In

[Fanfiction Super Junior] Blood Promise Part 5


Author             : Winahyu Saputri ( @winanaaa )
Cast     : 
Namja :
-          Lee Donghae 'Alexander Leethe Dragomir'
-          Cho Kyuhyun 'Lachain Shan Dragomir'
-          Choi Siwon 'Andrew Shi Yuan Dragomir'
-          Lee hyuk jae 'Leerant Luke Dragomir'
-          Kim JongWoon (Yesung)
-          Lee Sungmin
-          All member super Junior, SMFamily, all korean artist
Yeoja   :
-          Lee Chae Rin
-          Choi Ji Yoon
-          Kim Hye In
-          Song Ji Hyo a.k.a Galina
-          Boa Kwon
-          SMFamily and All Korean artist
Genre   : Roman, Funky, Mystery, Horor, Friends, Yadong etc.
ATTENTION : Typo beterbangan!! :D
NB : ff ini terinspirasi dari sebuah novel. Dan tidak ada tindakan plagiat. J

Mereka sudah berada di dalam akademi dan masih saja mengobrol bersama. Namun sekarang mereka tidak berangkulan maupun bersandaran pundak lagi.
“Dia vampire? Kenapa dia baru datang? Dia bahkan terlambat 1 hari!”
“Ah, dia itu keluarga vampire bangsawan. Tidak ada yang boleh menghukumnya.”
“Oh tidak adil sekali. Tapi kau tadi begitu akrab dan menggunakan bahasa informal dengannya?! Kalian dekat?” mereka kini menaiki tangga
“Hm, saat ujian pertamaku, aku mendapat bagian untuk mengawalnya. Dan sejak saat itu kita dekat. Ujian kelulusan nanti sepertinya aku akan mengawalnya lagi. Dan kabar beredar, ketika aku lulus dari VA, keluarga Vampire yang akan ku awal adalah siwon. Jadi aku harus bersikap patuh namun harus bersikap akrab dengannya.”
“Apa aku juga akan mengawal?”
“Hm, sepertinya iya, dan berdoalah orang yang akan kau jaga adalah Eunhyuk.”
“Bisa seperti itu?!”
“Bisa saja jika dewan perwakilan membuat keputusan seperti itu.”
“Oah, keren sekali!”
“Tapi kau harus menunjukkan bahwa kau memiliki kemampuan yang luar biasa.”
“Ah baiklah. Aku akan berusaha.” Mereka berdua kini sudah berada di depan kamar asrama Chae rin
“Baiklah, aku pergi.” Donghae lalu pergi
“Hum, aku tidak ingin berpisah dengannya.”  Gerutu chae rin sambil memandangi punggung donghae
“Yah! Palli! Kau mau dihukum masih berkeliaran jam segini!?” bentak ji yoon tiba-tiba saat keluar dari kamar
“Oh, ne!” chae rin berlari masuk
            Di dalam kamar…
“Kemana kalian barusan?” Tanya Ji Yoon saat duduk di ranjang
“Kami hanya berjalan-jalan dan kami tidak sengaja bertemu dengan Siwon!”
“Oh? Dia sudah kembali?!” ji yoon melebarkan matanya
“Memang darimana dia??”
“Dia habis berlibur di dunia manusia! Hah, dia benar-benar vampire yang suka hidup di sekitar manusia.”
“Oh? Jinjja??”
“Ne, Ya Ampun, wajahnya itu begitu tampan! Bahkan dia adalah vampire yang sangat alim!”
“Hmmm… tapi dia memang benar-benar tampan!”
“Yah! Sayangnya namja setampan itu harus mendapatkan penolakan dari Sandara!”
“Mworago?! Berarti donghae dan siwon pernah bersiteru waktu dulu?”
“Em, tapi kabar itu tidak terbukti. Mereka tetap akrab-akrab saja bahkan kabar beredar donghae akan menjaga siwon. yah pastilah donghae berfikir 2kali untuk bersiteru dengan Siwon.”
