In

[Fanfiction Super Junior] Blood Promise Part 10 (FINAL)


Author             : Winahyu Saputri ( @winanaaa )
Cast     : 
Namja :
-          Lee Donghae 'Alexander Leethe Dragomir'
-          Cho Kyuhyun 'Lachain Shan Dragomir'
-          Choi Siwon 'Andrew Shi Yuan Dragomir'
-          Lee hyuk jae 'Leerant Luke Dragomir'
-          Kim JongWoon (Yesung)
-          Lee Sungmin
-          All member super Junior, SMFamily, all korean artist
Yeoja   :
-          Lee Chae Rin
-          Choi Ji Yoon
-          Kim Hye In
-          Song Ji Hyo a.k.a Galina
-          Boa Kwon
-          SMFamily and All Korean artist

Genre : Roman, Funky, Mystery, Horor, Friends, Yadong etc.
ATTENTION : Typo beterbangan!! :D
NB : ff ini terinspirasi dari sebuah novel. Dan tidak ada tindakan plagiat.
           
Hari berikutnya..
            Sejak semua kebenaran terungkap, donghae mulai mengurus semua hal yang berbau istana. Meskipun dia sudah menjadi seorang pangeran, namja yang mencintai chae rin ini masih menyempatkan dirinya untuk menemui gadis itu meskipun yesung sudah memperingatkannya. Terlihat kedua orang itu sedang duduk bersama di bawah jembatan dimana ketika berciuman pertama kalinya. Chae rin terlihat sedang menyandarkan kepalanya di pundak donghae. Namja yang mendapat panggilan Alexander itu merasa begitu bahagia ketika yeoja yang dicintainya berada di sampingnya, menemaninya dan mencintainya.
“Donghae-ya…” panggil chae rin masih bersandar di pundaknya
“Wae?”                                                                 
“Aku bahagia ketika berada di sampingmu.”
“Nado rin-ah. Saranghae.” Ucap donghae
“Jinjja??” chae rin mendadak mengangkat kepalanya
“Ne? wae?”
“Jika kau mencintaiku, ubahlah aku menjadi sepertimu.”
“Mwo? Kenapa? Oppamu sudah kembali menjadi manusia?”
“Aku sudah senang membuat oppaku kembali ke kehidupannya yang sebenarnya. Tapi, aku menyukai kehidupanmu sebagai vampire dan dhampire. Aku suka disini.” Wajah senang chae rin membuat donghae tak mampu melakukan apapun
“Jika kau tidak bisa menjadi manusia, aku yang akan menjadi sepertimu.” batin chae rin ketika melihat donghae terdiam
“Kau tidak bisa menjadi sepertiku.” Elak donghae
“Aniya, aku bisa! Aku bisa melakukannya jika kau mengigitku?”
“Kau ini seorang manusia. Aku tidak berhak mengubahmu menjadi seorang dhampire.”
“Tentu bisa! Sesuai perjanjianmu, kau boleh memintaku melakukan apapun. Jadi kau bisa menghisap darahku ?”

“…….” Donghae menatap wajah chae rin penuh kecemasan
“Kau sudah mengembalikan oppaku, sekarang aku akan melakukan semuanya untukmu?”
“Andwae.” Singkat donghae
“Wae? Kenapa tidak bisa?”
“…..” namja bermata merah saat malam itu masih memandang yeoja cantik di hadapannya dengan tatapan penuh kecemasan
“Aku ingin menjadi sepertimu! hidup bersamamu! Kita akan selalu bersama ! dan abadi! Tidak akan ada lagi yang memisahkan kita oppa??”
“Aku akan hidup di dunia vampire ini hanya bersamamu!” ucap chae rin senang sambil melebarkan matanya yang sipit
“Kenapa kau begitu pabbo chae rin? Merelakan hidupmu yang berharga hanya demi seorang vampire yang setiap saat bisa membunuhmu?” batin donghae sambil menatap pilu yeoja yang di cintainya itu
“Kenapa kau diam??” saat chae rin bertanya, tiba-tiba donghae berdiri dari tempatnya duduk
“Bagaimana jika permintaanku bukan menghisap darahmu?” donghae menatap langit yang penuh bintang
“Lalu?”
