??”
“Semua yeoja di kampus ini tidak ada yang tidak menyukai donghae.” Yeoja itu masih menyunyah permen karetnya sesekali menggembungkannya
“Dia anak emas di akademi ini, sayangnya Donghae terlalu cuek menjadi seorang namja. Dan tiba-tiba dia datang bersamamu. Itu berita panas!”
“Maksudmu?! Ada orang yang tidak menyukaiku?”
“Bukan orang, tapi banyak orang yang tidak menyukaimu!”
“OMO! Jeongmal!?”
“Ah, aku akan mendapat image buruk !”
“Mianhe. Mianhe. Aku berjanji tidak akan meyusahkanmu. Aku akan menjadi roommate yang baik.”
“Hmmm, baiklah.” Yeoja itu mengedikkan bahunya
“Siapa namamu?”
“Jeolyo? Choi Ji Yoon imnida.” Yeoja berbadan seksi itu berdiri tegap sekarang
“Ah, Ji Yoon-sshi?”
“Aniya, Yoon-ah saja.”
“Arrasseo!” chae rin nampak senang
“Apa kau benar-benar dhampir??”
“Menurutmu??”
“Kau hampir mirip seperti Sandara dan teman-teman vampirenya.”
“Ah, aku hanya dhampir. Oh iya, yeoja yang bernama Sandara itu sangat cantik!”
“Memang, yeoja yang cantik dan anggun. Tapi aku tidak terlalu menyukai mereka.”
“Ah, geuraeyoo..” chae rin mengangguk iya dan menghentikan pembicaraan ini supaya mereka bisa beres-beres
*******
            Hari berikutnya di Vampire Academi pukul 07.00 KST.
Chae rin yang sudah bersiap-siap segera keluar dari kamarnya kemudian disusul oleh Ji Yoon rekan satu kamarnya. Mereka lalu berjalan menuju kantin besar dan para murid juga berjalan menuju arah yang sama. Chae rin melihat sekeliling seakan mencari sesuatu.
“Kau mencari apa?” Tanya ji Yoon
“Aku mencari Donghae. Aku belum bertemu lagi dengannya sejak tadi malam.”
“Aku curiga jika kalian berpacaran!?” intograsi Ji Yoon
“Mwo? Aniya! Jeongmal!” langkah kaki kedua yeoja itu lalu sampai di kantin
Beberapa murid sudah duduk di meja masing-masing dan tinggal beberapa kursi yang kosong dari meja-meja yang panjangnya sekitar 10 meter itu. Chae rin dan Ji Yoon  kemudian duduk berdampingan.
“Wah, disini begitu tepat waktu.”
“Tapi aku bukan salah satunya yang disiplin disini.” Sahut Ji Yoon
“Sepertinya asyik menjadi sepertimu.”
“Ne, tentu. Aku ini orang yang bebas.”
Disela-sela mereka mengobrol, tiba-tiba donghae lewat tempat mereka duduk.
“Yah,” panggil donghae tiba-tiba dan berhenti di belakang chae rin
“Wae? Kau kemana tadi malam? Kenapa tidak menemuiku?!” beberapa murid yang sedang makan mendengar perbincangan chae rin dan donghae lalu mereka mengawasinya
“Aku berjaga semalaman. Bagaimana malam pertamamu disini? Menyenangkan?” donghae melirik ke arah Ji Yoon
“Ne, menyenangkan.” Chae rin tersenyum sembari melihat ji Yoon yang masih mengunyah permen karetnya
“Aku masih harus patroli sampai jam 10 nanti. Jaga dirimu.” Namja berambut cokelat itu lalu menjauh dari kedua yeoja itu
Sesaat setelah donghae menjauh.
“Dia perhatian sekali denganmu. Tidak biasanya dia seperti itu??”
“Jeongmal? Dia juga membelikanku beberapa gaun.”
“Hm, bukan donghae yang biasanya.” Mata Ji Yoon menatap ke depan
Dilihatnya seorang yeoja berambut kecokelatan panjang menggelombang  sedang mengawasi mereka dengan sengit.