“Hmm.. kau benar-kau benar.”
“Hey, tapi aku suka saat kau memukul Jessica! Kau keren sekali! Apa kau ikut olah raga bela diri atau yang semacamnya?”
“Aku ini atlet judo sabuk hitam!”
“Oh jinjja?! Aku bahkan bukan altet apapun! Kau punya kesempatan melindungi keluarga dragomir!”
“Yah, aku berharap begitu.”
******

            Hari berikutnya di tempat latihan fisik para dhampir.
Semuanya berdiri memandang lurus kedepan. Terlihat Mr Heechul sedang memberikan intruksi kepada beberapa murid di sana. Namja yang mengenakan jubah hitam itu membawa sebuah pasak perak di tangannya.
“Kalian harus belajar bagaimana memegang pasak yang benar. Untuk membunuh kaum astral, kalian harus tepat menancapkan pasak itu di jantung para Astral. Tapi jika kalian tidak berhati-hati, kalian bisa terkena pasak kalian sendiri dan melukai diri kalian,”
“Oh, perak itu digunakan untuk membunuh? Oh, makanya donghae takut saat aku menodongkan pisau perak ke arahnya.” Batin chae rin mengangguk mengerti
“Arrasseo?!” teriak heechul sambil meletakkan kedua tangannya di belakang punggungya
“NE!”
“Sekarang ambil pasak kalian di kotak itu!” heechul menunjuk sebuah kotak kayu di atas mejanya
“Ambil hati-hati dan jangan mengenakan pasak itu ke arah teman kalian!”
“NEE!!!” semua murid lalu berjalan maju kedepan dengan tertib
            Satu persatu murid disana mendapatkan pasak mereka masing-masing. Chae rin yang mendapat giliran terakhir kemudian melihat ke dalam kotak itu. Terlihat beberapa onggokan besi panjang dan polos di dalam kotak itu. Namun pandangan mata chae rin beralih ke sebuah pasak yang dipegang Heechul. Pasak perak itu lebih berkilau dengan beberapa ukiran di bagian bawah dan terdapat sedikit warna merah darah menghiasi pasak itu. Chae rin memandangi pasak itu lama. Heechul yang menyadari tingkah chae rin langsung mengawasi chae  rin,
“Kau menginginkan pasak ini?”
“Ne, dimana aku bisa mendapatkannya Sir?”
“Oh kau lucu sekali! Jika kau ingin pasakmu menjadi seperti ini, kau harus membunuh seorang astral atau lebih.”
“Anda sudah melakukannya?”
“Aku ini pengawal kerajaan Nona Lee.” Senyum heechul
“Oh, arrasseo.” Chae rin kemudian mengambil salah satu pasak polos disana
“Jika kau bisa membunuh astral, kau akan memiliki yang seperti ini.”
“Hm, baiklah Sirr.” Chae rin langsung berjalan kembali ketempatnya lalu mendengarkan instruksi selanjutnya
<SKIP>
            Di kantin pukul 12.01 KST..
“Aku ingin bertemu donghae.” Ucap chae rin kepada chingunya yang berada di sampingnya
“Dia? Dia itu orang sibuk.” Bisik Ji Yoon
“Sebentar.” Chae rin kemudian berdiri dari kursinya saat melihat donghae dari arah kejauan
“Aku akan kesana.” Chae rin lalu pergi meninggalkan Ji Yoon sendiri dan tak berapa lama datang seorang namja yang menduduki kursi kosong itu
“Kau sendirian?”
“KYUHYU-ah! Kau mengejutkanku!” teriak Ji Yoon
            Chae rin berjalan menuju arah donghae dengan penuh harapan. Donghae yang sedang berdiri dan mengobrol dengan beberapa vampire tidak mengetahui chae rin berjalan ke arahnya karena banyak murid yang masih berjalan-jalan di sana. Chae rin sudah sekitar 7 meter di depan donghae. Tangannya melambai ke arah donghae.
