Author : Winahyu Saputri ( @winanaaa )
Cast :
Namja :
-
Lee Donghae 'Alexander Leethe
Dragomir'
-
Cho Kyuhyun 'Lachain Shan Dragomir'
-
Choi Siwon 'Andrew Shi
Yuan Dragomir'
-
Lee
hyuk jae 'Leerant Luke Dragomir'
-
Kim JongWoon (Yesung)
-
Lee Sungmin
-
All member super Junior, SMFamily,
all korean artist
Yeoja :
-
Lee Chae Rin
-
Choi Ji Yoon
-
Kim Hye In
-
Song Ji Hyo a.k.a Galina
-
Boa Kwon
-
SMFamily and All Korean artist
Genre : Roman, Funky, Mystery, Horor, Friends, Yadong etc.
ATTENTION : Typo beterbangan!! :D
NB : ff ini terinspirasi dari sebuah
novel. Dan tidak ada tindakan plagiat.
Hari berikutnya..
Sejak semua kebenaran
terungkap, donghae mulai mengurus semua hal yang berbau istana. Meskipun dia
sudah menjadi seorang pangeran, namja yang mencintai chae rin ini masih menyempatkan
dirinya untuk menemui gadis itu meskipun yesung sudah memperingatkannya. Terlihat
kedua orang itu sedang duduk bersama di bawah jembatan dimana ketika berciuman
pertama kalinya. Chae rin terlihat sedang menyandarkan kepalanya di pundak
donghae. Namja yang mendapat panggilan Alexander itu merasa begitu bahagia
ketika yeoja yang dicintainya berada di sampingnya, menemaninya dan
mencintainya.
“Donghae-ya…” panggil chae rin masih bersandar di
pundaknya
“Wae?”
“Aku bahagia ketika berada di sampingmu.”
“Nado rin-ah. Saranghae.” Ucap donghae
“Jinjja??” chae rin mendadak mengangkat kepalanya
“Ne? wae?”
“Jika kau mencintaiku, ubahlah aku menjadi
sepertimu.”
“Mwo? Kenapa? Oppamu sudah kembali menjadi manusia?”
“Aku sudah senang membuat oppaku kembali ke
kehidupannya yang sebenarnya. Tapi, aku menyukai kehidupanmu sebagai vampire
dan dhampire. Aku suka disini.” Wajah senang chae rin membuat donghae tak mampu
melakukan apapun
“Jika kau tidak bisa menjadi manusia, aku yang akan
menjadi sepertimu.” batin chae rin ketika melihat donghae terdiam
“Kau tidak bisa menjadi sepertiku.” Elak donghae
“Aniya, aku bisa! Aku bisa melakukannya jika kau
mengigitku?”
“Kau ini seorang manusia. Aku tidak berhak
mengubahmu menjadi seorang dhampire.”
“Tentu bisa! Sesuai perjanjianmu, kau boleh
memintaku melakukan apapun. Jadi kau bisa menghisap darahku ?”
“…….” Donghae menatap wajah chae rin penuh kecemasan
“Kau sudah mengembalikan oppaku, sekarang aku akan
melakukan semuanya untukmu?”
“Andwae.” Singkat donghae
“Wae? Kenapa tidak bisa?”
“…..” namja bermata merah saat malam itu masih
memandang yeoja cantik di hadapannya dengan tatapan penuh kecemasan
“Aku ingin menjadi sepertimu! hidup bersamamu! Kita
akan selalu bersama ! dan abadi! Tidak akan ada lagi yang memisahkan kita
oppa??”
“Aku akan hidup di dunia vampire ini hanya
bersamamu!” ucap chae rin senang sambil melebarkan matanya yang sipit
“Kenapa kau begitu pabbo chae rin? Merelakan hidupmu
yang berharga hanya demi seorang vampire yang setiap saat bisa membunuhmu?”
batin donghae sambil menatap pilu yeoja yang di cintainya itu
“Kenapa kau diam??” saat chae rin bertanya,
tiba-tiba donghae berdiri dari tempatnya duduk
“Bagaimana jika permintaanku bukan menghisap
darahmu?” donghae menatap langit yang penuh bintang
“Lalu?”