“Yah, lihat itu.” Ji Yoon menyenggol pundak chae rin dan memberi kode agar chae rin memandang ke hadapannya
Yeoja di hadapan mereka semakin sengit memandangi kedua yeoja itu.
“Kenapa dia??” bisik chae rin
“Sepertinya kau mulai memiliki antifans.”
“Huh? Aku?”
“Ne,”
*teengg!!! Bunyi bel sarapan selesai
“Hari ini apa yang akan kita pelajari?”
“Uri? Kita belajar bela diri tentunya.”
“Oh!?” chae rin hanya melongo
<SKIP>
            Tempat Latihan Di Vampire Academy.
Semua murid disana mengenakan seragam mereka dan berdiri berkumpul membuat lingkaran menunggu guru mereka datang. Chae rin yang masih gugup terlihat malu-malu meski itu bukan sifatnya yang biasanya. Ketika beberapa dhampir berkumpul, mendadak datang seorang namja berkulit putih susu dengan mata merahnya dan gigi taringnya yang nampak siang itu. Semua murid lalu menyingkir dari jalan namja tampan itu. Namja berambut cokelat keriting itu berjalan menuju arah Ji Yoon dan Chae rin. Sementara chae rin melihat bingung, ji yoon hanya memainkan permen karetnya dan menggembung-gembungkannya. Sekarang namja berseragam vampire academy itu sudah berada di hadapan kedua yeoja itu.
“Masih berlatih nona Choi?” mulai namja itu
“Ck, mau apa kau kemari??” Tanya ji yoon acuh
“Aku? Aku ingin bertemu denganmu dan mengajakmu berkencan.”
“mwo??” chae rin melongo
“Cuih! Aku tidak sudi.” Tolak Ji yoon mentah-mentah
“YAH! Dasar pelacur darah! Jangan berpura-pura jual mahal di depan Kyuhyun!” teriak seorang siswi dari kerumunan murid itu
“Siapa yang jual mahal! Kemari kau jalang!” teriak Ji Yoon kesal
“Kau masih sama saja. Kuanggap itu sebuah tolakan. Aku akan mencoba lain hari. Annyeong!” namja itu tersenyum lalu meninggalkan mereka berdua
“Kau menolak vampire itu??”
“Lihat saja kelakuannya.”
Saat berjalan melewati beberapa murid, kyuhyun menghentikan langkah kakinya dan menoleh ke sebelah kanannya ke arah yeoja yang sedang memandangi kyu dengan terpana.
“Hyorin-ah, ku tunggu malam ini di kamarku.” Kyuhyun lalu melakukan kedipan kepada yeoja seksi di hadapannya
“Arrasseo.” Yeoja seksi di samping kyuhyun menjawab dengan seksi
Kyuhyun lalu keluar dari ruangan itu.
“AAAAAAAAAAh!! Kyuhyun oppa!!” jerit yeoja disana
“Ku rasa aku tahu yang kau maksud.” Chae rin hanya meringis
            Tak berapa lama tiba guru mereka dan bersama seorang namja. Donghae??
“Donghae??” gumam chae rin
“Kau tidak tahu dia asisten dosen?”
“Ani??”
“Donghae itu tampan, pintar, dan kuat. Tidak ada di akademi ini yang tidak menyukainya.”
“Benarkah?? Aku tidak tahu kalau dia memang benar-benar bintang disini.”
“Tapi  bukan hanya donghae super star disini. Masih ada kyuhyun dan siwon disini.”
“Nugu? Siwon? siapa dia?”
“KAu akan tahu nanti.”
Latihan mulai berlangsung. Dan donghae sebagai asisten dosen benar-benar melakukan pekerjaannya dengan professional. Tak ada gejolak api dimatanya seperti ketika bertemu chae rin. Kini wajahnya berubah dingin, kaku dan tanpa ada sedikitpun senyum. Chae rin hanya dapat memandangi donghae dari kejauhan diantara puluhan yeoja disana yang mengidolakan donghae.