“Pergilah dari hidupku.”
“Mwo?” chae rin nampak bingung
“Permintaan terakhirku, aku hanya ingin kau pergi dari kehidupanku.” Ucap donghae dingin kemudian meninggalkan chae rin begitu saja
“Donghae?! Donghae!” panggil chae rin dari kejauhan
******
            Seminggu kemudian..
Semenjak kejadian donghae berkata bahwa dia tidak ingin bertemu dengan chae rin, donghae tidak lagi menampakkan dirinya lagi di akademi. Donghae semakin sibuk mengurusi kerajaan vampirenya dan sudah tidak kembali lagi ke sekolah. Chae rin setiap saat menunggu namja itu kembali ke sekolah untuk menemuinya dan meminta maaf padanya atas perkataannya yang kasar minggu kemarin. Namun tidak, donghae sama sekali tidak kembali ke akademi. Chae rin selalu memandangi ponselnya setiap waktu jika saja donghae menghubunginya. Sayangnya donghae juga tidak melakukannya. Donghae menghilang begitu saja tanpa mengabari chae rin.
<SKIP>
Donghae pergi ke Rusia untuk menyelesaikan masalah kerajaan vampirenya bersama vampire-vampire dari rusia. Chae rin hanya mendapatkan info-info tersebut dari murid-murid yang selalu aktif mengenai berita si pangeran muda itu. Yeoja yang sedang berdiri di depan kamar asrama milik donghae dulu. Gadis berambut menggelombang dengan seragam vampire academy berwarna hitam itu berdiri di depan kamar donghae dan menunggu lama.
“Kapan dia akan kembali kemari??” gumam chae rin sambil bersandar di dinding samping pintu kamar donghae
“Rin-ah!” panggil seseorang dan membuat Chae rin menoleh ke asal suara
“Oh Kyuhyun? Ji Yoon?” Tanya chae rin sambil menjauh dari tembok yang disandarinya
“Kenapa kau berada disini?” Tanya Ji Yoon
“Aku hanya menunggu donghae kalau saja dia kembali kemari.”
“Itu mustahil dhampir cantik. Seorang pangeran tidak akan lagi kembali ke sekolahnya.” Sahut kyuhyun
“Begitukah?” Tanya chae rin dengan muka sedih
“Rin-ah, lebih baik kita bicara sebentar.” Pinta ji yoon
“Ne.” singkatnya
<SKIP>
            Di kantin VA pukul 19.54
Chae rin dan Ji Yoon sedang duduk berhadapan di tengah ruangan yang luas dan penuh meja panjang itu.
“Rin-ah? Gwaenchanna?” Tanya rekan chae rin saat melihat chae rin melamun
“Ne, gwaenchanna.”  Singkat chae rin
“Apa yang terjadi antara kau dan donghae?”
“Dia menginginkanku pergi dari hidupnya.”
“Untuk apa? Apa alasannya?? Apa ada yeoja lain??”
“Aniya. Mollasseo.” Chae rin menggelengkan kepalanya dan matanya terlihat lebam seperti habis menangis
“Pasti ada alasan yang kuat kenapa dia mengatakannya? Apa kalian ada masalah?”
“Aniya.”
“Aku yakin donghae melakukannya pasti ada alasan yang kuat. Dia tidak akan semudah itu menyuruh yeoja yang berharga untuknya pergi begitu saja. Apa lagi kau chae rin? Orang yang membantunya mengungkap siapa sebenarnya diri donghae!”
“Aku tidak tahu kenapa dia tega melakukannya padaku? apa karena kau seorang manusia?”