“Pergilah dari hidupku.”
“Mwo?” chae rin nampak bingung
“Permintaan terakhirku, aku hanya ingin kau pergi
dari kehidupanku.” Ucap donghae dingin kemudian meninggalkan chae rin begitu
saja
“Donghae?! Donghae!” panggil chae rin dari kejauhan
******
Seminggu
kemudian..
Semenjak kejadian donghae berkata bahwa dia tidak
ingin bertemu dengan chae rin, donghae tidak lagi menampakkan dirinya lagi di
akademi. Donghae semakin sibuk mengurusi kerajaan vampirenya dan sudah tidak
kembali lagi ke sekolah. Chae rin setiap saat menunggu namja itu kembali ke
sekolah untuk menemuinya dan meminta maaf padanya atas perkataannya yang kasar
minggu kemarin. Namun tidak, donghae sama sekali tidak kembali ke akademi. Chae
rin selalu memandangi ponselnya setiap waktu jika saja donghae menghubunginya.
Sayangnya donghae juga tidak melakukannya. Donghae menghilang begitu saja tanpa
mengabari chae rin.
<SKIP>
Donghae pergi ke Rusia untuk menyelesaikan masalah
kerajaan vampirenya bersama vampire-vampire dari rusia. Chae rin hanya
mendapatkan info-info tersebut dari murid-murid yang selalu aktif mengenai
berita si pangeran muda itu. Yeoja yang sedang berdiri di depan kamar asrama
milik donghae dulu. Gadis berambut menggelombang dengan seragam vampire academy
berwarna hitam itu berdiri di depan kamar donghae dan menunggu lama.
“Kapan dia akan kembali kemari??” gumam chae rin
sambil bersandar di dinding samping pintu kamar donghae
“Rin-ah!” panggil seseorang dan membuat Chae rin
menoleh ke asal suara
“Oh Kyuhyun? Ji Yoon?” Tanya chae rin sambil menjauh
dari tembok yang disandarinya
“Kenapa kau berada disini?” Tanya Ji Yoon
“Aku hanya menunggu donghae kalau saja dia kembali
kemari.”
“Itu mustahil dhampir cantik. Seorang pangeran tidak
akan lagi kembali ke sekolahnya.” Sahut kyuhyun
“Begitukah?” Tanya chae rin dengan muka sedih
“Rin-ah, lebih baik kita bicara sebentar.” Pinta ji
yoon
“Ne.” singkatnya
<SKIP>
Di
kantin VA pukul 19.54
Chae rin dan Ji Yoon sedang duduk berhadapan di
tengah ruangan yang luas dan penuh meja panjang itu.
“Rin-ah? Gwaenchanna?” Tanya rekan chae rin saat
melihat chae rin melamun
“Ne, gwaenchanna.” Singkat chae rin
“Apa yang terjadi antara kau dan donghae?”
“Dia menginginkanku pergi dari hidupnya.”
“Untuk apa? Apa alasannya?? Apa ada yeoja lain??”
“Aniya. Mollasseo.” Chae rin menggelengkan kepalanya
dan matanya terlihat lebam seperti habis menangis
“Pasti ada alasan yang kuat kenapa dia
mengatakannya? Apa kalian ada masalah?”
“Aniya.”
“Aku yakin donghae melakukannya pasti ada alasan
yang kuat. Dia tidak akan semudah itu menyuruh yeoja yang berharga untuknya
pergi begitu saja. Apa lagi kau chae rin? Orang yang membantunya mengungkap
siapa sebenarnya diri donghae!”
“Aku tidak tahu kenapa dia tega melakukannya padaku?
apa karena kau seorang manusia?”
“Rin-ah..” ji yoon mencoba menenangkan yeoja yang
hampir menangis itu
“Kenapa dia tidak mau jika aku menjadi sepertinya
dan seperti kalian!?” bentak chae rin
“Pasti ada alasan lain Rin-ah.”