“Donghae-ya!” terdengar suara seorang yeoja yang begitu lembut dan donghae membalikkan badannya
“Oh dara-ya.” Donghae membalikkan badan ke arah yeoja berambut pirang itu sambil tersenyum
Chae rin langsung membeku. Tangannya yang akan melambai lalu dia turunkan perlahan.
“Kau bisa membantuku membenarkan lampu kamarku?” ucap dara dan suara mereka terdengar dari telinga chae rin yang mematung di sana
“Kenapa tidak meminta bantuan ke pengawal lain?” suara donghae terdengar akrab dengan sandara
“Ah aniya, mereka terlalu lama dan sungkan padaku. Kau kan sudah biasa denganku, jadi lebih nyaman jika kau yang membantuku.”
“Ah baiklah.” Donghae tersenyum dan mengangguk iya
“Gamsahamnida nanti jika….” Sandara mengajak donghae berbicara dan mendadak dia merasa sedang diawasi, pandangan mata donghae melihat ke arah chae rin yang sedang mengawasinya.
“Chae rin??” batin donghae saat melihat chae rin menatapnya dengan tatapan mata penuh luka
“Bukankah kau yang kemarin?” seorang namja yang baru datang langsung mengajak chae rin berbicara
“Oh siwon-sshi??” chae rin mengalihkan pandangannya dan berjalan pergi bersama siwon
“…iya kan donghae?” Tanya sandara kepada donghae
“Ah, nenene. Aku harus pergi dulu. Annyeong.” Donghae kemudian meninggalkan sandara dan berlari ke arah dimana chae rin berdiri
Saat donghae disana, chae rin sudah tidak ada lagi. Mata donghae memandangi seluruh ruangan dan matanya berhenti ke meja Ji Yoon. Dengan cepat donghae berlari ke sana.
“Kau tahu dimana chae rin?” Tanya donghae mendadak
“Uh? Bukankah tadi dia mencarimu??”
“tadinya, tapi mendadak dia menghilang.”
“Oh si dhampir cantik itu? Ku lihat dia pergi keluar bersama siwon.” sahut kyuhyun yang duduk di samping Ji Yoon
“Huh?” donghae menaikkan alisnya
Dengan cepat donghae berjalan menuju pintu keluar kantin itu. Ketika hampir keluar, mendadak donghae bersimpangan dengan siwon, namun siwon terlihat sendirian.
“Oh siwon-ah! Kau tahu Chae Rin?”
“Chae rin? Dhampir kecil itu?”
“ne, tadi dia bersamamu?”
“Ne, tapi aku tidak tahu lagi kemudian. Kami berpisah di dekat kamar mandi.”
“Oh arrasseo.” Donghae lalu berjalan keluar meninggalkan siwon yang baru saja datang
            Donghae berjalan cepat melewati beberapa murid yang berjalan berlawanan arah dengannya. Ketika sampai di depan kamar mandi, tiba-tiba terlihat chae rin yang keluar dari kamar mandi sambil membersihkan roknya dan tidak melihat donghae di hadapannya. Chae rin kemudian meluruskan pandangannya dan dilihatnya donghae sudah berdiri di hadapannya.
“Donghae? Kenapa kau disini?” Tanya chae rin terkejut
“Ayo makan.” Ajak donghae
“Ne.” balas chae rin dengan nada pelan
<SKIP>
            Setelah makan siang berakhir, semua murid segera kembali ke kelas masing-masing dan melanjutkan pelajaran yang tertunda karena makan siang. Di kelas chae rin, terlihat dosen yang sama seperti kemarin dan dia datang bersama donghae. Semua murid langsung berbisik-bisik ketika melihat donghae dan Mr Yesung datang.
“Oh! Donghae oppaku tampan sekali!”
“Rin-ah!” panggil Ji Yoon yang baru saja datang juga
“Kau habis darimana?! Aku tidak menemuimu saat makan siang!”