“Rin-ah..” ji yoon mencoba menenangkan yeoja yang hampir menangis itu
“Kenapa dia tidak mau jika aku menjadi sepertinya dan seperti kalian!?” bentak chae rin
“Pasti ada alasan lain Rin-ah.”
“Apa?! Apa alasannya?! Aku begitu tersiksa ketika donghae tidak di sampingku!”
“Aku tahu, aku mengerti apa yang kau rasakan..”
“Hatiku sakit Yoon-ah! Rasanya begitu membuatku kesal! Aku merindukannya, tapi dia tidak pernah datang lagi untukku. Dia menghilang begitu saja?! Wae?!” air mata chae rin  menetes dengan mudahnya saat itu juga
“Sudahlah, tenangkan dirimu. Aku bisa mamahamimu.”
<SKIP>
            2 minggu kemudian di ruang latihan Vampire Academy..
Terlihat chae rin berlatih seperti biasanya meskipun dia sedikit lemas. Ketika berlatih, tiba-tiba datang siwon dari balik pintu latihan. Semua orang menghentikan latihan dan melakukan bow kepada namja berdarah dragomir itu. Namja yang berbadan tinggi tegap itu lalu berjalan mendekati chae rin.
“Donghae sampai di Mekpo petang ini pukul 5.30 di bandara” bisik siwon lalu siwon pergi keluar lagi
“Apa yang dia bicarakan??” Tanya Ji Yoon kepada chae rin yang mematung
“Donghae pulang.” Chae rin melihat ke arah jam dinding
“Kapan?”
Sekarang pukul 4.00 p.m
“Omo! Aku harus pergi sekarang!” chae rin mendadak berlari meninggalkan Ji Yoon yang mendengarkan perkataannya
<SKIP>
            Bandara pukul 05.48 p.m KST.
Chae rin terlihat berdiri di seberang jalan dari pintu masuk bandara. Yeoja itu menunggu lama di dekat parkiran mobil disana. Mobil-mobil banyak yang berlalu lalang di hadapannya, namun chae rin tetap mencoba melihat dari sana jika saja donghae keluar dari pintu utama. Tak berapa lama keluarlah seorang namja yang berambut sedikit berwarna kecokelatan dengan kopernya. Chae rin langsung tersenyum lebar kepada vampire yang terlihat sama seperti manusia di sekitarnya.
“DONGHAE OPPA!!!” teriak chae rin girang sambil melambai-lambaikan tangannya
Donghae yang mendengar suara itu langsung memandangi chae rin dari seberang jalan yang lebar di bandara itu.
“Apa yang dia lakukan disini?” donghae memandangi yeoja yang sedang berteriak-teriak sambil  melambaikan tangannya
“Ah chammkammal! Aku akan kesana!” tanpa memandang kiri kanan chae rin langsung berlari menyebrang
“Tiiinn-tiinn!!! Ciiiiitt!!!” suara klakson dan mobil yang  berlalu lalang di sana dan mobil itu di rem mendadak membuat chae rin terkejut.
“YAH YAH YAH!! Berhenti!! Itu berbahaya!” melihat chae rin hampir tertabarak beberapa mobil donghae langsung berlari ke arah chae rin
Donghae berlari menyebrangi jalan yang ramai mobil tersebut.
Tiiiiinnnn-tiiiinn!!!! Bunyi nyaring suara klakson mobil saat donghae berlari melewati mobil yang melaju kencang.
“Tetap disana!” teriak donghae sambil mencoba menyebrang dari jalan yang ramai oleh penumpang pesawat yang datang dan pergi
Chae rin terdiam di tengah jalan melihat namja yang dicintainya menyebrang jalan sambil mempertaruhkan nyawanya jika dia tertabrak mobil yang melaju kencang. Donghae berhasil menghindari satu mobil lagi dan berhasil menggenggam tangan chae rin. Dengan cepat donghae langsung menarik tangan chae rin dan mengajaknya berlari ke tepi jalan. Dengan muka penuh khawatir dan emosi, donghae langsung mencengkram kedua pundak chae rin dan matanya kini memerah disana.