“Apa?! Apa alasannya?! Aku begitu tersiksa ketika
donghae tidak di sampingku!”
“Aku tahu, aku mengerti apa yang kau rasakan..”
“Hatiku sakit Yoon-ah! Rasanya begitu membuatku
kesal! Aku merindukannya, tapi dia tidak pernah datang lagi untukku. Dia
menghilang begitu saja?! Wae?!” air mata chae rin menetes dengan mudahnya saat itu juga
“Sudahlah, tenangkan dirimu. Aku bisa mamahamimu.”
<SKIP>
2
minggu kemudian di ruang latihan Vampire Academy..
Terlihat chae rin berlatih seperti biasanya meskipun
dia sedikit lemas. Ketika berlatih, tiba-tiba datang siwon dari balik pintu
latihan. Semua orang menghentikan latihan dan melakukan bow kepada namja
berdarah dragomir itu. Namja yang berbadan tinggi tegap itu lalu berjalan
mendekati chae rin.
“Donghae sampai di Mekpo petang ini pukul 5.30 di
bandara” bisik siwon lalu siwon pergi keluar lagi
“Apa yang dia bicarakan??” Tanya Ji Yoon kepada chae
rin yang mematung
“Donghae pulang.” Chae rin melihat ke arah jam
dinding
“Kapan?”
Sekarang pukul 4.00 p.m
“Omo! Aku harus pergi sekarang!” chae rin mendadak
berlari meninggalkan Ji Yoon yang mendengarkan perkataannya
<SKIP>
Bandara
pukul 05.48 p.m KST.
Chae rin terlihat berdiri di seberang jalan dari
pintu masuk bandara. Yeoja itu menunggu lama di dekat parkiran mobil disana. Mobil-mobil
banyak yang berlalu lalang di hadapannya, namun chae rin tetap mencoba melihat
dari sana jika saja donghae keluar dari pintu utama. Tak berapa lama keluarlah
seorang namja yang berambut sedikit berwarna kecokelatan dengan kopernya. Chae
rin langsung tersenyum lebar kepada vampire yang terlihat sama seperti manusia
di sekitarnya.
“DONGHAE OPPA!!!” teriak chae rin girang sambil
melambai-lambaikan tangannya
Donghae yang mendengar suara itu langsung memandangi
chae rin dari seberang jalan yang lebar di bandara itu.
“Apa yang dia lakukan disini?” donghae memandangi
yeoja yang sedang berteriak-teriak sambil
melambaikan tangannya
“Ah chammkammal! Aku akan kesana!” tanpa memandang
kiri kanan chae rin langsung berlari menyebrang
“Tiiinn-tiinn!!! Ciiiiitt!!!” suara klakson dan
mobil yang berlalu lalang di sana dan
mobil itu di rem mendadak membuat chae rin terkejut.
“YAH YAH YAH!! Berhenti!! Itu berbahaya!” melihat
chae rin hampir tertabarak beberapa mobil donghae langsung berlari ke arah chae
rin
Donghae berlari menyebrangi jalan yang ramai mobil
tersebut.
Tiiiiinnnn-tiiiinn!!!! Bunyi nyaring suara klakson
mobil saat donghae berlari melewati mobil yang melaju kencang.
“Tetap disana!” teriak donghae sambil mencoba
menyebrang dari jalan yang ramai oleh penumpang pesawat yang datang dan pergi
Chae rin terdiam di tengah jalan melihat namja yang
dicintainya menyebrang jalan sambil mempertaruhkan nyawanya jika dia tertabrak
mobil yang melaju kencang. Donghae berhasil menghindari satu mobil lagi dan
berhasil menggenggam tangan chae rin. Dengan cepat donghae langsung menarik
tangan chae rin dan mengajaknya berlari ke tepi jalan. Dengan muka penuh
khawatir dan emosi, donghae langsung mencengkram kedua pundak chae rin dan
matanya kini memerah disana.