“Aku dari kamar mandi. Tadi donghae mencarimu!”
“Ah sudah. Tadi dia sudah menemuiku.” Jelas chae rin
“Ah, kalian ini memang mencurigakan!”
“Baiklah, kalian sudah mendapatkan pasak masing-masing?” mulai yesung
“Ne!” beberapa murid lalu mengeluarkan pasak yang sudah mereka terima tadi
Ketika semua mengeluarkan pasak, mr Yesung dan Donghae juga menegluarkan pasak milik mereka. Betapa terkejutnya chae rin ketika melihat pasak yang dipegang donghae sama persis dengan pasak milik Mr Yesung dan Mr Heechul. Matanya terbelalak dan bulu kuduknya berdiri ngeri.
“Pasak donghae?”
“Wae? Kau baru tahu donghae memiliki pasak seperti itu?”
“Um,” chae rin mengangguk
“Jadi dia pernah membunuh ?” tambah chae rin lagi
“Menurutmu? Orang yang mendapatkan pasak itu bukan orang sembarangan.”
“Kapan donghae mendapatkannya??”
“Ya ampun, donghae benar-benar tidak menceritakan apapun padamu? Apa dia ingin kau sama sekali tidak tahu hubungannya dengan Sandara??”
“Apa maksudmu??” chae rin hanya menyerngit penuh tanda Tanya
“Waktu ujian pertama donghae, donghae sudah memegang pasak dan pasak itu sama seperti yang kita pegang saat ini. Masih polos. Dia mendapat tugas melindungi Siwon, dan saat sedang tidak bertugas, donghae pergi keluar bersama Sandara. Mereka keluar dari Akademi saat akhir pekan. Ketika malam saat akan kembali ke akademi, donghae dan Dara di hadang oleh beberapa kaum astral. Pasak yang seharusnya di gunakan untuk melindungi siwon itu malah donghae pakai untuk melindungi Dara saat itu. Tapi sebenarnya pasak itu memang untuk melindungi siapa saja tidak hanya Dragomir yang dia jaga. Karena donghae mencintai Dara dan menghormati dara sebagai seorang bangsawan, donghae berkelahi dengan astral itu dan berhasil membunuh kaum astral yang menyerang mereka. Dan setelah itu, sekolah memberikan penghargaan pasak istimewa itu kepada donghae. Tidak semudah itu dhampir mendapat pasak yang seperti itu. Bahkan dosen-dosen mendapatkannya setelah mereka lulus dari akademi. Donghae adalah dhampir pertama yang mendapatkan pasak istimewa ketika masih bersekolah. Makanya dia begitu istimewa disini.”
“Ah, aku berteman dengan orang yang super…” gumam chae rin
“hanya teman?”
“Ne.. sandara yang dilindunginya?”
“Ne, kudengar donghae begitu mencintai sandara tapi sandara masih merasa gengsi dengan status sosial donghae. Kejadian itu sekitar 2 tahun yang lalu. Dan waktu itu aku masih duduk di bangku SMA.”
“Ah geurae..” chae rin mengangguk angguk iya
*******
            Hari berikutnya di Akademi Vampire, terlihat chae rin sedang bersiap-siap melakukan latihan fisik di sore harinya. Hari itu latihan fisik di lakukan di luar ruangan dan sepertinya materi hari itu adalah teknik bela diri. Yah benar, suatu hal yang tidak asing untuk chae rin.
Materi bela diri di pimpin oleh Mr Heechul yang sedang mempraktekkan beberapa ilmu bela diri. Dari menangkis, menendang, menghindar dll. Chae rin terlihat antusias dan sangat ingin segera mencoba. Heechul kemudian menghentikan beberapa gerakannya lalu melihat chae rin.
“Sekarang chae rin dan nana silahkan maju!” pinta mr Heenim
“Ah ne.” chae rin segera maju kedepan bersamaan dengan Nana
 “Mwo? Aku yakin yeoja baru itu tidak bisa mengalahkan Kim Nana.” Bisik seorang murid disana dan didengar oleh ji Yoon
“Ne, kau benar. Nana paling hebat dalam materi bela diri ini. Aku yakin anak baru itu akan merasakan malu!”