“Donghae-ya??” panggil chae rin pelan takpercaya bisa melihat donghae lagi
“Berapa usiamu!” bentak donghae
“…..” chae rin melongo
“Apa kau seorang anak kecil?! Bagaimana bisa kau menyebrang seperti orang bodoh?!”
“Oppa aku akan pergi demi kau.” Sahut chae rin masih melongo saat melihat kekhawatiran memenuhi wajah donghae
“Itu lebih baik !” bentak donghae sambil memelototi chae rin
“Mwo? Kau tidak mengkhawatirkanku jika aku pergi?!” Tanya chae rin dengan nada yang sedih dan berharap
“Aku tidak mengkhawatirkanmu, tapi aku mengkhawatirkan diriku jika aku masih mengkhawatirkanmu.” Ucap donghae pelan sambil melepaskan tangannya dari pundak chae rin
“…..” chae rin terlihat begitu tak percaya dan hatinya hancur berkeping-keping
“Dan mulai sekarang, aku tidak akan pernah menemuimu lagi.” donghae berjalan kembali ke seberang jalan dan meninggalkan chae rin sendirian di tengah-tengah keramaian
Chae rin memandangi punggung donghae dari belakang. Air matanya kembali membanjiri pipinya
“Hatiku benar-benar sakit. Aku berusaha sangat keras membuat diriku kuat. Pasti ada alasan kenapa donghae melakukannya.” Batin chae rin saat air matanya masih mengalir
******
            1 minggu kemudian…
Di ruang kerja Hye In. terlihat eunhyuk dan chae rin sedang berdiri di depan meja hye in.
“Kami akan segera pergi Miss.” Ucap eunhyuk
“…” chae rin terdiam membuang mukanya
“Benarkah itu chae rin?” Tanya hye in
“Ne, tapi, aku akan tinggal disini sebentar lagi Miss, tolong aku, sekali saja.” Ucapnya meminta sambil mengacungkan jari telunjuknya
“mwo? Kau tidak pulang bersamaku??” Tanya eunhyuk kepada chae rin
“Oppa pulang dulu, nanti aku akan menyusul.”
“Hmm.. geurae,”
“Baiklah, pengawal akan mengantarkan eunhyuk sampai rumahmu.”
“Gamsahamnidah Miss.”
“Ani, aku yang seharusnya berterimakasih pada kalian.” Ucap hye in sambil tersenyum kepada chae rin
<SKIP>
            setelah menemui miss hye in, chae rin masuk ke asramanya dan mengambil ponselnya. Kini Chae rin memberanikan diri untuk mengirim pesan kepada donghae.
“Aku ingin bertemu denganmu di dekat labirin malam ini.” Pesan chae rin kepada donghae
<SKIP>
            Di tengah taman di belakang vampire academy terlihat chae rin sedang berdiri sendirian menunggu donghae. Tak berapa lama datanglah seorang vampire yang mengenakan jubah hitamnya. langkah kakinya begitu mengagumkan dan tanpa butuh waktu lama namja itu sudah berdiri di hadapan chae rin. Donghae dan chae rin kini berdiri berhadapan. Chae rin yang sedang mengenakan blus merah dengan rok hitamnya itu memandangi donghae dengan tatapan yang begitu menyedihkan. Donghae tetap menatap dingin yeoja yang di hadapannya itu.
“Kenapa kau masih belum pergi?” mulai donghae dengan nada dinginnya
“Kenapa kau menanyakan hal itu lagi? apa kau ingin semua ini berakhir ??!” suara chae rin sedikit meninggi dan membuat donghae terdiam. Ekspresi wajah donghae yang dingin perlahan menjadi ekspresi wajah yang menunjukkan kesedihan dan luka.