            Donghae yang tadi hanya berdiam diri, sekarang ikut ambil bagian. Sang dosen yang memberikan arahan, donghae memperagakan apa yang di katakan dosennya. Gerakan tubuh donghae begitu lembut dan akurat. Indah dan membuat pesona donghae muncul saat itu juga.
“Kenapa tiba-tiba hatiku bergetar ketika melihat donghae??” batin chae rin sambil memegangi dadanya
Seusai mendeskrisikan sedikit gerakan, donghae melakukan penutupan lalu memandangi chae rin
“Dia begitu cantik.” Batin donghae sambil tersenyum
<SKIP>
Seusai latihan, chae rin dan Ji yoon berjaan bersama melewati lorong sambil sedikit bertukar cerita kehidupan masing-masing. Chae rin mencoba sebisanya menutupi tentang jati dirinya yang sesungguhnya.  Mereka lalu berhenti di depan loker dan membuka loker mereka masing-masing sambil mengambil beberapa buku.
“Yoon-ah.” Panggil chae rin ragu
“Wae?” Tanya Ji Yoon dengan nada yang pelan
“Aku ingin bertanya, kenapa yeoja tadi memanggilmu pelacur darah?”
“Kau ingin tahu?”
“Mmm, kalau kau tidak mau bercerita ya tidak papa.”
“Hm, pelacur darah itu sebutan untuk dhampir atau vampire yang mau dihisap darahnya oleh dhampir atau vampire lain. Ya bisa di sebut kanibal.”
“Kau melakukannya???”
“Mwo! Aku tidak melakukannya! Aku di panggil seperti itu karena kyuhyun yang temui tadi sering mengajakku melakukan hal seperti itu. Meski aku tidak pernah mau, mereka tetap saja memanggilku seperti itu karena kyuhyun sangat menginginkanku tidur dengannya.”
“heh? Dia sudah melakukan hal seperti itu?!”
“Ne. ketika dia melakukan  hubungan seks dengan dhampir lain, kyuhyun juga akan menghisap darah dhampir itu.”
“Omo!?” chae rin memegangi lehernya
“Jika kau tahu efek dari liur dhampir dan vampire, kau akan ketagihan.” Ji yoon lalu menutup pintu lokernya
“Apa jangan-jangan itu yang kurasakan ketika donghae mengigitku??” batin chae rin sambil menutupi lehernya
“Jangan sampai kau mau di begitukan. Sebutan pelacur darah itu tidak akan pernah bisa hilang.”
“Apa itu alasan donghae menyuruhku menyembunyikan bekas gigitan itu ?” Batinnya lagi
Tiba-tiba lewatlah Sandara Park si nona Dragomir bersama rekan yeojanya. Gerombolan vampire itu lalu mengamati dua gadis dhampir yang sedang mengobrol seru.
“Dia terlalu sederhana.” Bisik teman Sandara
“Ya benar, dia tidak ada apa-apanya denganmu Ssan.”
“Aku masih heran, bagaimana donghae bisa bertemu denganmu dan dia bagaimana kelanjutan hubungannya dengan sandara ?”
“Mwo? Donghae pernah memiliki hubungan khusus dengan puteri itu?”
“Ya Ampun, donghae benar-benar merahasiakannya darimu?”
“Aku benar-benar tidak mengerti?”
“Dulu sebelum kau datang, donghae dan Sandara pernah di kabarkan dekat. Mereka saling suka, tapi karena kehidupan sosial mereka berbeda, dan kabar mereka diam-diam pacaran belum terbukti.”
“Donghae?!” pekik chae rin
“DONGHAE?!” tiba-tiba yeoja berambut cokelat yang tadi memandangi mereka berdua ketika berada di kantin datang
“Kau ini kenapa?”chae rin mulai menampakkan dirinya yang sebenarnya
“Kenapa? Kenapa? Kau berani bertanya seperti itu padaku setelah berteriak nama donghae?!” Vampire berbadan lebih pendek dari chae rin itu menyilangkan tangannya  dengan kesal
“Sial! Aku menemui lagi yeoja yang seperti Sunny!” umpat chae rin dalam hati
“Jessica! Berhenti mengganggunya!” bentak Ji Yoon
“Oh?! Si pelacur darah sekarang berkelompot dengan yeoja seperti ini!?”