“Dasar menyebalkan! CHAE RIN!! FIGHTING!!!” teriak ji Yoon dari belakang
“baik, siap?” mulai Mr Heenim
“Ne!” balas kedua yeoja yang sedang saling pandang itu
“YAK!” teriak heechul dan kedua yeoja itu terdiam
            Chae rin mempersiapkan kuda-kuda begitu juga dengan Nana. Tatapan mereka berdua begitu sengit dan terlihat kobaran api di mata mereka berdua. Baik, sekarang Nana memulainya dengan sebuah tendangan tepat ke wajah Chae rin.
“Ohhh??” semua murid melongo
Chae rin tidak langsung kalah begitu saja. Dengan cepat chae rin menghidar dan ia sedikit bergeser ke kanan dari tempatnya berdiri tadi. Sekarang giliran chae rin. Badannya sedikit membungkuk dan kakinya langsung maju menendang kaki nana yang berdiri kokoh. Karena kurang fokus, kaki nana tertendang dan nana terjatuh sesaat.
“Omo?! Chae rin!!!!! Daebak!!” jerit Ji Yoon
Nana tidak mau kalah, yeoja itu langsung berdiri lagi.
“YAAAA!!!”
Nana melakukan tinjuan ke arah wajah chae rin. Namun chaerin berhasil menangkap tinjuan itu lalu memuntir tangan Nana sampai badan nana berbalik memebelakangi chae rin. Pikirannya berpikir cepat seakan akan menyuruh dirinya untuk segera membanting tubuh kecil Nana. Chae rin kemudian mengumpulkan seluruh kekuatannya lalu melakukan ancang-ancang membanting dan..
“HYAK!!!!”
*brugg!! Semua murid terpana melihat chae rin membanting badan nana sampai nana tidak mampu bangun
“WOAH!!! KAU HEBAT!!!”  teriak Ji yoon senang
“Wah nona Lee, kau adalah murid baru disini, tapi kau sudah mampu menunjukkan kehabatanmu.” Puji Heechul
“Gamsahamndiah.” Chae rin melakuka bow lalu mundur kembali ke dekat Ji Yoon
******
            Vampire academy at Weekend..
Chae rin dan Ji Yoon sedang bersama di kamar dan mereka terlihat sedang bersiap-siap untuk pergi keluar.
“Tak terasa sudah satu minggu.” Ucap chae rin
“Ne, rasanya sangat cepat! Kau mau pergi kemana??”
“Jeoyo? Aku berencana ingin keluar bersama donghae.”
“Ah kau benar. Donghae!”
“Ah kau ini jangan seperti itu…”
*ddokk-dookk mendadak terdengar suara ketukan dari pintu kamar mereka
“Kurasa itu dia.” Ucap Ji Yoon kepada yeoja cantik dihadapannya yang mengenakan gaun wool berwarna hijau pendek dengan lengan yang panjang
“Sepertinya, aku pergi dulu Ji Yoon, annyeong.” Chae rin lalu melambaikan tangan dan membuka pintu
            Saat sudah keluar dari kamarnya, terlihat seorang namja yang mengenakan pakaian berwarna biru gelap dengan celana jean hitam sedang bersandar di dinding. Mendengar suara pintu terbuka, donghae langsung menoleh dan melihat penampilan chae rin yang selalu sempurna menurutnya.
“Kenapa dia begitu cantik!” umpat donghae dalam hati
“Kau sudah menunggu lama?” Tanya chae rin sambil mendekat ke tempat donghae berdiri
“Aniyo, kau..kau, nampak cocok dengan warna hijau.” Donghae langsung memalingkan pandangannya dan berjalan meninggalkan chae rin
“Um, dia manis sekali..” gumam chae rin pelan lalu mengikuti donghae
            Di kota Mekpo sore itu.