“Donghae-ya??” panggil chae rin pelan takpercaya
bisa melihat donghae lagi
“Berapa usiamu!” bentak donghae
“…..” chae rin melongo
“Apa kau seorang anak kecil?! Bagaimana bisa kau
menyebrang seperti orang bodoh?!”
“Oppa aku akan pergi demi kau.” Sahut chae rin masih
melongo saat melihat kekhawatiran memenuhi wajah donghae
“Itu lebih baik !” bentak donghae sambil memelototi
chae rin
“Mwo? Kau tidak mengkhawatirkanku jika aku pergi?!”
Tanya chae rin dengan nada yang sedih dan berharap
“Aku tidak mengkhawatirkanmu, tapi aku
mengkhawatirkan diriku jika aku masih mengkhawatirkanmu.” Ucap donghae pelan
sambil melepaskan tangannya dari pundak chae rin
“…..” chae rin terlihat begitu tak percaya dan
hatinya hancur berkeping-keping
“Dan mulai sekarang, aku tidak akan pernah menemuimu
lagi.” donghae berjalan kembali ke seberang jalan dan meninggalkan chae rin
sendirian di tengah-tengah keramaian
Chae rin memandangi punggung donghae dari belakang.
Air matanya kembali membanjiri pipinya
“Hatiku benar-benar sakit. Aku berusaha sangat keras
membuat diriku kuat. Pasti ada alasan kenapa donghae melakukannya.” Batin chae
rin saat air matanya masih mengalir
******
1
minggu kemudian…
Di ruang kerja Hye In. terlihat eunhyuk dan chae rin
sedang berdiri di depan meja hye in.
“Kami akan segera pergi Miss.” Ucap eunhyuk
“…” chae rin terdiam membuang mukanya
“Benarkah itu chae rin?” Tanya hye in
“Ne, tapi, aku akan tinggal disini sebentar lagi
Miss, tolong aku, sekali saja.” Ucapnya meminta sambil mengacungkan jari
telunjuknya
“mwo? Kau tidak pulang bersamaku??” Tanya eunhyuk
kepada chae rin
“Oppa pulang dulu, nanti aku akan menyusul.”
“Hmm.. geurae,”
“Baiklah, pengawal akan mengantarkan eunhyuk sampai
rumahmu.”
“Gamsahamnidah Miss.”
“Ani, aku yang seharusnya berterimakasih pada
kalian.” Ucap hye in sambil tersenyum kepada chae rin
<SKIP>
setelah
menemui miss hye in, chae rin masuk ke asramanya dan mengambil ponselnya. Kini Chae
rin memberanikan diri untuk mengirim pesan kepada donghae.
“Aku
ingin bertemu denganmu di dekat labirin malam ini.”
Pesan chae rin kepada donghae
<SKIP>
Di
tengah taman di belakang vampire academy terlihat chae rin sedang berdiri
sendirian menunggu donghae. Tak berapa lama datanglah seorang vampire yang
mengenakan jubah hitamnya. langkah kakinya begitu mengagumkan dan tanpa butuh
waktu lama namja itu sudah berdiri di hadapan chae rin. Donghae dan chae rin kini
berdiri berhadapan. Chae rin yang sedang mengenakan blus merah dengan rok
hitamnya itu memandangi donghae dengan tatapan yang begitu menyedihkan. Donghae
tetap menatap dingin yeoja yang di hadapannya itu.
“Kenapa kau masih belum pergi?” mulai donghae dengan
nada dinginnya
“Kenapa kau menanyakan hal itu lagi? apa kau ingin semua
ini berakhir ??!” suara chae rin sedikit meninggi dan membuat donghae terdiam.
Ekspresi wajah donghae yang dingin perlahan menjadi ekspresi wajah yang
menunjukkan kesedihan dan luka.