“…..” donghae terdiam
“Kau bilang kau mencintaiku!?” bentak chae rin
(NowPlaying : Moment – 2AM )
“Aku tidak pernah sekalipun mencintaimu!” donghae mengatakan hal yang bohong meskipun hati kecilnya terluka ketika dia mengatakannya
“Wae?! Kenapa kau tidak bisa meyakinkan dirimu sendiri!? Kau tidak bisa menyerah begitu saja hanya karena aku seorang manusia! Andwaeyo?!”
“Lebih baik kau segera pergi!” bentak donghae kesal
“Naneun, donghae-ya saranghamnidah!” ucap chae rin tiba-tiba dan membuat hati donghae semakin sakit
“Kau adalah nasibku!” teriak chae rin sambil meneteskan air matanya
“…..” donghae terdiam tak tega melihat yeoja yang dicintainya itu meneteskan airmatanya
“Aku menyukai Lee Donghae sampai mati!” suara tangis chae rin kini menjadi-jadi
“Mau kau vampire, iblis, astral, dhampire atau apapun, aku tetap mencintaimu!”
“Kumohon jangan menyuruhku pergi….” Air mata chae rin semakin deras menetes dan dia mengatakan semua hal yang selalu membuatnya tertekan
“Jika kau tak mau pergi, aku yang akan pergi.” Singkat donghae lalu berjalan pergi begitu saja meniggalkan chae rin
Chae rin masih menangis sambil melihat terus donghae.
--------Donghae Pov--------
Aku tetap lurus berjalan ke depan, seakan tidak mendengar semua isak tangisnya. Aniya, aku tidak akan berbalik dan kembali untuk memeluknya. Tidak bisa lagi. aku tidak bisa membiarkan orang yang kucintai menjadi sepertiku jika dia tetap bersamaku. Aku tidak bisa membiarkannya terluka jika mencintaiku. Air mataku tiba-tiba menetes begitu saja tanpa ku sadari. Langkah kakiku sedikit goyah dan hatiku benar-benar sakit, sesak dan aku benar-benar tidak bisa bernafas lagi. tubuhku mengigil, lemas dan aku masih berjalan. Isak tangisnya masih begitu jelas terdengar di telingaku, aku mencoba mengabaikannya meskipun aku membohongi diriku lagi yang menginginkan menghiburnya agar tidak menangis. Perlahan aku semakin menjauh darinya, hatiku semakin lama semakin sakit. REMUK. Lebih sakit jika dibandingkan sebuah pasak menacap di jantungku. Aku tau chae rin benar-benar terluka, tapi aku lebih terluka darinya. Aku lebih menderita darinya, aku lebih tersiksa darinya. Lebih dari semua kepedihan yang dirasakannya. Aku tidak tahu kenapa air mataku masih saja menetes ketika aku sudah tidak lagi mendengar suaranya. Akhirnya kau menghentikan langkah kakiku sejenak.
“Chae Rin, saranghaeyo. Mianhe membuatmu seperti ini.” Ucapku pelan lalu aku melanjutkan lagi langkah kakiku.
----------------End--------------------
Setelah donghae benar-benar pergi.
“Waeyo donghae!? Wae??” tangis chae rin lagi
****
            Hari berikutnya…
Di depan rumah Eunhyuk, terlihat rumah itu begitu tak terurus. Namja yang membawa tas kecil di pundaknya itu berjalan perlahan menuju rumahnya yang sebenarnya. Namja itu berhenti di depan pintu dan mencoba membuka pintu rumah itu. Sama sekali tidak dikunci pintu itu dan membuat eunhyuk mudah masuk. ruangan di rumahnya terlihat begitu berantakan dan kotor.
“Yeobo..” panggil eunhyuk sambil berjalan pelan masuk ke depan
Tak ada balasan apapun dari boa. Sesampainya di depan kamarnya, eunhyuk membuka pintu kamarnya dan terlihat seorang yeoja sedang duduk di depan jendela dan menangis.