“Jaga ucapanmu itu!” ji Yoon terlihat kesal dan maju satu langkah
“Chammkkam Yoon-ah. Biar aku saja.” Chae rin lalu berjalan maju mendekati Jessica
“Hish, aku ingin mematahkan hidung dan tulang  pipinya.”
“Kau berani maju!?”
“KYAAAAAAAAAAAAK!!!” sebuah bogem melayang ke arah wajah Jessica
“OMO?!” teriak ji Yoon terkejut
<SKIP>           
            Di ruang Miss Hye In..
Tiba-tiba pintu dari ruangan itu terbuka dan Hye In dan chae rin yang sedang duduk berhadapn langsung melihat ke arah pintu itu.
“Donghae??”
“Donghae? Kau walinya?” Tanya Miss Hye In
“Mianhe Miss. Orang tua Chae rin di Siberia tidak ada yang bisa hadir. Saya yang akan menggantikannya.”
            Di luar ruangan Miss Hye in.
“Kenapa kau berulah? Simpan kekuatanmu untuk hal yang penting.”
“Aku kesal dengan yeoja itu.”
“Dia itu baru salah satunya! Apa jadinya jika kau dikeroyok para vampire dan dhampir lalu identitasmu terbongkar?! Kau bisa menjadi santapan bersama mereka?!” donghae menarik tangan chae rin
“Bahkan termasuk Sandara ??” chae rin menarik tangan donghae berlawan arah dan membuat donghae terhenti
“Siapa yang memberitahumu?” donghae menatap chae rin yang terlihat sedikit cemburu
“Semua orang mengetahuinya bukan?”
“Lebih baik kau ikut denganku!” donghae menarik tangan chae rin keluar dari koridor itu
            Di halaman belakang VA pukul 20.15.
Donghae dan chae rin terlihat sedang berjalan bersama rerumputan di depan sebuah labiririn yang tinggi di temani sinar rembulan yang begitu indah. Kedua orang yang masih mengenakan seragam sekolah itu berjalan  memandangi bulan. Langkah kaki mereka memasuki labirim yang begitu tinggi pagarnya.  Suasana begitu hening dan hanya suara jangkrik yang menemani kedua orang itu.
---------------Chae Rin Pov--------------
Baiklah, setelah dia menolongku dari masalah hukuman karena memukul seorang vampire, sekarang dia menyeretku ke halaman belakang akademi ini. Dan aku sangat takjup karena akademi ini begitu luas, entah bagaimana membuatnya sampai seperti ini. Awalnya suasana begitu hening dan sangat canggung sampai akhirnya donghae memulai pembicaraanya. Ya Tuhan, kenapa dia begitu ? begitu apa? Aku tidak bisa menggambarkan dia begitu tampan atau manis. Aku selalu terpesonadengan pandangan matanya yang tajam. Dibawah matanya terlihat garis hitam yang membuat matanya nampak tebal. Sekarang di bawah hujanan sinar bulan, matanya begitu terang dan jelas bercahaya berwarna merah. Rambutnya yang cokelat menambah pesona wajahnya yang pucat dengan bibir tipisnya itu. Dia terdiam saja dan dia tidak menyadari aku memandangi wajahnya itu.
“Sandara hanya masa laluku.” Mulainya sambil menatap lurus ke depan dan aku bisa melihat jelas gigi taringnya dari samping
“Hmm. Sebelumnya aku belum pernah menyukai satu orangpun namja kecuali oppaku.” Balasku dan tetap memandangi wajahnya
Hatiku terasa begitu tenang ketika berada di sampingnya. Ketika aku tidak melihatnya, rasanya aku ingin melihatnya. Bahkan hatiku kembali tenang ketika donghae berkata bahwa sandara hanya masa lalunya. Bahagianya hatiku ini.