Donghae berjalan di depan chae rin dan chae rin mengikutinya dari belakang. Ketika sedang berjalan-jalan, semua vampire dan dhampir di sana memandangi yeoja yang memiliki kaki jenjang itu. Chae rin menyapa semua orang yang dia temui.
“Annyeong-hasseo!”
“Anneyong hasseo!!!” chae rin melakukannya berkali-kali  kepada semua orang
“Dia begitu cantik!” bisik hobae donghae
“Nuna itu sangat cantik!” bisik yang satunya
“Annyeong-hasseo!” sapa chae rin
“Omo!”
“Anak itu cantik sekali, namja tampan di hadapannya itu beruntung sekali.” Bisik ahjumma yang lewat
“Mereka nampak serasi.” Bisik rekan ahjumma
“….” Donghae yang mendengarnya lalu tersenyum picik namun senang
“Donghae pelankan langkahmu!” pinta chae rin dari belakang
“Kau bilang kau ingin bertemu oppamu? Kau harus cepat !”
“Ah arrasseo, tapi aku tidak secepat dirimu!”
“Hish! Baiklah aku akan lebih pelan!” gerutu donghae sambil terus berjalan
<SKIP>
            Di depan sebuah Istana yang begitu mewah dan menyeramkan. bangunan itu nampak menyeramkan dengan arsitektur seperti bangunan Eropa dan bangunan itu terlihat sudah berdiri sejak lama. Chae rin terkagum-kagum lagi ketika melihat bangunan tua tersebut lebih mengagumkan dari Vampire Academy. Mungkin vampire academy hanya sepertiga bangunan ini. Kedua orang yang sedang berdiri di depan pintu gerbang yang bercatkan emas ini lalu masuk ke sana. Dengan mudahnya mereka berdua memasuki istana yang megah tersebut. Itu  karena semua murid Vampire Academy  di perbolehkan mengunjungi istana. Chae rin dan donghae tidak menuju pintu utama pintu itu, tapi donghae berbelok dan menuju  pintu belakang istana itu. Ketika sudah berada di dalam istana bagian belakang, terlihat begitu banyak dhampir yang bertugas di akhir minggu ini. Saat berjalan lurus, tiba-tiba seorang namja kurus berdiri di hadapan Donghae.
“Ryeowook-ah!” sapa donghae
“Donghae-sshi! Kau kemari hari ini?”
“Ne, aku hanya ingin mengajak chinguku melihat-lihat.”
“Annyeong hasseo!” chae rin menyapa namja kurus dengan kulit sedikit cokelat itu
“Ne, annyeong!” ryeowook tersenyum manis pada yeoja cantik itu
“Apa galina dan Leerant berada disini?”
“Ne, akhir minggu ini mereka tidak keluar.”
“Ah baiklah. kajja Rin-ah!” ajak donghae
“Anneyong!” chae rin dengan suara sedikit ragu mengucapkan selamat tinggal kepada ryeowook
“Aku seperti pernah mendengar suara yeoja itu? ah! molla!” batin wookie
Setelah sedikit menjauh dari ryeowook,
“Bukankah dia yang ingin memangsaku?” Tanya chae rin
“Lebih baik kita pergi sebelum dia menyadarinya.”
<SKIP>
            Donghae dan chae rin kini sudah meninggalkan keramaian dan berjalanmenuju sebuah koridor panjang yang sepi. Koridor panjang itu langsung menghubungkan mereka ke ruangan milik Eunhyuk. Langkah kaki mereka berhenti di depan sebuah pintu emas yang besar dan tinggi dengan lapisan baja di dalamnya. Betapa terkejutnya donghae ketika mendapati pintu itu sedang seperempat terbuka.
“Oh, pintu ini terbuka.” bisik Donghae
“Kau yakin eunhyuk oppa disana?”
“Molla, coba kau lihat.”
“Bagaimana jika Galina di dalam?”