“Yeobo?” panggil eunhyuk dan membuat yeoja itu menoleh
Wajahnya begitu muram dengan lingkaran hitam di sekitar matanya. Yeoja itu seakan tak percaya dengan apa yang dilihatnya. Dengan cepat yeoja itu berdiri dan berlari menghambur ke pelukan eunhyuk
“EUNHYUK OPPA!” teriaknya sambil memeluk eunhyuk begitu erat
“Mianhe.” Ucap eunhyuk
“Aku merindukanmu! Kemana saja kau ini!” tangisnya di pelukan eunhyuk
“Mianhe. Aku janji tidak akan meninggalkanmu lagi yeobo.”
<SKIP>
            Di rumah sungmin, terlihat sungmin sedang menonton televise. Tiba-tiba ponselnya bergetar. Dengan malasnya namja itu mengambil ponselnya.
“Uh? Boa nuna?” batin sungmin
“Ne, annyeonghasseo??” ucap sungmin mengangkat telepon itu
“EUNHYUK-AH!” sungmin bangun dari sofanya dan langsung berlari keluar dari rumahnya
            Sungmin berlari kencang menuju rumah chae rin yang tepat berada di sampingnya. Dengan perasaan campur aduk, sungmin langsung membuka pintu itu tanpa mendengarkan lagi perkataan eunhyuk di telfon.
“RIN-AH!” panggil sungmin ketika pintu rumah itu dibukanya
Hening. Tak ada balasan apapun dari rumah yang mulai berdebu itu,
“Eunhyuk-ah, apa chae rin di sana?”
“Ani, dia masih berada di suatu tempat dan aku tidak tahu kapan dia akan kembali.”
“Ah geurae? Aku akan menemui mu nanti.”
“arrasseo.”
Sungmin menutup panggilan itu kemudian memandangi ruangan itu dengan perasaan penuh kesedihan.
“Kapan kau akan kembali??” ucapnya
<SKIP>
Di kamar asrama terlihat chae rin sedang membereskan barang-barangnya. Ji yoon yang duduk disampingnya hanya melihatnya dengan rasa sesal.
“Kenapa wajahmu kau lipat-lipat seperti itu?” mulai chae rin
“Kau yakin akan pergi dan meninggalkan donghae?”
“Bukan aku yang meninggalkan donghae, tapi donghae yang meninggalkanku. Jaga dirimu.” Ucapnya sambil menepuk pundak ji yoon
“Aku pasti akan sangat merindukanmu.”
“Ani, ada kyuhyun yang  menemanimu.”
Chae rin kemudian menemukan pasaknya di laci mejanya.
“Aku akan membawa ini untuk kenang-kenangan. Hehehe.” Candanya
“Ah, rin-ah!”
“Gwaenchanna.” Senyumnya tulus
            Di ruangan miss hye in.
Chae rin sudah berada di depan miss hye in dan siap mengucapkan selamat tinggal.
“Miss, saya akan pergi sekarang.”
“Jeongmal??” miss hye in berdiri dari kursinya dan mendekati chae rin
“Gamsahamnidah untuk semuanya…” ucapan chae rin terpotong oleh miss hye in
“Gumawo rin-ah, kau telah membantu kami.” Ucap miss hye in yang tiba-tiba memeluk chae rin
Hati chae rin terasa sakit dan dia menyadari semua orang disini menyayanginya. Dia semakin berat untuk meninggalkan tempat itu. Dan ketika dia keluar dari ruangan miss hye in, tiba-tiba datang siwon yang mengantarkanya.
“Mian atas sikapku yang kasar padamu waktu itu.”
“Ah, gwaenchanna.” Ucap chae rin ambil menuruni tangga
“Kau yakin ingin pergi dari sini dan meninggalkan donghae?”
“Donghae menginginkan aku pergi.”
“Aku tidak yakin donghae berkata jujur. Pasti ada sesuatu yang disembunyikannya. Apa kau tau apa yang dilakukan donghae ketika disuruh Kai memilih antara dara dan kau ?”