“Kau belum pernah jatuh cinta sebelumnya?” tanyanya lagi dan membuatku ingin bersandar di bahunya yang tidak terlalu jauh jaraknya dengan kepalaku
“Aniya.”
Jawabku sambil menyandarkan kepalaku di bahu donghae sambil merangkul tangannya yang dingin dan mataku terpejam merasakan tenangnya bersandar di bahu namja yang penuh pesona ini
----------End----------
Donghae diam tetap memandang lurus kedepan dan membisu.
--------------Donghae Pov-----------------
Aku tidak tahu kenapa tidak bisa mengucapkan kata-kata apapun. Badanku membeku saat dia menyandarkan kepalanya di bahuku bahkan merangkul lengan kananku. Tangannya begitu hangat. Aku belum pernah merasakan kehangatan yang seperti ini. Ini lebih hangat dari berada di depan perapian maupun menggunakan penghangat ruangan. Rasanya begitu alami dan tidak sepanas sinar matahari. Mendadak aku sulit bernafas lagi dan dadaku terasa sesak. Sangat sesak sampai aku tak bisa mengucapkan sepatah kata. Aku senang dan bahagia ketika chae rin merangkul dan menyadarkan kepalanya. Rasanya hormone kebahagiaan mengalir di seluruh pembuluh darahku dan merusak system kerja otakku. Buktinya aku tidak bisa melakukan apapun. Meskipun rasanya aneh, tapi aku tidak ingin dia melepaskanku. Ani, aku tidak ingin dia menghentikan hal yang membahagiakanku seperti ini. Wajahnya yang begitu polos membuatku tak berdaya. Aku masih saja berjalan tanpa berani memandangi wajahnya. Rambutnya yang lembut menyentuh kulitku yang sedingin es dan membuatku hangat. Apa aku jatuh cinta dengan manusia ini?? Tapi ini berbeda ketika aku jatuh cinta dengan Dara waktu itu. Apa manusia ini adalah takdirku?? Pertanyaan di kepalaku seketika menghilang ketika aku melihat seorang namja berbadan tinggi dan sedang menarik koper berhenti lalu memandangi kami berdua. Chae rin langsung melepaskan rangkulannya dan terkejut melihat namja itu juga. Aku tidak ingin dia melepaskanku!
------End------
            Namja itu memandangi mereka berdua dan chae rin terlihat sedikit takut karena wajah namja itu tidak terlalu nampak saat membelakangi sinar bulan. Donghae menyipitkan matanya lalu membuka lebar matanya.
“Siwon-ah.” Ucap donghae kembali bersuara dingin berbeda dengan barusan
“Oh? Dia?” chae rin menunjuk siwon
“Kenapa kau keluar malam-malam begini?” Tanya siwon sambil berjalan mendekati kedua orang itu
“Aku hanya mencari udara segar.” Balas donghae dengan patuh seperti bawahan siwon
“Kenapa makhluk seperti mereka begitu mengagumkan! Bahkan namja di depanku ini begitu luar biasanya tampan!” batin chae rin
“Dan dia?” siwon melihat yeoja di samping donghae
“Dia? Dia murid baru di akademi.”
“Annyeong hasseo. Lee Chae Rin imnida.” Chae rin membungkukkan badannya
“Dari keluarga vampire mana kau nona Lee?” Tanya siwon
“Aku bukan dari keluarga vampire, aku dari keluarga dhampir.”
“Oh jinjja?” siwon yang nampak ramah itu terkejut mendengar perkataan Chae Rin
“Ne, hehehe. Bangap seumnida.”
“Ne, bangapta,” balas siwon sambil tersenyum
“Donghae, bawa dia masuk ke dalam. Bukankah kalian harus tidur sebelum jam 10?”
“Ne. baiklah aku akan membawanya kembali ke asarama. Kajja!” donghae menarik tangan chae rin

*tbc* 
like + comment ne ?

Related Articles

0 comments:

Posting Komentar