“…..” donghae terdiam
“Kau bilang kau mencintaiku!?” bentak chae rin
(NowPlaying : Moment – 2AM )
“Aku tidak pernah sekalipun mencintaimu!” donghae mengatakan
hal yang bohong meskipun hati kecilnya terluka ketika dia mengatakannya
“Wae?! Kenapa kau tidak bisa meyakinkan dirimu
sendiri!? Kau tidak bisa menyerah begitu saja hanya karena aku seorang manusia!
Andwaeyo?!”
“Lebih baik kau segera pergi!” bentak donghae kesal
“Naneun, donghae-ya saranghamnidah!” ucap chae rin
tiba-tiba dan membuat hati donghae semakin sakit
“Kau adalah nasibku!” teriak chae rin sambil
meneteskan air matanya
“…..” donghae terdiam tak tega melihat yeoja yang
dicintainya itu meneteskan airmatanya
“Aku menyukai Lee Donghae sampai mati!” suara tangis
chae rin kini menjadi-jadi
“Mau kau vampire, iblis, astral, dhampire atau
apapun, aku tetap mencintaimu!”
“Kumohon jangan menyuruhku pergi….” Air mata chae
rin semakin deras menetes dan dia mengatakan semua hal yang selalu membuatnya
tertekan
“Jika kau tak mau pergi, aku yang akan pergi.”
Singkat donghae lalu berjalan pergi begitu saja meniggalkan chae rin
Chae rin masih menangis sambil melihat terus
donghae.
--------Donghae
Pov--------
Aku tetap lurus berjalan ke depan, seakan tidak
mendengar semua isak tangisnya. Aniya, aku tidak akan berbalik dan kembali
untuk memeluknya. Tidak bisa lagi. aku tidak bisa membiarkan orang yang
kucintai menjadi sepertiku jika dia tetap bersamaku. Aku tidak bisa
membiarkannya terluka jika mencintaiku. Air mataku tiba-tiba menetes begitu
saja tanpa ku sadari. Langkah kakiku sedikit goyah dan hatiku benar-benar
sakit, sesak dan aku benar-benar tidak bisa bernafas lagi. tubuhku mengigil,
lemas dan aku masih berjalan. Isak tangisnya masih begitu jelas terdengar di
telingaku, aku mencoba mengabaikannya meskipun aku membohongi diriku lagi yang
menginginkan menghiburnya agar tidak menangis. Perlahan aku semakin menjauh
darinya, hatiku semakin lama semakin sakit. REMUK. Lebih sakit jika
dibandingkan sebuah pasak menacap di jantungku. Aku tau chae rin benar-benar
terluka, tapi aku lebih terluka darinya. Aku lebih menderita darinya, aku lebih
tersiksa darinya. Lebih dari semua kepedihan yang dirasakannya. Aku tidak tahu
kenapa air mataku masih saja menetes ketika aku sudah tidak lagi mendengar
suaranya. Akhirnya kau menghentikan langkah kakiku sejenak.
“Chae Rin, saranghaeyo. Mianhe membuatmu seperti
ini.” Ucapku pelan lalu aku melanjutkan lagi langkah kakiku.
----------------End--------------------
Setelah donghae benar-benar pergi.
“Waeyo donghae!? Wae??” tangis chae rin
lagi
****
Hari
berikutnya…
Di depan rumah Eunhyuk, terlihat rumah itu
begitu tak terurus. Namja yang membawa tas kecil di pundaknya itu berjalan
perlahan menuju rumahnya yang sebenarnya. Namja itu berhenti di depan pintu dan
mencoba membuka pintu rumah itu. Sama sekali tidak dikunci pintu itu dan
membuat eunhyuk mudah masuk. ruangan di rumahnya terlihat begitu berantakan dan
kotor.
“Yeobo..” panggil eunhyuk sambil berjalan
pelan masuk ke depan
Tak ada balasan apapun dari boa. Sesampainya
di depan kamarnya, eunhyuk membuka pintu kamarnya dan terlihat seorang yeoja
sedang duduk di depan jendela dan menangis.