“Apa??”
“Dia bilang tidak bisa melepaskanmu.” Siwon langsung menghentikan langkah kakinya ketika chae rin dan siwon sudah berada di depan pintu akademi
Chae rin terdiam dan siwon lalu meninggalkannya sambil mengucapkan selamat tinggal. Yeoja itu terhenti di depan pintu dan perasaannya bimbang sejenak. Namun tanpa banyak berpikir, chae rin langsung kembali berjalan menuju pintu dan membuka pintu itu. Sinar putih nampak dari pintu gerbang itu dan membuat cahaya putih itu menyinari semuanya.
****
            Di belakang rumah sungmin..
Sungmin sedang membersihkan beberapa sampah dedaunan di sana. Saat dia membungkukkan badan, tiba-tiba dia melihat sepasang kaki yang menganakan sepatu sedang berdiri di depannya. Sungmin menghentikan pekerjaanya, lalu melihat siapa yeoja yang berdiri didepannya. Dilihatnya sampai atas dan ternyata yeoja itu…
“Rin-ah??” ucapnya terkejut
“Annyeong oppa!” sapa yeoja itu senang
“Akhirnya kau kembali!” sungmin langsung memeluk yeoja yang mengenakan rok mini itu
“Aku sangat merindukanmu!” sungmin semakin erat memeluk chae rin dan chae rin meneteskan air matanya
“Nado oppa.” Chae rin kini membalas pelukan sungmin dan air matanya semakin deras mengalir
<SKIP>
            Setelah itu, mereka masuk ke dalam rumah sungmin dan mereka mengobrol ria.
“Apa saja yang kau lakukan selama ini?” Tanya sungmin sambil menyiapkan makanan untuk chae rin
“Aku bertemu seseorang, dan dia merubah hidupku.”
******
            Hari demi hari beganti, bulan demi bulan berlalu dan musim demi musim berganti. Chae rin kembali melakukan kehidupannya seperti sebelumnya. Dia masih berlatih judo, dan karena dia mempelajari banyak jurus judo di Vampire Academy, dia semakin tangguh dan menjuarai berbagai pertandingan. Tak hanya judo, dia juga tidak melupakan kuliahnya.
            Suatu hari ketika chae rin pulang ke rumah petang hari. Yeoja itu berjalan menuju halaman belakang rumahnya. Dilihatnya pohon mizukinya. Chae rin menyadari sesuatu yang janggal. Ternyata pohon itu sedang berbunga malam itu. Chae rin terkejut dan kagum karena bunga-bunga itu nampak begitu indah berwana merah muda. Ada beberapa bunga yang berguguran dan chae rin memandang ke atas. Ketika sedang memandangi guguran bunga itu, chae rin memandang lurus ke depan di belakang pohon itu. Dilihatnya seseorang yang di kenalnya. Pakaianya hitam, rambutnya kecokelatan, wajahnya pucat dan matanya bersinar merah di petang kala itu. Chae rin menarik nafas dalam-dalam lalu melemparkan tasnya. Dengan cepat yeoja itu berlari ke arah namja yang berdiri di balik pohon mizukinya. Secepat kilat chae rin berada di depan namja itu dan langsung menghambur dipelukan namja itu.
“Aku sangat merindukanmu pabboya!” ucap chae rin menangis sesenggukan di pelukan namja itu
“Kau tidak tahu betapa aku lebih merindukanmu.” Ucapnya
“Aku mencintaimu Lee Donghae.”
“Aku mencintaimu Lee Chae Rin.”
Mereka berdua berpelukan di bawah guguran bunga mizuki di tengah petang itu

“Pohon ini tidak akan berbunga sampai kau menjadi dewasa…”

Mian kalau endingnya jelek… hahaha
Gamsahamnidah yang udah baca.. like + commentnya kutunggu ^^

Related Articles

0 comments:

Posting Komentar