“Ani, galina sepertinya sedang sibuk.”
“Arrasseo.”
akhirnya chae rin memberanikan diri untuk masuk keruangan itu. Ruangan itu terlihat sangat luas dengan lampu berlian di tengah ruangan tersebut. Bisa dikatakan ruangan ini seperti hotel dalam versi mini. Langkah kaki chae rin begitu hati-hati agar tidak menimbulkan suara. Gadis berpakaian hijau itu mengendap-endap menuju kamar tidur milik hyukkie. Dan saat melihat ke dalam kamar itu, betapa terkejutnya chae rin. Dilihatnya oppanya sedang bercumbu dengan seorang vampire. Bahkan eunhyuk kini memang benar-benar sudah menjadi vampire. Nampak taring yang begitu tajam dari bibirnya. Oppanya yang terlihat setengah telanjang itu sedang menghisap darah dari leher galina yang sedang telanjang di bawah Hyuk. Hati chae rin remuk saat itu juga. Chae rin merasa mual kemudian berlari keluar dari ruangan itu.
“Mwo?! ada apa?!” Tanya donghae tiba-tiba saat berjaga di luar
“Kita harus pergi. Jebal!?” pinta chae rin sambil berlari menjauh dari ruangan itu
“Rin-ah! chaamkkam!” donghae kemudian mengejar larinya chae rin yang begitu cepat
<SKIP>
            Vampire Academy at 07.18 p.m KST.
Ji Yoon yang bersiap-siap pergi berjalan-jalan terlihat sedang  berjalan keluar dari kamarnya dan melewati sebuah lorong panjang menuju pintu gerbang akademi. Ketika berjalan melewati sebuah pertigaan dari lorong itu, terdengar suara aneh yang membuat Ji yoon curiga. Akhirnya yeoja yang berbadan lebih pendek dan lebih gemuk sedikit dari chae rin itu mengikuti suara aneh itu.
“Wae?? Bukankah kau belum pernah merasakan gigitan seorang dragomir?”
“Ah kau ini. Hajima, jangan sentuh itu,” desah suara seorang yeoja
“Kenapa? Bukankah menginginkanku??”
Ji yoon melihat dua orang sedang memojok di sudut ruangan yang remang-remang itu.
“Baiklah aku menginginkannya..”
“Bagaimana jika malam ini?” terlihat namja itu menciumi leher yeoja yang di pepetkannya
“Waw!” ucap ji yoon mendadak
“OH!? Yoon-ah!” namja itu menghentikan tingkaj mesumnya dan memandangi Ji Yoon yang mengenakan hot pant jeans dengan jemper ungu panjang plus headseat yang melingkar di lehernya
“Oh oh oh… Tuan Kyuhyun sedang melakukan privasinya. Maaf mengganggu.” Ji yoon menunjukkan wajah sengitnya sambil menyilangkan kedua tangannya
“Ani, tidak seperti yang kau…” jelas kyuhyun sambil mendekati ji yoon
“Sudah jangan mendekat. Silahkan dilanjutkan. Selamat malam minggu!” ji yoon langsung melangkahkan kakinya meninggalkan kedua orang itu
“SIAL!” umpat kyuhyun kesal
“Kyuhyun-ah? Bagaimana malam ini? Jadi?”
“ANI! HISH!” kyuhyun nampak kesal dan meninggalkan yeoja itu sendirian
<SKIP>
            Di balkon lantai atas Vampire Academy..
Di bawah hujanan sinar rembulan, terlihat Sandara sedang berdiri memandangi jalan-jalan dari atas gedung. Yeoja itu terlihat sedang mencari sesuatu dari atas. Rambut pirangnya bersinar ketika cahaya rembulan memantul dari rambutnya.
“Kemana dia? Apa donghae berjaga?” batin Dara
“Mencari seseorang?” ucap seseorang dari belakang
“Oh?” dara membalikkan badannya
“Siwon??”