“Yeobo?” panggil eunhyuk dan membuat yeoja
itu menoleh
Wajahnya begitu muram dengan lingkaran
hitam di sekitar matanya. Yeoja itu seakan tak percaya dengan apa yang
dilihatnya. Dengan cepat yeoja itu berdiri dan berlari menghambur ke pelukan
eunhyuk
“EUNHYUK OPPA!” teriaknya sambil memeluk
eunhyuk begitu erat
“Mianhe.” Ucap eunhyuk
“Aku merindukanmu! Kemana saja kau ini!”
tangisnya di pelukan eunhyuk
“Mianhe. Aku janji tidak akan
meninggalkanmu lagi yeobo.”
<SKIP>
Di
rumah sungmin, terlihat sungmin sedang menonton televise. Tiba-tiba ponselnya
bergetar. Dengan malasnya namja itu mengambil ponselnya.
“Uh? Boa nuna?” batin sungmin
“Ne, annyeonghasseo??” ucap sungmin
mengangkat telepon itu
“EUNHYUK-AH!” sungmin bangun dari sofanya
dan langsung berlari keluar dari rumahnya
Sungmin
berlari kencang menuju rumah chae rin yang tepat berada di sampingnya. Dengan perasaan
campur aduk, sungmin langsung membuka pintu itu tanpa mendengarkan lagi
perkataan eunhyuk di telfon.
“RIN-AH!” panggil sungmin ketika pintu
rumah itu dibukanya
Hening. Tak ada balasan apapun dari rumah
yang mulai berdebu itu,
“Eunhyuk-ah, apa chae rin di sana?”
“Ani,
dia masih berada di suatu tempat dan aku tidak tahu kapan dia akan kembali.”
“Ah geurae? Aku akan menemui mu nanti.”
“arrasseo.”
Sungmin menutup panggilan itu kemudian
memandangi ruangan itu dengan perasaan penuh kesedihan.
“Kapan kau akan kembali??” ucapnya
<SKIP>
Di kamar asrama terlihat chae rin sedang membereskan
barang-barangnya. Ji yoon yang duduk disampingnya hanya melihatnya dengan rasa
sesal.
“Kenapa wajahmu kau lipat-lipat seperti
itu?” mulai chae rin
“Kau yakin akan pergi dan meninggalkan donghae?”
“Bukan aku yang meninggalkan donghae, tapi
donghae yang meninggalkanku. Jaga dirimu.” Ucapnya sambil menepuk pundak ji
yoon
“Aku pasti akan sangat merindukanmu.”
“Ani, ada kyuhyun yang menemanimu.”
Chae rin kemudian menemukan pasaknya di
laci mejanya.
“Aku akan membawa ini untuk
kenang-kenangan. Hehehe.” Candanya
“Ah, rin-ah!”
“Gwaenchanna.” Senyumnya tulus
Di
ruangan miss hye in.
Chae rin sudah berada di depan miss hye in
dan siap mengucapkan selamat tinggal.
“Miss, saya akan pergi sekarang.”
“Jeongmal??” miss hye in berdiri dari
kursinya dan mendekati chae rin
“Gamsahamnidah untuk semuanya…” ucapan chae
rin terpotong oleh miss hye in
“Gumawo rin-ah, kau telah membantu kami.” Ucap
miss hye in yang tiba-tiba memeluk chae rin
Hati chae rin terasa sakit dan dia
menyadari semua orang disini menyayanginya. Dia semakin berat untuk
meninggalkan tempat itu. Dan ketika dia keluar dari ruangan miss hye in,
tiba-tiba datang siwon yang mengantarkanya.
“Mian atas sikapku yang kasar padamu waktu
itu.”
“Ah, gwaenchanna.” Ucap chae rin ambil
menuruni tangga
“Kau yakin ingin pergi dari sini dan
meninggalkan donghae?”
“Donghae menginginkan aku pergi.”
“Aku tidak yakin donghae berkata jujur. Pasti
ada sesuatu yang disembunyikannya. Apa kau tau apa yang dilakukan donghae
ketika disuruh Kai memilih antara dara dan kau ?”
“Apa??”
“Dia bilang tidak bisa melepaskanmu.” Siwon
langsung menghentikan langkah kakinya ketika chae rin dan siwon sudah berada di
depan pintu akademi
Chae rin terdiam dan siwon lalu
meninggalkannya sambil mengucapkan selamat tinggal. Yeoja itu terhenti di depan
pintu dan perasaannya bimbang sejenak. Namun tanpa banyak berpikir, chae rin
langsung kembali berjalan menuju pintu dan membuka pintu itu. Sinar putih
nampak dari pintu gerbang itu dan membuat cahaya putih itu menyinari semuanya.
****
Di
belakang rumah sungmin..
Sungmin sedang membersihkan beberapa sampah
dedaunan di sana. Saat dia membungkukkan badan, tiba-tiba dia melihat sepasang
kaki yang menganakan sepatu sedang berdiri di depannya. Sungmin menghentikan
pekerjaanya, lalu melihat siapa yeoja yang berdiri didepannya. Dilihatnya sampai
atas dan ternyata yeoja itu…
“Rin-ah??” ucapnya terkejut
“Annyeong oppa!” sapa yeoja itu senang
“Akhirnya kau kembali!” sungmin langsung
memeluk yeoja yang mengenakan rok mini itu
“Aku sangat merindukanmu!” sungmin semakin
erat memeluk chae rin dan chae rin meneteskan air matanya
“Nado oppa.” Chae rin kini membalas pelukan
sungmin dan air matanya semakin deras mengalir
<SKIP>
Setelah itu, mereka masuk ke dalam rumah sungmin dan mereka mengobrol ria.
Setelah itu, mereka masuk ke dalam rumah sungmin dan mereka mengobrol ria.
“Apa saja yang kau lakukan selama ini?” Tanya
sungmin sambil menyiapkan makanan untuk chae rin
“Aku bertemu seseorang, dan dia merubah hidupku.”
******
Hari
demi hari beganti, bulan demi bulan berlalu dan musim demi musim berganti. Chae
rin kembali melakukan kehidupannya seperti sebelumnya. Dia masih berlatih judo,
dan karena dia mempelajari banyak jurus judo di Vampire Academy, dia semakin
tangguh dan menjuarai berbagai pertandingan. Tak hanya judo, dia juga tidak
melupakan kuliahnya.
Suatu
hari ketika chae rin pulang ke rumah petang hari. Yeoja itu berjalan menuju
halaman belakang rumahnya. Dilihatnya pohon mizukinya. Chae rin menyadari
sesuatu yang janggal. Ternyata pohon itu sedang berbunga malam itu. Chae rin
terkejut dan kagum karena bunga-bunga itu nampak begitu indah berwana merah
muda. Ada beberapa bunga yang berguguran dan chae rin memandang ke atas. Ketika
sedang memandangi guguran bunga itu, chae rin memandang lurus ke depan di
belakang pohon itu. Dilihatnya seseorang yang di kenalnya. Pakaianya hitam,
rambutnya kecokelatan, wajahnya pucat dan matanya bersinar merah di petang kala
itu. Chae rin menarik nafas dalam-dalam lalu melemparkan tasnya. Dengan cepat
yeoja itu berlari ke arah namja yang berdiri di balik pohon mizukinya. Secepat kilat
chae rin berada di depan namja itu dan langsung menghambur dipelukan namja itu.
“Aku sangat merindukanmu pabboya!” ucap
chae rin menangis sesenggukan di pelukan namja itu
“Kau tidak tahu betapa aku lebih
merindukanmu.” Ucapnya
“Aku mencintaimu Lee Donghae.”
“Aku mencintaimu Lee Chae Rin.”
Mereka berdua berpelukan di bawah guguran
bunga mizuki di tengah petang itu
“Pohon ini
tidak akan berbunga sampai kau menjadi dewasa…”
Mian kalau endingnya jelek… hahaha
Gamsahamnidah yang udah baca.. like + commentnya
kutunggu ^^
0 comments:
Posting Komentar