“Kenapa? Kau terlihat begitu terkejut?”
“Aniya. Kau muncul tiba-tiba dan membuatku terkejut.”
“Ada rencana malam ini?”
“aniya.” Singkat dara sambil memegang pegangan balkon di depannya
“Bagaimana jika kita pergi kedunia manusia?”
“Untuk apa?”
“Ayo aku tunjukkan kehidupan yang menyenangkan.” Ajak siwon sambil tersenyum sampai lesung pipinya terlihat
“Hmmm…” sandara terlihat sedang berfikir
<SKIP>
            Di bawah sebuah jembatan terlihat chae rin dan donghae sedang duduk bersama memandangi bulan yang sudah menampakkan sinarnya.
“Gwaenchanna?” Tanya donghae sambil menekuk lututnya
“Ne, nan gwaenchanna.” suara chae rin nampak lesu dan tidak seperti biasanya
“Seharusnya aku tidak mengajakmu kesana.”
“Ani, ini bukan kesalahanmu. Aku lebih baik mengetahui yang sebenarnya.”
“Hm.. Aku berjanji akan membantumu membawa oppamu kembali.”
“Jeongmal???” suara chae rin kini kembali ceria
“Ne, aku berjanji.”
“Gumawo.” tiba-tiba chae rin mencium pipi donghae singkat
“Oh?” donghae terdiam ketika menyadari chae rin menciumnya
            chae rin langsung kembali memandangi sungai sementara donghae masih memandangi yeoja yang baru saja menciumnya itu dari samping. Mata donghae langsung berubah menjadi berwarna merah darah saat sinar bulan memantul dari kornea matanya.
“Rin-ah…” panggil donghae
“Ne?” Chae rin kemudian menoleh ke arah donghae
“ccchuuuu~”
Wajah donghae mendekat ke wajah chae rin. Bibir merahnya mengecup bibi Chae Rin singkat. Wajah Chae rin yang memerah tidak dapat disembunyikan dalam hujanan sinar bulan malam itu.
“Lihat wajahmu.” Ucap donghae
“Aniya. Aniya.” Chae rin mencoba menutupi wajahnya
Sesaat kemudian kembali Donghae mencium bibir Chae rin, namun kali ini bukan sekedar kecupan singkat. Dia membawa chae rin dalam sebuah ciuman panjang tanpa akhir. Nalurinya sebagai dhampir membawa donghae menjadi namja yang brutal. Ciumannya sekarang tidak sekedar ciman biasa, melainkan sebuah ciuman yang mulai memanas.
Ketika donghae dan chae rin sedang berciuman, tiba-tiba terdengar suara gemerisik dari belakang ranting-ranting pohon. Donghae mendengar jelas suara itu dan dengan cepat dia melepas ciumannya yang hampir akan menjadi kejadian  buruk untuknya.
“Wae?” Tanya chae rin bingung
“Ssst, aku mendengar suara.” bisik donghae
Mereka berdua lalu terdiam dan mendengar suara dengan seksama. Ketika donghae menoleh, tiba-tiba makhluk berbentuk seperti manusia langsung berlari menghampiri Donghae dan Chae rin. Donghae langsung berdiri dan menghindari mahkluk astral itu dan langsung menarik tangan chae rin. Terjadilah pertarungan antara Donghae dan makhluk astral itu. Donghae memukul makhluk itu secara bertubi-tubi, melempar lalu menendang makhluk astral itu. Begitupula dengan mayat hidup itu, dia terus memukul, melempar dan menendang Donghae. Tidak ada seorangpun yang mau mengalah. Serang demi serangan telah mereka lancarkan masing-masing. Sampai pada akhirnya makhluk itu mengincar seorang yeoja yang sedang berlindung di belakang Donghae. Dengan cepat namja berbadan besar dan berotot itu langsung menarik tangan chae rin menggunakan kukunya yang tajam.
“Donghae!” teriak chae rin

Related Articles

0 comments:

Posting Komentar